Pak Danny

Tulisan yang bagus. Saya baru tahu bahwa maximum potensial gempa ternyata
bisa dihitung dan dimodelkan...

Terima kasih informasinya (mohon ijin, saya ganti judulnya biar suatu ketika
nanti mudah mencarinya..)

2011/5/29 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com>

>  Rekan-rekan ysh,
>
> Perihal isyu potensi gempa 8.7 SR yang mengancam Jakarta kok tafsiran-nya
> kesana-kemari yah?
>
> Siapapun dan ngomong apapun kalau dilhat dengan kacamata minus dan tebal
> prasangka pasti terlihat buruk.
>
> Mari kita lebih positif menanggapinya.  Saya akan bahas substansi issue-nya
> saja ( ilmiah-teknis) sesuai dengan bidang saya, seperti di bawah ini:
>
>
>
> 1.       Apakah benar wilayah Selat Sunda punya potensi gempa di atas
> magnitude 8 (atau 8 SR-lah istilah populernya)?
>
> Jawaban: Tentu saja! Silahkan tanya ke para ahli gempa (yang sungguhan)
> siapa saja di seluruh dunia.  Kita memang tidak tahu berapa besar gempa yang
> akan terjadi di “megathrust” Sunda, tapi tidak sulit kalo hanya menghitung
> potensi maksimumnya (= MCE – Maximum Credible Earthquake).  Potensi gempa
> sebanding dengan dimensi sumber gempa. Ukur saja panjang zona subduksi
> (megathrust) dari P. Enggano – Selat Sunda – Pangandaran) = 450 km (tidak
> salah juga kalau diukur sampai JaTim).  Lebar sumber gempa megathrust
> (bidang batas lempeng yang biasa lengket/locked) bisa sampai 150 km.
> Kecepatan relatif lempeng Hindia-Australia menunjam di zona subduksi Selat
> Sunda – Jawa Selatan = 6 cm/tahun.  Apakah gerak lempeng 6 cm/tahun ini
> semuanya diakumulasikan menjadi regangan tektonik (stress), artinya batas
> lempeng terkunci 100%, atau tidak, kita belum tahu karena belum ada
> penelitian/data-analisa-nya yang bagus untuk segmen Sunda.   “Ellapsed time”
> bisa 300 tahun,bahkan 1000 tahun atau lebih (karena selama 300 tahun
> terakhir tidak ada catatan ada gempa besar dalam sejarah -- selebihnya tidak
> ada data--- karena belum ada penelitiannya.
>
> Besar “moment magnitude” (Mw) maximum di Selat Sunda = (Log Mo-16)/1.5   (
> Hanks and Kanamori, 1971), Mo = u*(LengthxWidth)xDisplacement ; dimana u =
> 3*10^11 dyne/cm^2, Length=450*10^5 cm, Width = 150*10^5 cm, Displacement
> (asumsi elapsed time = 500 tahun)= 500*6=3000 cm.    Kalo dihitung maka
> hasilnya : Mw = 9.15 (=setara dengan gempa Aceh 2004).  Apabila kita
> asumsikan “locking” selat Sunda hanya 50 %, maka akumulasi slipna hanya=
> 500*6*0.5 = 1500 cm, dan hitungan Mw = 9.0.  Apabila locking-nya 25%, Mw-nya
> = 8.7 (atau populer disebut 8.7 SR).
>
> Catatan:  HERAN JUGA kalau ada instansi terkait atau “ahli kebumian kita”
> yang katanya meragukan potensi gempa Mw 8.7  ini.  Masa iya engga ngerti
> materi kuliah “earthquake geology 101” J
>
>
>
> 2.       Pernah terjadi gempa besar megathrust > 8SR di wilayah Jakarta di
> masa lalu?
>
> Jawaban:  TIDAK TAHU.  Kita hanya tahu pernah terjadi gempa besar yang
> kerusakannya serius, yaitu tahun 1699 (tidak tahu sumbernya di mana dan
> berapa magnitudenya), 1852 (intensitas gempa mencapai MMI 8-9 di wilayah
> Selat Sunda), 1908 ( besarnya ~8SR tapi tidak diketahui apakah megathrust,
> Patahan Sumatra, atau patahan lainnya yang belum diketahui).  Data
> pre-historis gempa (paleoseismologi) tidak ada karena belum ada
> penelitiannya.
>
>
>
> 3.       Apakah isyu gempa  8.7SR yang dilontarkan Pak Andi Arief itu isyu
> baru?
