ya bung Arif, saya setuju beli di pertamina angsal tetap dalam persaingan yg 
sehat.
saya cuma mau titip agar pertamina selektif dan teliti dalam memberikan 
perizinan spbu baru dengan pola yg baru.
teliti dalam arti termasuk hak azazi rakyat yg bakal bertetangga dgn calon spbu 
agar betul-betul dipertimbangkan dalam memberikan persetujuan.
bila rakyat di sana tidak setuju akan adanya spbu baru mohon agar jangan sampai 
diberikan persetujuan.
apabila ternyata pertamina masih juga memberikan persetujuan pembangunan dan 
pengopearsian spbu baru maka sudah pasti terjadi persekongkolan yang bisa 
menyengsarakan rakyat atau berkembang menjadi konflik.
saya adalah salah satu calon korbannya + beberapa masyarakat se-er-te di 
bandung.
kalo kita lihat di webwite pertamina spbu pola baru, persyaratan ini 
terabaikan, isinya hampir melulu keuntungan pengusaha & pertamina. rakyatnya 
tersingkirkan / terabaikan. persyaratan yang ada di situ sangat bisa 
dimanipulasi dan direkayasa sehingga se-olah2 tim pertamina tidak melihat sudut 
negatifnya.
mohon bantuannya bung Arif atau temen2 iagi lainnya di pertamina yg mungkin 
bisa berkaitan dgn spbu.
saya sudah mengadu ke mana2 termasuk ke pertamina dan pemerintah kota, namun 
seperti biasanya di indonesia ini, maka yg namanya rakyat apabila bisa dibikin 
susah mengapa harus gampang. tak ada tanggapan. bahkan dari hasil 
selidak-selidik di dinas tatakota itu spbu tetep bakal dibangun walaupun 
tetangga yg ada di sebelahnya berkeberatan dan tidak menyetujui. walikota punya 
kuasa.
ujar Aa: "..senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain 
senang.."
terima kasih & wassalam
(sonny)

-----Original Message-----
From: Arief Budiman [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 16 Agustus 2006 9:23
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] energi alternatif

Sekedar saran,
beli bbm nya di spbu pertamina donk mas.

Mobil saya hard top diesel, saya selalu beli biodiesel di pompa bensin 
pertamina di jl gatot subroto.  Kualitasnya bagus.  Relatif dibanding 
menggunakan solar biasa, tarikan mobil sedikit terasa lebih enteng, asap 
knalpot lebih sedikit dan aroma yg keluar kurang membuat perut mual).  Saya 
belum hitung dg akurat, terasa lebih hemat.  Pompa bensin bersih, luas, dan 
rapih, servisnya ramah dan profesional.  

Setelah lapangan minyak kita dipenuhi oleh kps, masak sih masih akan ditambah 
dg penuhnya pinggiran jalan kita dg pompa bensin non perusahaan minyak 
indonesia.
Kasihan anak2 kita kalau sampai mereka kehilangan kebanggaan atas bangsanya, 
karena kita tidak melakukan kerja atas nama bangsa dan negara  

Ayo beli bbm dari pertamina!
Kita beli juga dari Lapindo, dan Medco kalau mereka bikin pompa bensin.

Dirgahayu Indonesia
....padamu negeri kami mengabdi....

 
 
A R I E F   B U D I M A N
Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
Mobile   : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63


-----Original Message-----
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, August 15, 2006 3:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] energi alternatif

Apakah produk bbm dari pohon jarak berupa ethanol ? 

Saya pernah mengisi gasoline dari SPBU Shell yang menggunakan 10% ethanol dalam 
gasoline mereka. Dan itu sudah disebut sebagai produk bbm yang lebih ramah 
lingkungan. Kalau mengganti berjuta-juta mobil ber-bbm hidrokarbon dengan murni 
ethanol 100% apa mungkin ?

Salam,
WW

-----Original Message-----
From: B. Pujasmadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 15 Agustus 2006 14:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] energi alternatif

Pan udah pernah dibahas, bahwa kapasitas produksi jarak, hampir tidak mungkin 
mengganti 100% konsumsi bbm saat ini. Kalo gak salah itung, satu mobil perlu 1 
ha lahan untuk konsumsi 5-10 l/hari. Bisa menggantikan 50% aja udah pol hebat. 
Yang mobil hibrid  ternyata juga masih belum bisa meninggalkan bbm.Yang  
Hidrogen juga ternyata bahan dasar utama masih berasal dari hidrokarbon.  
Setidaknya menunggu sampai minyak benar-benar habis, belum akan sepenuhnya 
tergantikan. Paling tidak aman sampai pensiun lah..heheh. 
   
  Daripada jadi petani jarak mending jadi pedagang besi tua aja, pan nanti 
banyak mobil rongsok yang gak bisa jalan kalo bbm gak ada lagi.
   
  Salam
  
Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  saat ini pemerintah sedang menyiapkan rancangan utk mendorong adanya energi 
alteratif berupa biodisel dari tanaman jarak, setelah sebelumnya pemerintah 
begitu getol dengan program briket batubara. Tetapi briket batubara ternyata 
kurang diminati oleh konsumen, dan lagi batubara masih termasuk sumber energi 
tak terbaharukan.
investasi biodisel berupa penyiapan lahan sekitar 2 juta ha dan dana mencapai 
sekitar 200 trilyun rupiah yg didapatkan dari konsorsium beberapa bank dalam 
negri, investasi asing dari malaysia, singapura dan china.

Kemarin di TV ada tayangan bahwa di Inggris sudah mulai di pasarkan sepeda 
motor dgn bahan bakar higrogen, cara pengisiannya mudah dan bisa sumber 
energinya atau semacam akinya bisa dicopot untuk keperluan lain misal 
penerangan lampu. Asyiknya lagi polusi yg dihasilkan berupa air yg bisa 
dikonsumsi, oksigen dan panas. Shg sangat ramah lingkungan. Harganya $
6.000,- dan bisa ditekan lagi jika sudah produksi massal.
Sementara di Swedia sudah mulai dikeluarkan insentif yg menarik bagi kendaraan 
yg menggunakan biodiesel, salah satunya parkir gratis, pajak dll. 
Hebatnya lagi biodiesel tersebut berasal dari sampah rumah tangga. Memang harga 
mobilnya lebih tinggi tetapi setelah dihitung dg insentif yg didapat costnya 
jadi cukup menarik.

Nah bagaimana kira2 energi fosil sbg penghasil petro dolar beberapa tahun 
kedepan?
He..he...saya ndak bisa membayangkan para geocientist nanti jadi petani jarak 
beberapa puluh tahun kedepan.............

salam,
PR


---------------------------------------------------------------------
----- PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
----- Call For Papers until 26 May 2006
----- Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------



                
---------------------------------
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006             
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]    
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI 
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. 
Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke