Kalau dulu IAGI berhasil membuat Peta Sumberdaya Energi Nasional yang cukup dikenal baik dikalangan IAGI maupun diluar IAGI dan menjadi acuan bagi mereka yang bergerak di bidang energi ( Peta tsb banyak terpampang dimana mana waktu itu ), Maka dalam era "bencana" ini ada baiknya barangkali IAGI bikin Peta Daerah Bencana Alam ( khususnya Gempa Dan Tsunami ) dg disertai ulasan singkat,taktis dan praktis.serta langkah darurat untuk menghindarinya.(dg bahasa awam.), Untuk data bisa mengkoleksi dari institusi institusi terkait sedangkan untuk dana d mungkin bisa melalui sponsor sponsor yg nantinya "logo" kampeninya/institusinya ada di peta tsb.Seperti halnya pada waktu membuat Peta Sumberdaya Energi dulu.
ISM ----- Original Message ----- From: "Batara Sakti Simanjuntak" <[EMAIL PROTECTED]> To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>; "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]> Sent: Tuesday, April 12, 2005 1:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dariPadang > Memang benar IAGI/HAGI bergerak pada tataran moral. Hanya saja sekarang ini > kita melihat mendesaknya kebutuhan agar masyarakat sekitar Mentawai (atau > beberapa tempat lain di sepanjang pantai barat Sumatera) disiapkan jalur > evakuasinya dll. Ini memerlukan kerja beragam pihak, dan seyogyanya > dikoordinasi pemerintah, bahkan mestinya nampak hal ini di inisiasi > pemerintah. Kalau jalur road show dll yg sudah dilakukan nampaknya tidak > cukup juga (seperti yg terindikasikan dalam tulisan Ketum IAGI), maka kita > tidka bisa berkata "pokoknya kita sudah beritahu", lalu "selanjutnya > terserah anda". > > Tidaklah salah kalau kita memastikan semua pendapat / anjuran / desakan > berdasarkan kaidah ilmiah itu tiba disemua tempat yang dituju, termasuk > pengambil keputusan publik di republik ini. Disinilah saya melihat perlunya > disampaikan ke masyarakat umum (termasuk lembaga eksekutip negara) melalui > lembaga yang formal dan dihormati. Gunanya agar pendapat / anjuran / desakan > tadi mendapat tambahan bobot sehingga semoga diperhatikan. > > Mohon maaf, saya tak hendak berdebat soal ini. Karenanya tulisan saya ttg > hal ini saya cukupkan disini. > Rasanya malu, para pakar sedang sibuk berpikir teknis dll, saya malah > bersoal dgn hal komunikasi. > Semoga kita semua selamat. > > bat > > -----Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> > To: iagi-net@iagi.or.id, "Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)" > <[EMAIL PROTECTED]> > Cc: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] > Date: Tue, 12 Apr 2005 11:55:01 +0800 > Subject: [iagi-net-l] Apa strategi IAGI-HAGI ? --> was Khabar dari Padang > > > On Apr 12, 2005 8:24 AM, Batara Sakti Simanjuntak <[EMAIL PROTECTED]> > > wrote: > > > DI ujung perjalanan keputusan publik, maka lapangan politiklah yang > > bicara. > > > Segala desakan kaum profesi tidaklah akan bergema kecuali desakan itu > > > diterjemahkan dalam lapangan politik. IAGI masuk partai ?...tak > > usahlah. > > > Tapi IAGI & HAGI bisa bolak balik ke DPR, bolak balik omong ke alumni > > yang > > > sekarang duduk disana.....kita bisa juga turun ke jalan sekedar > > membuat > > > concern kita masuk ke media massa, supaya tiba di telinga otoritas > > dengan > > > disertai sedikit pembebanan publik. Sementara jalur "dalam" lewat > > rancangan > > > kang Djedi dkk jalan terus. Ini masanya ambil tindakan kawan. > > > > > > bat > > > > Perlu diingat bahwa IAGI dan HAGI merupakan organisasi profesi yg lebih > > diutamakan utk "bergerak" dalam tataran *moral*, bukan tataran > > *praktis*. > > Namun seperti yg ditulis oleh Mar'ie Mohammad di koran Kompas kemaren, > > bahwa > > saat ini masyarakat sedang mengalami krisis kepercayaan terhadap > > pemerintah, > > krisis kehilangan kepercayaan pada pejabat formal serta instansi2 > > resmi. Ini > > yg perlu diperbaiki. > > Tentunya bukan IAGI terus mengambil alih tugas-tugas pemerintah, bukan > > pula > > berperan menjadi pejabat, dan bukan menyaingi pekerjaan instansi. > > Justru > > tugas berat IAGI-HAGI harus dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat > > kepada pemerintah beserta instansinya. Krisis kepercayaan ini yg harus > > kita > > coba kembalikan ke arah yg benar. > > Memang ada bebrapa jalan pemikiran ketika sebuah fenomena ini muncul > > yaitu > > misalnya membagi dua antara pemikiran dalam konsisi normal dan dalam > > kondisi > > darurat (misal ketika terjadi bencana). Dalam kondisi normal tentunya > > pemerintah dan jajaran instansi terkaitlah yg harus bergerak. Namun > > dalam > > kondisi darurat siapa saja bisa bergerak lebih dulu karena yg berlaku > > sepertinya hanyalah "menyelamatkan diri". Proses penyelamatan diri yg > > tidak > > terkoordinir tentunya merupakan bencana sekunder yg tidak kalah besar > > korban > > harta dan nyawa yg harus ditanggung. > > Nah jalur-jalur mana saja yg perlu dilakukan HAGI-IAGI ? > > Ada beberapa media yg dapat dipakai untuk mengkomunikasikan suara > > IAGI-HAGI. > > Misalnya jalur suara media publik (koran, TV, Internet, Radio dsb). > > Jalur > > politik melalui DPR, jalur instansional melalui P3G, Bakosurtanal, VSI, > > BMG > > dll. Juga salah satu pengungkapan aspirasi adalah melalui demonstrasi > > (tentunya bukan demo teriak-teriak di jalan-jalan, eh tapi siapa tahu > > ya ? > > :). Atau jalur langsung ke masyarakat seperti yg sudah dilakukan selama > > ini > > dengan sosialisasi dimana ini cara yg praktis, mudah, efektif tapi > > mungkin > > kurang efisien dan melelahkan. > > > > Buanyak jalan yg dapat dilakukan anggota IAGI-HAGI. Namun saya rasa > > sebagai > > sebuah organisasi IAGI-HAGI tidak hanya akan menggunakan apa kata AA > > Gym > > dengan 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yg kecil, mulai dari > > sekarang). Saya rasa saat ini IAGI dan HAGI sudah dituntut *lebih* dari > > itu, > > IAGI_HAGI memiliki kelebihan jadi harus menggunakan kelebihannya dengan > > lebih efisien dan efektif. Jelas kelebihan IAGI-HAGI ada dalam > > *pemikiran*. > > Tuntutan itu datangnya tidak hanya karena situasi yg kurangnya > > kepercayaan > > rakyat ke pemerintah, namun juga sudah banyak anggota yg ikutan > > "*gemes"*melihat fenomena alam ini. > > > > Salam > > RDP > > -- > > Education can't stop natural disasters from occurring, > > but it can help people prepare for the possibilities --- > > > > > > --------------------------------------------------------------------- > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) > --------------------------------------------------------------------- > > > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------