HATI-HATI ALERGI PADA ANAK
 Memang sulit untuk bisa sembuh total. Tapi, bisa dikurangi dengan
menjauhkan pencetusnya. Karena itu, Bu-Pak, segera kenali pencetus
alergi pada putra-putri Anda saat gejala pertama timbul. 
"Dok, saya punya problem. Saat bangun pagi, timbul bersin, karena saya
alergi dingin. Saya khawatir hal ini akan menular pada anak saya.
Bagaimana saya mencegahnya agar anak tak mengalami hal seperti saya?"
tanya Bapak Aryadi dalam suratnya kepada nakita 
Alergi memang tergolong penyakit, tapi tidak menular seperti yang
dikhawatirkan Pak Aryadi. Hanya saja, terang Prof.DR.Dr. Karnen Garna
Baratawidjaja, Sp.PD., KAI, FAAAAI, alergi timbul karena faktor
disinteraksi antara faktor keturunan dan lingkungan. Hal tersebut
ditentukan dari berapa besar derajat keturunan dan derajat lingkungan
yang mengandung bahan-bahan yang merangsang terjadinya alergi. "Jadi
bisa saja bila ayah atau ibunya memiliki sejarah alergi, anak bisa
mempunyai alergi mungkin dalam bentuk yang lain," ujar spesialis
penyakit dalam khusus alergi dan imunologi, ini. 
PENYIMPANGAN SISTEM 
Pada dasarnya, alergi merupakan proses imunologi yang diperankan sel-sel
sistem imun. Maksudnya, terang ahli dari Klinik Alergi dan Imunologi,
Jakarta, ini, sel-sel sistem imun berperan mencegah, menghindari dan
melindungi tubuh dari bahan-bahan yang bisa merangsang dan merusak
tubuh. Fungsi lainnya, mencegah kuman-kuman atau virus yang masuk,
kemudian virus/ kuman tersebut dimatikan untuk membentuk daya tahan
tubuh dan zat anti (antibodi). "Tapi pada kasus alergi justru terjadi
kelainan atau 
penyimpangan kerja sistem imun tersebut." Biasanya sistem imun pada
tubuh dalam keadaan normal, misal, pada bulu kucing atau susu tidak
bereaksi apa-apa terhadap bahan-bahan yang tidak berbahaya tersebut.
"Tapi pada orang tertentu bahan-bahan yang tak berbahaya tersebut justru
menimbulkan reaksi. Itulah yang disebut sebagai alergi," terang dokter
yang juga berpraktek di RS Siloam Gleneagles, Tangerang. 
Yang pasti, Bu-Pak, alergi banyak ditemui di negara-negara maju. Hal ini
berkaitan dengan teori karena masyarakat di negara maju cenderung
terlalu sering menggunakan antibiotik, sehingga tidak pernah ada
infeksi. "Karena tidak ada infeksi, sistem imun pencegah infeksi tidak
bekerja. Maka sistem imun penimbul alergi bekerja lebih." Sedangkan
masyakarat di negara berkembang sudah terbiasa menerima infeksi. "Sistem
imun pada tubuhnya akan bekerja untuk menghadapi infeksi dan alergi.
Jadi, sistem imun tetap berjalan seimbang seperti timbangan; satu untuk
infeksi, satu lagi untuk alergi." 
 