>
> Jawaban:  Sama sekali tidak.  Sering saya lemparkan di berbagai seminar
> sejak 5 tahun terakhir.  Bahkan sebulan lalu hal ini pernah saya
> presentasikan pada seminar jembatan Selat Sunda di PU. Pihak PU merespon
> bahwa hal ini sangat perlu diteliti lebih lanjut dan berjanji akan
> menghubungi saya untuk mendiskusikan follow-upnya, tapi belum ada kabar
> sampai sekarang.   Baru-baru ini ada juga mahasiswa Indonesia program S3
> Tektonik Geodesi di Jepang yang coba-coba menghitung Moment Magnitude Segmen
> Sunda ini berdasarkan data pengukuran GPS yang ada, dan hasilnya sekitar 8.5
> SR.  Analisa ini tentu masih sangat prelimineray karena data yang tersedia
> masih terlalu sedikit sehingga ibaratnya dia  mencoba menerka-nerka
> “binatang apa” dengan hanya meraba-raba pantatnya J
>
>
>
> 4.       Apakah benar sudah banyak pemetaan dan  penelitian sumber dan
> potensi gempa di Indonesia (termasuk di Selat Sunda)?
>
> Jawaban:  Saya kira  rekan-rekan IAGI-net sudah sangat mahfum bahwa
> penelitian ini masih sangat sedikit.  Ahli/penelitinya-pun sangat langka.
> Silahkan sebut siapa saja ahli geologi/seismologi atau instansi yang
> benar-benar meneliti dengan serius sumber-sumber gempa dan  efeknya dan
> mempublikasikan hasilnya, khususnya untuk Selat Sunda.
>
>
>
> 5.       Apakah Jakarta siap apabila ada goncangan gempa besar?  Apa yang
> akan terjadi kalau benar-benar terjadi?
>
> Jawabannya:  Nah, itu dia masalahnya.  Respon dari isyu gempa 8.7 SR dan
> Kepanikan masyarakat serta “penyangkalan” dari beberapa instansi terkait
> mengindikasikan TIDAK SIAP.  Orang belum banyak yang ‘ngeh’ tentang potensi
> ini.   Kalau masyarakat sudah siap seharusnya menanggapi dengan biasa-biasa
> saja, seperti halnya masyarakat Jepang menghadapi potensi Gempa besar TOKAI
> atau masyarakat Los Angeles yang sudah lebih dari 15 tahun ‘menunggu-nunggu’
> gempa  skala 8 SR di the big-bend San Andreas fault.   Instansi terkait
> kalau misalnya sudah (menjalankan tugasnya) meneliti potensi ini seharusnya
> merespon isyu tersebut dengan bilang: “ooo itu sudah/sedang diteliti, kami
> tahu dan hal ini memang penting sekali untuk diantisipasi dengan serius”.
> Kalau belum dikaji, ya bilang saja belum tapi akan segera di-follow-up,
> tidak perlu diffensif atau kebakaran jenggot.   Kalau belum yakin mengerti
> masalahnya dan apa yang harus dilakukan, ya engga usah malu tanya jangan sok
> pintar (mohon maaf kalo ada yang tersinggung) J
>
>
>
> Jakarta adalah wilayah yang sangat padat populasi dan sangat padat
> investasi.  Selain itu juga punya banyak instalasi vital.  Contoh, misalnya
> saja apabila terjadi gempa besar kemudian Pusat Cyber Nasional di Jakarta
>  tiba-tiba mati sistemnya selama beberapa jam saja.... silahkan analisa apa
> yang terjadi.  Ini masalah “national survival”.
>
>
>
> 6.       Berapa sih besar goncangan di jakarta kalo ada gempa megathrust
> 8.7 SR di Selat Sunda? Bagaimana kalau dibandingkan dengan Peta Zonasi Gempa
> baru yang dibuat oleh Tim 9 dan dirilis resmi oleh pemerintah (khususnya
> Dept PU) pada bulan Agustus 2010?
>
> Jawabannya: Jarak dari sumber k Jakarta adalah sekitar 170 km. Dengan
> memakai rumus empiris “attenuation gempa” untuk zona subduksi (Young et al
> 1997) maka besar peak ground acceleration (PGA) adalah 0.16g, Menurut peta
> zonasi gempa Indonesia yang baru (memakai metoda Probabilistic Seismic
> Analysis) besar potensi goncangan gempa di Jakarta adalah sebesar  0.15 –
> 0.25g (untuk return period 500 tahun) atau sebesar 0.3-0.4 g (untuk return
> period 2500 tahunan).  Nilai percepatan gempa ini masih untuk di “batuan
> dasar”, jadi belum dikalikan faktor amplifikasi karena kondisi geologi dekat
> permukaan (bisa berlipat nilainya).  Sebagai gambaran 0.25-0.3g adalah
> kira-kira setara dengan MMI VIII (kurang lebih seperti goncangan gempa
> September 2009 di padang lah).
