Menarik Pak Joi
Memang betul ada faktor luar diluar "kuasa" kita dalam menjalankan program.

Namun kalau saja melihatnya dari sisi "planning", tentu saja
kontraktorpun harus lebih berani melihat "kemampuan diri" sebelum
memberikan budget proposal atau program kerja. Disini program mimpi
bukan mimpi tak terbatas, tetapi mimpi kali ini harus mendekati
realitas. Keberanian kontraktor untuk mengatakan tidak *tidak mampu)
harus ditegaskan dengan data adanya ketidak mampuan itu. Nantinya
BPMIGAS juga akan (harus) menjelaskan mengapa target-target yg
dimintanya sangat realistis.

Saya melihatnya ada kesenjangan dengan tidak keterbukaan sehingga
(mungkin muncul "perception gap"" antara BPMIGAS dan kontraktor.
Kontraktor yang memberikan "janji-janji" manis membuat BPMIGAS melihat
seolah memang manis. Makanya dituntut memberikan gula
sebanyak-banyaknya. Ketika gula ditargetkan dan yang diperoleh
kontraktor hanya "asam garam" .... yaah akhirnya muncullah denda
(summons).

Saya pribadi cukup gembira dengan kelugasan Pak Purnomo kali ini.
Karena ngga sesuai target ya ditegur (denda). Kontraktor juga harus
berani memberikan data apa adanya seadanya dan tidak mengada-ada.
Kalau memang reservoirnya jelek ya jangan di booost supaya terlihat
reservesnya lebih optimis menjanjikan besar, lah ketika dituntut
produksinya besar ya harus konsekuen dengan reserves yang optimis
tadi.

Denda ini menurutku bukan untuk siapa yang salah atau bener, tetapi
dalam artian planning kita (kontraktor dan BPMIGAS) sudah berada
dibawah target yang dijanjikan dalam proposal budget. Walaupun ada
yang memenuhi, ada yang hanya 95. Bahkan ternyata ada yang "belum
berproduksi seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Selalu ada yang bisa dipetik sebagai pelajaran dari setiap keluhan dan
teguran ...

Salam
RDP
On Tue, Jun 24, 2008 at 9:43 AM, Joi Surya Dharma (IDN/PCOSB)
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Berdasarkan pengamatan saya di beberapa meeting sesama KPS, acara di MIGAS,
> juga dari pengalaman pada waktu di project dan operation di field.
>
> Banyak problem operational pencapaian target produksi ini dikarenakan
> terutama 2 hal berikut: (this one apart from PSC terms, fiscal, pod and afe
> approval process etc)
>
> Rig availability, beberapa prs mengalami kesulitan memenuhi target drilling
> schedule nya. Dikarenakan hal ini, banyak aktualisasi drilling exploration,
> development well yang tertunda. Rig yang bisa di-secure hanya untuk kegiatan
> work over/ well service saja.
> Untuk kegiatan di daerah baru terutama lahan bukan milik BUMN, mengalami
> kesulitan perijinan terutama dengan adanya otonomi daerah, dimana say untuk
> pembebasan lahan peraturan bupati dan provinsi ada yang berbeda. Sepertinya
> ini masalah classic, terutama untuk pipeline project yang membentang puluhan
> km.
>
> Sedangkan operational yg berupa power black out yang disebutkan dalam news
> dibawah menurut saya masih within control masing2 KPS. Karena kebanyakan di
> field menggunakan Power Plant sendiri yg berasal dari gas di field2 KPS
> tersebut.
>
>
>
> In my opinion, 2 hal tersebut harus di utamakan solusinya. Untuk point 1
> Saya tidak tahu apakah masing-masing KPS yang harus men-secure rig
> availabilitynya, setahu saya say untuk Exxon mereka ada kontrak 3 tahun
> benar2 build Rig di Korea untuk drilling deepwaternya mereka. Harapan saya
> semoga bisa lebih di optimalkan mobility dari rig2 yang ada di tanah air
> dengan ada yang oversee utilizationnya.
>
> Untuk point 2, BPMIGAS regional sangat membantu mitigate problem tersebut
> walau dari informasi dari mereka ada beberapa KPS lain yang tidak melibatkan
> mereka dalam solusi masalah land acquisition tersebut. Hal seperti
> negotiation dalam hal land acquisition ini yang sering kali mengalami
> kendala karena berurusan dengan banyak party, tentunya hal ini mempersulity
> planning suatu onshore project.
>
>
>
> Setahu saya, BPMIGAS/ MIGAS melakukan monthly production performance, jadi
> tiap bulan ada raport (kyk anak sekolahan) KPS mana yg dapat nilai hijau
> karena pencapaian target produksi di bulan tersebut dan yg mana KPS dapat
> nilai merah.
>
>
>
> Salam,
>
> Joi Surya Dharma
>
> Business Planning - Petronas
>
>
>
>
>
> ________________________________
>
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
> Behalf Of IndoExplo
> Sent: Tuesday, June 24, 2008 7:44 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: [IndoEnergy] Energy minister summons 25 oil contractors
>
>
>
> 06/21/08 03:25
> Energy minister summons 25 oil contractors
>
> Jakarta (ANTARA News) - Energy and Mineral Resources Minister Purnomo
> Yusgiantoro on Friday summoned 25 oil contractors who had yet to meet
> their oil production targets as set in the revised 2008 State Budget.
>
> After meeting with the oil contractors, the minister said that most
> of them had not yet reached their production targets due to
> operational constraints.
>
> "We will assist them so that they can meet their production targets,"
> the minister said.
>
> Among the oil contractors were PT Pertamina EP, BOB Pertamina-BSP,
> Kondur Petroleum, JOB PN-Golden Spike, Hess-Indonesia Pangkah, Klrez
> Energy, Kangean Energy Indonesia, Petroselat, Petrochina Bangko,
> Camar Resources Canada, JOB PN-Costa International Group, Medco EP
> Nus Lematang, Lapindo Brantas and Mobil Cepu Ltd.
>
> The minister said that of the 25 contractors, nine had achieved 95
> percent of their production targets, 14 were still under 95 percent
> and two were still not in production.
>
> Yusgiantoro said the 25 oil contractors were part of the 37 oil
> contractor companies which had been in production.
>
> He said 12 other oil contractors had met their targets set at the
> revised 2008 state budget.
>
> "Although there are oil contractors which have not yet achieved their
> targets, we are optimistic that the overall production target set in
> the revised state budget at 977,000 barrels per day would be
> achieved," the minister said.
>
> Up to June 15, 2008, Indonesia`s oil and condensate production had
> reached 978,000 barrels per day.
>
> Yusbiantoro said that constraints being faced by the oil contractors
> included limited rigs, land overlapping and clearance, lack of
> production facilities, operational disturbance such as damage to
> compressors, power cuts and infrastructure facilities.
>
> Last week, President Susilo Bambang Yudhoyono and Vice President
> Jusuf Kalla held a closed-door meeting with top executives of gas and
> oil companies.
>
> "Issues related with oil and gas were discussed in the meeting.
> President Yudhoyono explained that the Indonesian government has made
> a series of efforts at international level to respond to current
> developments in the energy situation," Yusgiantoro said. (*)

--------------------------------------------------------------------------------
PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
* acara utama: 27-28 Agustus 2008
* penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
* pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
* batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
* abstrak / makalah dikirimkan ke:
www.grdc.esdm.go.id/aplod
username: iagi2008
password: masukdanaplod

--------------------------------------------------------------------------------
PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
* pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
* penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!

-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke