Very touching story...

Semangkuk Bakmi

Pada malam itu, Sue bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Sue
segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali
tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia
mencium harumnya aroma masakan.
Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik kedai melihat Sue berdiri cukup lama di depan kedainya,
lalu ia berkata "Nona, apakah engkau ingin semangkuk bakmi ?" "Tetapi,
aku tidak membawa uang", jawab Sue dengan malu-malu.
"Tidak apa-apa. Aku akan mentraktirmu", jawab sang pemilik kedai.
"Silakan duduk, aku akan memasakkan bakmi untuk mu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi
dengan sepiring sayuran.
Sue segera makan beberapa suap dan kemudian air matanya mulai berlinang.
"Ada apa Nak ?" tanya si pemilik kedai. "Ah, tidak apa-apa.
Aku hanya terharu" jawab Sue sambil mengeringkan air matanya. "Bahkan,
seorang yang baru aku kenal pun mau memberi aku semangkuk bakmi !
Tetapi, Ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, langsung mengusir
aku dari rumah.
Ibu mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah.
Sebaliknya, engkau, orang yang baru aku kenal ternyata begitu peduli
dengan keadaanku.
Jauh berbeda jika dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri" ujar Sue
yang ternyata tidak mampu membendung gejolak isi hatinya.

Pemiliki kedai itu, setelah mendengar perkataan Sue, tampak menarik
nafas panjang dan kemudian berkata "Nona, mengapa engkau berpikir
seperti itu ?
Renungkanlah hal ini. Aku hanya memberimu semangkuk bakmi, dan untuk itu
engkau pun menjadi sangat terharu.
Coba bayangkan, Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu semenjak
engkau masih kecil hingga akhirnya beranjak dewasa.
Mengapa engkau tidak berterima kasih kepadanya? Malah, engkau bertengkar
dengan beliau".

Sue terhenyak mendengar perkataan tadi. "Mengapa aku tidak berpikir
tentang hal tersebut ? Untuk semangkuk bakmi dari seseorang yang baru
aku kenal,
aku begitu berterima kasih. Tetapi kepada Ibuku yang telah memasak
selama
bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya.
Dan, hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengan Ibu", renung
Sue dalam hati.

Sue pun segera menghabiskan bakmi tersebut dengan cepat. Lalu, ia
menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke
rumah, ia
memikirkan kata-kata yang harus dia ucapkan kepada Ibunya. Akhirnya ia
memutuskan untuk mengatakan "Ibu, aku minta maaf, aku tahu bahwa aku
memang bersalah. Maafkan aku."

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah
letih dan cemas. Ternyata sang Ibu telah mencari Sue ke semua tempat.
Ketika ia bertemu dengan Sue, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya
adalah "Sue, cepatlah masuk. Ibu telah menyiapkan makan malam. Segeralah
kamu makan makanan itu, akan menjadi dingin jika kamu tidak memakannya
sekarang", ujar sang Ibu sambil tersenyum.
Pada saat itu, Sue tidak dapat menahan air matanya dan ia pun menangis
sejadi-jadinya di pangkuan sang Ibu. "Ibu, maafkan aku" kata Sue sambil
terisak.

Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain
di sekitar kita untuk sebuah pertolongan kecil yang diberikan kepada
kita.
Tetapi, kepada orang yang sangat dekat kepada kita, khususnya orangtua
kita, kita harus ingat bahwa kita hendaknya berterima kasih kepada
mereka
seumur hidup kita.

Renungan :
Kita tidak boleh melupakan jasa orangtua kita. Sering kali kita
menganggap pengorbanan mereka merupakan suatu proses alami. Tetapi,
kasih dan
kepedulian orangtua kita adalah sebuah hadiah paling berharga yang
diberikan kepada kita sejak kita lahir. Mereka membesarkan kita tanpa
mengharapkan balasan dari kita.
Renungkan dan pikirkanlah mengenai  hal ini. Apakah kita sudah
menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orangtua kita  ?

LENTERA
Keemosian yang membahana terlebih kepada orangtua, tak ada guna dan
bahkan bisa berakibat fatal. Penyesalan tiada artinya, akibat dari
keputusan
yang diambil dari balutan rasa emosi. Orangtua ataupun keluarga adalah
bagian
dari jiwa yang tak mungkin kita rela untuk  menyakiti mereka. Cintai dan
curahkan kasih dan sayang untuk mereka, seperti kita takkan bertemu
mereka esok.




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. 
Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here!
http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke