Izin share review ponsel yang satu ini ya.

Unboxing Video:
https://www.youtube.com/watch?v=Z55Xw-Kl9IQ

Review video:
https://www.youtube.com/watch?v=CjU027fEGQU

Artikel di blog:
http://www.gontagantihape.com/2017/10/review-xiaomi-mi-mix-2-indonesia.html
------------




<https://3.bp.blogspot.com/-q1s4nc0XbII/Wel4jLP-D5I/AAAAAAAAMAA/Aof09nh-MnojIbhYkBtCU3FZNn6XBqEDQCLcBGAs/s1600/title_video_238r.jpg>



Mi Mix 2 <http://smarturl.it/GB_MIMIX2> adalah smartphone Xiaomi dengan
harga tertinggi saat ini. Lucunya, di video unboxing-nya banyak fans dari
Xiaomi yang balik arah begitu tau harganya, udah ngga mending lagi katanya.
mending beli motor seken katanya. Haha, memang betul sih, Mi Mix 2
tergolong premium sekali untuk Xiaomi yang selama ini memiliki image
produk-produknya selalu menawarkan best price to value comparison. Tapi
apakah Mi Mix 2 ini tak sebanding dengan harganya? Kita bahas terus yuk,
selengkapnya di review kali ini.




Xiaomi Mi Mix 2 ini saya dapatkan dari GearBest.com dengan harga termurah
ada pada kisaran $569 untuk varian RAM 6 GB dengan storage 64 GB. Kalau
dirupiahkan mungkin sekitar 7,5 juta ya. Kalau hanya menghitung spesifikasi
jeroan, jelas lebih baik Mi 6, atau juga OnePlus 5.


Namun Mi Mix 2 menawarkan hal lain yang tak didapat pada kedua ponsel
tersebut.


Pertama adalah experience menggunakan smartphone yang hampir seluruh bagian
depannya merupakan layar. Ini adalah Xiaomi pertama yang saya coba yang
sudah menggunakan on-screen navigation. Dan sepanjang penggunaannya, saya
sangat sangat menikmatinya.


Memandangi layar dari Mi Mix 2 adalah sebuah kepuasan tersendiri. Dan harga
yang premium memang terbayar dengan feels dan experience yang didapat. Saya
adalah penyuka navigasi di layar, yang mana selama ini tak pernah saya
rasakan pada produk Xiaomi, kecuali pakai custom ROM ya. Dan menulis naskah
untuk video ini benar-benar membuat saya merindukan ponsel yang sudah saya
jual kembali ini, hahaha.


Efek samping dari penggunaan layar yang hampir memenuhi seluruh bagian
depan adalah letak fingerprint scanner yang harus mengalah dan pindah ke
bagian belakang. Ya, bagi saya posisi ideal fingerprint scanner masih di
sisi depan sih, dan kenyamanan saya sedikit berkurang karenanya. Tapi
untungnya, sensor pemindai sidik jari yang dimiliki oleh Xiaomi Mi Mix 2
ini memang top class, cepat dan akurat sekali!


Sekalian bahas sisi belakang, ini adalah salah satu luxury lain yang
ditawarkan oleh ponsel ini. Menggunakan bahan ceramic, backcover Mi Mix 2
jadi salah satu yang terindah yang pernah saya coba. Cukup disayangkan
memang bahan ini masih membuat bekas sidik jari dan minyak tercetak jelas.
Xiaomi membekali sebuah hardcase pada paket penjualannya. Namun, meskipun
case ini terlihat premium, saya pribadi takkan pernah menggunakannya. Ya
iyalah, hape sudah kinclong dan kece pake ceramic gini, ngapain pakai case,
atuh ga bisa nampang lagi lah si cakep teh heuheu. Dan bukankah bahan
ceramic ini memiliki ketahanan akan goresan yang jauh lebih baik dari bahan
kaca?


Kalau ga sama case-nya apa bisa lebih murah lagi harga Mi Mix 2? Haha,
yakali ah.


Mi Mix 2 sebagaimana seri Mi premiuim lainnya, adalah ponsel dual-sim tanpa
slot ekspansi memory. Selain itu, satu lagi yang tak hadir di Mi Mix 2
adalah port audio 3,5 mm, sama seperti di Mi 6 maupun Mi Note 3. Tapi ada
satu hal yang sangat saya sesalkan yaitu absennya infrared blaster pada
ponsel ini, padahal ponsel-ponsel Xiaomi umumnya punya kegunaan lebih
berkat kemampuannya untuk menjadi remote control pengganti bagi perabot
elektronik di rumah ya. Di situ saya merasa sedih, paling mahal tapi malah
kena sunat. Ini ngga adil. Hiks... Haha.


Performa Mi Mix 2 sih sudah tak perlu dipertanyakan. Penggunaan Processor
terbaik Qualcomm saat ini, Snapdragon 835 adalah alasannya. Sama seperti di
Mi 6 dan OnePlus 5, SoC ini mampu memuaskan saya dalam hal performa
kecepatan, maupun konsumsi dayanya yang tergolong hemat.


Beralih ke sisi kamera, Mi Mix 2 sebagai ponsel premium Xiaomi tentunya
memiliki kamera dengan kualitas hasil yang di atas rata-rata. Saya tidak
memiliki komplain apa-apa soal kameranya saat digunakan mengambil foto,
meskipun belum memiliki kamera ganda sekalipun. Pun saat digunakan merekam
video, kualitas gambarnya tetap terjaga baik serta memiliki kestabilan yang
juga cukup istimewa. Tapi tidak dengan suaranya. Entah kenapa, saya tak
pernah betah dengan suara yang dihasilkan oleh ponsel-ponsel Xiaomi saat
merekam video. Dan sayangnya ini berlanjut hingga ponsel paling mahal milik
Xiaomi, suaranya ga enjoyable euy. Sedih lagi deh saya, haha.


Silakan lihat video berikut ini sebagai buktinya ya, setelah itu Anda bisa
melihat rentetan gambar keren yang dihasilkan oleh ponsel ini.




Saya setuju sih dengan komentar-komentar yang menyebutkan kalau harga
segini, udah ngga mending lagi. Ya memang ini sudah masuk ke kategori
premium atau luxury phone, bukan budget phone, flagship killer, atau best
value phone. Tapi tak bisa dibilang overprice banget juga sih, ponsel ini
kan menawarkan experience lebih di display yang full dan hampir bezeless,
backcover menawan berbahan keramik, serta jeroan kelas atas.


Tapi satu yang saya ragukan, apa iya orang-orang yg biasa berbelanja
smartphone pada level harga segini mau memilih brand Xiaomi, dan bukannya
Apple atau Samsung sekalian? Bukan maksud merendahkan, tapi kenyataannya
masalah prestige masih jadi salah satu faktor penentu untuk level harga
premium seperti ini. Saya atau mungkin Anda juga yang tergolong tech savvy
atau gadget enthusiast mungkin tahu value dari brand Xiaomi, tapi apa
kebanyakan orang yang menggunakan flagship paham juga? Saya yakin segmen
ini lebih didominasi oleh brand yang memiliki budget promosi yang besar,
produknya sering muncul di iklan, atau yang launching-nya besar-besaran.


Saran saya sih, semoga Xiaomi mau membuat smartphone dengan full display
seperti Mi Mix 2 ini, namun pada level menengah saja. Boleh lah pakai bahan
kaca saja, dan boleh juga processornya pakai Snapdragon 625 saja, lalu jual
di harga maksimal $300 atau 4-jutaan saja. Biar orang-orang pada bilang
mending lagi hehehe.


Satu yang bisa saya simpulkan untuk ulasan kali ini, Mi Mix 2 memang bukan
buat semua orang. Meskipun memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri,
namun butuh effort ekstra dari Xiaomi jika mau penjualannya sukses. Untuk
saat ini saya hanya bisa bilang, Mi Mix 2 ini adalah upaya dari Xiaomi
untuk melengkapi portfolio mereka saja dan membuktikan kalau brand inipun
bisa memproduksi sebuah luxury phone, that's all.


Oh ya, saya cek di toko online lokal nampaknya juga sangat langka yang
menjual Mi Mix 2 ini. Jadi Anda yang kesengsem dengan ponsel ini, boleh cek
link penjualan Xiaomi Mi Mix 2 ini <http://smarturl.it/GB_MIMIX2> apabila
ingin mencoba membelinya di GearBest.com ya.


Demikian review kali ini, dari Kota Cimahi Aa Gogon pamit, wassalam!

Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape <http://www.gontagantihape.com/> */
<#DAB4FAD8-2DD7-40BB-A1B8-4E2AA1F9FDF2>

-- 
===========
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

----------------------
Kontak Admin, Twitter  @agushamonangan
-----------------------
FB Groups     :  https://www.facebook.com/groups/android.or.id

Aturan Umum  ID-ANDROID >> goo.gl/mL1mBT

==========
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "[id-android] Indonesian 
Android Community" dari Google Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+unsubscr...@googlegroups.com.
Kunjungi grup ini di https://groups.google.com/group/id-android.

Kirim email ke