>
> JADI, sebenarnya PETA ZONASI GEMPA INONESIA yang resmi sebenarnya LEBIH
> SERAM dari isyu 8.7 SR di Selat Sunda.
>
> Apakah Peta Zonasi Gempa ini sudah cukup dimengerti masyarakat dan mendapat
> perhatian? ....
>
>
>
> 7.        Apakah gempa bisa diprediksi?
>
> Jawaban: Hal ini selalu saja dikacaukan, baik oleh media bahkan juga oleh
> teman-teman ahli kebumian/geologi sekalipun.  Seperti yang diuraikan di
> atas, lokasi dan potensi (besar), juga status serta efeknya dapat diprediksi
> oleh ahli gempa (apabila sudah dilakukan penelitian yang cukup).  Perihal
> kapan terjadinya, umumnya hanya bisa dikatakan “seberapa besar probabilitas
> kemungkinan terjadinya di masa datang”.  Sebagai ilustrasi, apabila gempa
> dianalogikan sebagai penyakit tumor ganas, maka sudah seharusnya para dokter
> ahli bisa mendeteksi apakah ada tumor di tubuh pasien-nya, dimana, berapa
> besar, dan sudah stadium berapa.  Demikian halnya dengan gempa, ahli gempa
> harus bisa memperkirakan dimana, berapa besar, dan statusnya pada siklus
> gempanya di mana (di awal, tengah, akhir).  Tapi apakah para dokter itu bisa
> menjawab pertanyaan berapa bulan lagi atau hari lagi pasien itu akan mati?
> (kalau dianggap tidak bisa sembuh).  Hal ini sama saja dengan bertanya pada
> ahli gempa  “kapan gempa akan terjadi”?  Pertanyaan tentang potensi sumber
> gempa dan kapan gempa datang adalah dua hal yang berbeda (metoda dan teknik
> penelitiannya berbeda).
>
> Catatan pinggir: Mitigasi bencana gempa kira-kira sama dengan mitigasi
> kematian...Makanya saya suka diledek sebagai Ustad Gempa oleh teman-teman
> J
>
>
>
> Demikian, mudah-mudahan bisa menjadi bahan renungan yang bermanfaat,
> sehingga kita sebagai ahli geologi bisa lebih menyikapi isyu gempa dengan
> lebih arif tidak malah kena terpancing berita-berita burung yang seringkali
> menambah-nambahkan isyu potensi gempa menjadi ramalan gempa yang akan
> terjadi (misalnya tgl sekian) sehingga bukannya ikut meluruskan berita tapi
> malah ikut-ikutan panik atau berang-berang .... alamak J
>
>
>
> Salam,
>
> Danny
>
>
>
> *From:* mallomb...@yahoo.com [mailto:mallomb...@yahoo.com]
> *Sent:* Sunday, May 29, 2011 3:09 PM
>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>  *Subject:* Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi
> Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>
>
>
> Mgkn krn merasa sdh bernama andi jadi sdh boleh ngomong mslh geologi.
> Selamat ber hari minggu! MAS
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>  ------------------------------
>
> *From: *"Lobo_gMail" <loboba...@gmail.com>
>
> *Date: *Sun, 29 May 2011 05:47:06 +0000
>
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi
> Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>
>
>
> Baru ngeh.....dulu juga ada "blue energy"...juga dari muncul dari "ring"
> sama..udh gak perlu di ugreg lagi.. LB
>
> Sent from my BlackBerry®
>  ------------------------------
>
> *From: *Gantok Subiyantoro <gantok...@yahoo.com>
>
> *Date: *Sat, 28 May 2011 07:27:45 -0700 (PDT)
>
> *To: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *ReplyTo: *<iagi-net@iagi.or.id>
>
> *Subject: *Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi
> Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>
>
>
> Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia
> rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya.
> Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu
> terjadinya gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah
> banyak ahli yang meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info
> di Padang pernah ada simulasi). Wallahu'alam bishawab.
>
>
>
> Gantok
>
>
>  ------------------------------
>
> *From:* rahmawan helmi <rahmawanhe...@gmail.com>
> *To:* iagi-net@iagi.or.id
> *Sent:* Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM
> *Subject:* Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi
> Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
>
> Masa Allah
> Siapa yang menebar
> Dia yang menuai
> Budaya malu kayaknya semakin menipis
> Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini
> Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja.
> Bertafakur akan membuat qt bijak.
> Salam iagi
>
> RH
> 3541
>
> On 2011 5 23 13:34, "Eko Prasetyo" <strivea...@gmail.com> wrote:
> > Persis kayak anak kecil lagi tantrum,
> >
> > yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa
> dan
> > berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan....
> >
> > 2011/5/23 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> >
> >> konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang
> >> menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan
> >> pernyataan provokatif itu.
> >>
> >>
> >> salam,
> >> Awang
> >>
> >> --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com
> >*menulis:
> >>
> >>
> >> Dari: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
> >> Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief
> Bicara
> >> tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
> >> Kepada: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>,
> >> geologi...@googlegroups.com
> >> Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM
> >>
> >>
> >> oooh ini to alasannya :(
> >> Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ?
> >>
> >> RDP
> >>
> >> ---------- Forwarded message ----------
> >> From: *Djuni Pristiyanto* <belink2...@yahoo.com.sg<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg>
> >> >
> >> Date: 2011/5/23
> >> Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang
> Potensi
> >> Gempa 8,7 SR di Jakarta
> >> To: Milis Bencana <benc...@googlegroups.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
> >> >
> >>
> >>
> >> Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di
> >> Jakarta
> >> Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB
> >> Laporan: Teguh Santosa
> >>
> >> RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya
> >> Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan
> kinerja
> >> Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
> >> Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta.
> >>
> >> Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu
> >> masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk
> >> memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan
> magma
> >> (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum
> lah
> >> yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang
> >> memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun
> >> daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario
> >> pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan
> data.
> >>
> >> “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama
> ini
> >> kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau
> >> mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi
> yang
> >> mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan
> Sosial,
> >> Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5).
> >>
> >> Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk
> >> menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia,
> >> termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang
> >> menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti
> di
> >> kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian
> mengenai
> >> potensi bencana di Indonesia.
> >>
> >> “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak
> mengada-ada,”
> >> ujarnya lagi.
> >>
> >> Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief
> >> meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana
> >> miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya,
> terbukti
> >> tidak efektif.
> >>
> >> Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan
> >> dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus
> yang
> >> menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan
> tim
> >> khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi
> ESDM
> >> sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk
> >> Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa.
> >>
> >> “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil
> penelitian
> >> atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan
> >> Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan
> kedua
> >> pejabat itu harus mengambil tindakan tegas," tambahnya.
> >>
> >> Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga
> itu
> >> mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan
> Asia
> >> Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat Sunda
> >> berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter.
> >>
> >> Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak
> >> dimaksudkan untuk membuat masyarakat panik. Sebaliknya untuk membuat
> semua
> >> pihak, masyarakat dan pemerintah, waspada dan mengambil langkah yang
> >> dibutuhkan untuk memperkecil kerusakan dan meminimalisir korban.
> >>
> >> Andi Arief juga mencontohkan reaksi pemerintah Jepang terhadap hasil
> studi
> >> mengenai potensi bencana dan kegempaan sejak beberapa dekade lalu. Untuk
> >> menghadapi segala kemungkinan pemerintah Jepang membentuk empat komisi
> >> khusus. Pertama, komisi yang mempelajari bencana katastropik purba;
> kedua,
> >> komisi yang khusus membahas potensi gempa di Tonakai; ketiga, komisi
> >> evakuasi Tokyo; dan keempat, komisi mitigasi nasional.
> >>
> >> “Hal-hal seperti ini juga yang harusnya dilakukan oleh pemerintah
> >> Indonesia. Tetapi itu tidak bisa dilakukan kalau lembaga yang harusnya
> >> menyampaikan data, tidak bekerja,” demikian Andi Arief. [guh]
> >>
> >> http://www.rakyatmerdekaonline.com/news.php?id=27856
> >> --
> >> THE TREKKERS www.thetrekkers.com: http://tenda.thetrekkers.com/,
> >> http://perahu.thetrekkers.com/, http://tangkiair.thetrekkers.com/.
> Sedia
> >> peralatan emergency/bencana/gawat darurat, rescue, temporary
> shelter/tenda,
> >> dan peralatan kebencanaan. Kontak: Ferri Iskandar (ferri...@yahoo.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ferri...@yahoo.com>,
> >> ferri...@thetrekkers.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=ferri...@thetrekkers.com>hp:
> >> +62-812-2765-434)
> >> -----------------------------------------------
> >> Hidup Bersama Risiko Bencana
> >> Website: http://bencana.net; Milis: benc...@googlegroups.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com>
> >> Arsip berita/artikel di Milis Bencana:
> >> http://groups.google.com/group/bencana/topics
> >> Mendaftar anggota milis:
> http://googlegroups.com/group/bencana/subscribe
> >> Keluar dari milis: bencana+unsubscr...@googlegroups.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=bencana%2bunsubscr...@googlegroups.com
> >
> >> Kontak Moderator: bencana+ow...@googlegroups.com<
> http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=bencana%2bow...@googlegroups.com
> >
> >>
> >>
> >>
> >> --
> >> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*
> >>
> >>
> >>
> >
> >
> > --
> > Visit http://www.strivearth.com and be entertained
>

Kirim email ke