DUA JENIS ALERGI 
Perlu Bapak-Ibu ketahui, ada dua jenis alergi; menurut sebab dan menurut
alat tubuh yang diserang. Alergi menurut sebab terdiri dari alergi debu
rumah, alergi pollen (misal, serbuk bunga), spora jamur, obat (misal,
penisilin, analgesik/obat pusing/panas/pegal, dan golongan sulfa),
makanan (telur, susu, udang, ikan), serta akibat serangga (lebah/tawon,
semut, nyamuk, hama, ulat). 
Menurut alat tubuh yang diserang dapat dibagai menjadi enam; alergi
hidung (rinitis alergi), alergi mata (konjungtivitas/peradangan pada
selaput lendir pada kelopak mata), alergi saluran napas (asma bronkial),
alergi kulit (urtikaria/biduran, eksim, dermatitis kontak), alergi
saluran cerna, dan syok (anafilaksis/renjatan) . 
Nah, baik yang sehat atau yang mengalami alergi, tubuh anak selalu
memiliki reseptor yang menerima jenis virus tertentu. Pada anak alergi,
selalu mempunyai reseptor bagi virus saluran napas yang disebut Ikam I;
terletak di permukaan saluran pernapasan. "Jadi virus yang masuk bisa
menimbulkan sakit dan radang bila ditangkap Ikam I." 
Ikam I bisa diperiksa di laboratorium karena berhubungan dengan derajat
berat asma. Kendati tidak ada gejala, alergi Ikam I ini pada anak alergi
lebih tinggi bila dibanding dengan anak normal. "Karena pada anak
normal, Ikam I tidak dibentuk." 
Menurut penelitian Karnen, dari 5000 pasien di kliniknya, golongan umur
paling banyak adalah pada usia 6-7 tahun. "Namun ada juga yang terjadi
pada usia di bawahnya. Hal itu karena pada anak yang memiliki alergi di
usia muda, bisa mendapatkan banyak pencetus alergi di masa-masa
bermainnya ini." 
Yang jelas, bila anak yang alergi pada hal tertentu, misal, debu.
Kemudian dengan sengaja dihembuskan debu padanya, maka dia akan segera
mendapat reaksi alergi yang disebut reaksi cepat. "Reaksi akan
menghilang, tapi 8-10 jam kemudian timbul lagi yang disebut reaksi
lamban." 
Dalam kehidupan sehari-hari, alergi dapat dilihat bila serangan akut;
serangan klinis yang terus-menerus, ringan, sebentar-sebentar muncul,
dan kemudian menghilang yang disebut intermittent. "Saat tidak terserang
alergi, dia sehat-sehat saja, kok." Yang kronis; alergi terjadi
terus-menerus; ada yang ringan dan yang berat. Semua penderita alergi
mesti dijaga jangan sampai bereaksi alergi terus-menerus. Penderita
alergi akut lebih berat dampaknya, bahkan bisa sampai meninggal. "Tapi
bukan berarti penderita alergi kronis yang kelihatannya tidak berat
tidak memerlukan perhatian orang tua, lo." 
 
 
CARA PENCEGAHAN 
Nah, Bu-Pak, langkah pencegahan yang bisa dilakukan adalah menjauhkan
atau menghindarkan anak dari faktor pencetus alergi. Misal, anak alergi
terhadap debu rumah. Jagalah kebersihan rumah, jangan biarkan debu-debu
menempel di karpet, bantal, gorden, dan lain-lain. Atau bila anak alergi
pada udang, ya, jangan diberi udang. 
Jadi, yang terpenting justru Bapak-Ibu tahu persis faktor pencetusnya.
"Sebab bila terlambat diketahui penanganan dan pengobatannya akan
berjalan lama." Anak alergi akan semakin sensitif, misal, jadi alergi
bau-bauan, wangi-wangian, semprotan serangga. "Padahal prinsipnya,
obat-obatan buat penderita alergi hanya mengurangi kadar alergi bukan
menyembuhkan secara total." Tapi, tentu saja orang tua tak perlu terlalu
khawatir karena bukan berarti anak alergi tidak bisa berprestasi
optimal. Yang terpenting bagaimana usaha Bapak-Ibu membantu anak tetap
maju dan berkembang, kan? 
  
ANEKA ALERGI PADA ANAK
ASMA 
* Penyebab: tungau debu rumah, bubuk-bubuk kecoa mati yang jadi debu
kemudian terhirup oleh anak, bulu binatang seperti kucing dan anjing. 
* Gejala: sesak napas/bengek/mengi, sedangkan alergi hidung mengalami
hidung tersumbat; kalau pagi bersinnya bertubi-tubi dan disertai rasa
pusing. 
* Pencegahan: jangan biarkan debu menempel di mana-mana. Intinya selalu
jaga kebersihan rumah dan seisinya, baik gorden, sprei, bantal, karpet,
boneka. Jangan memelihara hewan yang bisa jadi pencetus alergi. 
* Penanganan: jangan panik bila anak sedang kambuh. Berikan obat hanya
atas resep dokter. Biasanya berupa tablet, puyer atau sirop. Bagi
penderita akut, dokter akan memberi obat semprotan. Yang terpenting,
Bu-Pak, jangan asal menggunakan obat, tapi dosis harus dalam pengawasan
dokter. "Karena alergi ini bersifat menetap dan tak bisa disembuhkan." 
ALERGI MAKANAN 
* Penyebab: zat-zat tertentu dalam makanan, misal, makanan yang
mengandung protein seperti telur, kacang-kacangan, seafood, susu. 
* Gejala: pada kulit bisa timbul biduran; bentol-bentol disertai gatal.
Bila pencernaan yang kena, penderita akan merasa mual, sakit perut, dan
diare. Apabila mengenai saluran pernapasan, akan mengalami sesak napas
seperti halnya penderita asma. Reaksi cepat sehingga bisa mengakibatkan
pingsan disebut anafilaksis atau renjatan. "Pernah ditemukan kasus di
Amerika, ada orang alergi kacang langsung pingsan setelah makan kacang."

* Pencegahan: hindari makanan yang jadi pencetusnya. Gantilah dengan
makanan pengganti yang mengandung kandungan gizi hampir sama. Misal,
bila alergi susu sapi gantilah dengan susu kedelai, atau alergi kuning
telur gunakan putihnya saja. 
* Penanganan: konsultasikan dengan dokter jenis diet yang tepat bagi
anak. Lebih baik lagi bila ibu memiliki buku kecil mengenai makanan
anak, sehingga bisa dipantau sampai anak dewasa. 
DERMATITIS KONTAK 
* Penyebab: alergi terhadap makanan tertentu (lihat: alergi makanan)
atau bahan-bahan tertentu seperti bahan yang berbulu (selimut),
perhiasan yang terbuat dari bahan imitasi, nikel, karet, atau karena
bahan kosmetika atau wewangian tertentu. 
* Gejala: gatal, dan timbul bercak kemerahan yang bisa terdapat di
tangan, lipat siku dan lutut dan bisa menyebar ke seluruh badan. Jangan
sampai anak terus menerus menggaruk bagian yang gatal karena bisa
menimbulkan infeksi. 
* Pencegahan: hindari menggunakan barang-barang pencetus alergi. Anda
bisa mengetahuinya bila terjadi reaksi alergi setelah memakainya. Segera
ganti pakaian bila ia berkeringat secara berlebihan karena bisa
menimbulkan eksim. Perhatikan juga kosmetika yang dipakai pada bayi atau
anak, semisal bedak atau sabun. 
* Penanganan: berkonsultasi dengan ahli. Biasanya anak akan diberi obat
anti alergi, entah itu salep atau obat minum. Ingat, jangan sekali-kali
memberi sembarangan obat atau orang tua mencoba mengatasi dengan cara
sendiri, karena dikhawatirkan malah akan memperparah kondisi anak.
BAKAT DARI IBU
Ternyata bakat alergi pada anak terbanyak diturunkan dari ibu. Data
menunjukkan ibu yang alergi akan menurunkan sebanyak 75 persen bakat
alergi pada anaknya, sedangkan ayah yang alergi menurunkan bakat alergi
50 persen pada anaknya. Mengapa demikian? "Karena selama dalam
kandungan, anak, kan, lebih banyak berinteraksi dengan sel-sel dari
ibu," terang Karnen. 
Kedekatan dengan ibu selama dalam kandungan membuat anak terpengaruh
dengan kebiasaan yang dilakukan ibu. Sebuah penelitian menunjukkan ibu
hamil perokok akan mengakibatkan asma pada anaknya kelak. Selain itu,
pada bayi yang menerima ASI sampai usia satu tahun, lebih sedikit
menderita asma dibandingkan bayi yang menyusu ASI sampai usia 4-5 bulan.

Namun demikian, ASI pun bisa menimbulkan reaksi alergi pada bayi, lo,
Bu. Misal, ibu makan sea food sehingga zat-zat tertentu yang dikandung
sea food memang bisa memunculkan reaksi alergi pada si bayi yang memang
berbakat alergi. Atau anak alergi pada protein susu sapi, tapi ibunya
mengkonsumsi susu sapi, maka semakin terbuka peluang anak mengalami
alergi, misal, terjadi muntah, diare, atau sakit perut. "Karena itu, ibu
menyusui harus tahu makanan apa saja yang dikonsumsinya karena semua
makanan itu, kan, masuk ke air susu." 
Jadi, Bu, alergi memang sudah bisa terjadi sejak usia bayi, dimana yang
tampak adalah gejala eksim. Jika dibiarkan, alergi akan berkembang
menjadi alergi lain, seperti asma, atau alergi hidung/rinitis bisa
menjadi sinusitis sejalan dengan pertumbuhan badannya. Proses alergi
tersebut disebut sebagai allergy march yaitu jarak
pertumbuhan/perjalanan alergi. Karena itu orang tua perlu mengetahuinya
segera, jangan justru malah dibiarkan. "Idealnya, jangan tunggu sampai
muncul gejala alergi lain. Lebih dini terdeteksi akan lebih baik bagi
perkembangan anak." 
TES ALERGI
Nah, Bu-Pak, untuk mengetahui apakah anak mempunyai alergi terhadap
bahan tertentu atau tidak, bisa dilakukan tes alergi; patch-test (tes
tempel) dan trick-test (tes tusuk). Tes tempel dilakukan dengan
menempatkan bahan-bahan tertentu pada kulit dan dibiarkan selama 48 jam.
"Bila anak positif alergi, tampak tanda bentol atau bercak merah seperti
eksim," terang Karnen. Sedangkan tes tusuk memakai alat khusus dengan
memasukkan ekstrak berbagai alergen ke dalam badan dan dalam waktu lima
belas menit reaksinya dapat diketahui. "Tes ini sangat mudah, cepat dan
tidak menimbulkan sakit." 
Artha Ariadina
 


[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Music that listens to you.
LAUNCHcast. What's in your mix?
http://us.click.yahoo.com/8mKGzA/FARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke