Diskriminasi Perempuan! 
H. Bambang Eka Wijaya
SEORANG anak pulang sekolah di luar negeri ditanya ayahnya, sudah pintar
apa? "Aku bisa menerbangkan pesawat Hercules!" jawab anak. "Itu pesawat
militer, mampu membawa beberapa tank dan sekompi tentara!"
"Kalau cuma itu, dibandingkan dengan daster ibumu saja tak ada
apa-apanya!" tegas ayah. "Dalam daster ibumu itu terdapat dua pabrik
susu! Ada hutan lindung, juga pabrik pupuk! Lebih dahsyat lagi, ada
pangkalan rudalnya!"
"Dengan itu pasti ayah akan mengatakan lebih hebat dari saya karena ayah
bisa menaklukkan semua itu!" tukas anak. "Sadar, Yah! Eksploitasi tubuh
perempuan untuk menunjukkan keunggulan kekuasaan pria sudah tak zamannya
lagi! Justru itulah yang diprotes perempuan seantero negeri pekan ini
pada Hari Perempuan Internasional! Mereka menolak tubuh perempuan
dijadikan dagangan politik untuk memikat massa karena yang sebenarnya
terjadi hanyalah diskriminasi terhadap perempuan!"
"Jadi hasil sekolahmu hanya membuktikan ayah penindas ibumu?" timpal
ayah.
"Karena manusia itu zoon politicon, binatang politik, yang kuat
cenderung menguasai yang lemah, tanpa kecuali itu dalam hubungan
suami-istri!" tegas anak. "Dalam skala kecil hal itu tercermin dalam
bicara ayah, sedang skala besar tampak dari kecenderungan politisi untuk
mendiskriminasi perempuan!"
"Diskriminasi seperti apa?" kejar ayah.
"Salah satu contohnya, kuota 30 persen untuk perempuan di lembaga
legislatif, padahal jumlah perempuan lebih 51 persen dari penduduk!"
jelas anak. "Lebih konyol lagi, kuota 30 persen itu oleh partai-partai
politik baru dipenuhi dalam daftar calon anggota legislatif, itu pun
kebanyakan di nomor sepatu! Hasilnya, perempuan yang lolos ke lembaga
legislatif tak sampai separo dari kuota! Itu salah satu penyebab, produk
legislatif masih sering diskriminatif terhadap perempuan!"
"Kau laki-laki, properempuan!" tukas ayah. "Bukan cuma alamiahnya
perempuan lebih lemah dari pria, tapi seperti lagu sabda alam--wanita
dijajah pria sejak dulu--secara kultural pun diskriminasi pada perempuan
sudah terlembaga dalam tradisi budaya!"
"Itu kenyataan zaman lampau!" tegas anak. "Kini suara zamannya berubah
seiring laju peradaban, di mana persamaan semua umat manusia bukan lagi
semata secara sosial dan hukum, tetapi juga secara gender! Artinya,
perempuan bukan lagi sekadar pelengkap penderita dalam segala hal, tapi
harus diperlakukan dalam kesetaraan!"
"Lantas, kauharapkan sikap-pandang dan perlakuan seperti itu datang dari
kaum pria? Tak mudah!" timpal ayah. "Apalagi seperti kaukatakan manusia
itu zoon politicon, yang pasti tak mudah menyerahkan privilese--hak-hak
istimewanya! Apalagi secara fisik fitrah pria lebih kuat dan sistem
sosial-budaya memang sangat maskulin!"
"Berarti peradaban kita akan selalu tertinggal, akibat kapasitas
perempuan tak teraktualisasi optimal!" tegas anak. "Kehidupan juga akan
selalu keras karena kelembutan perempuan selalu terdiskriminasi!" ***
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. 
Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here!
http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke