Islam Adalah Dunia
Kalau didalam tulisan ini ada rukun iman dan rukun
islam bukan berarti eksklusifisme aliran atau agama, tetapi ingin menyampaikan
kebenaran. Kalau didalam tulisan ini terkandung Al Quran, itu bukan untuk
segolongan tapi seluruh umat manusia. Bukan Al Quran untuk Islam, bukan dunia
untuk Islam, tapi Al Quran dan Islam untuk dunia, Islam merindukan perdamaian
dan kebahagiaan sejati bersama dengan yang lain. Demikian pandangan Emha Ainun
Najib yang disampaikan pada saat konser Kenduri Cinta di Senayan.
Islam adalah sebuah kata bahasa Arab, yang mengandung arti tunduk dan patuh,
berserah diri serta taat kepada Allah SWT. Tujuannya menciptakan manusia yang
berkualitas atau bersikap Islam (bersikap natural dan fitrah).
Agama Islam, disebut agama fitrah yaitu agama yang mewakili umat manusia
seluruhnya. Islam berbicara dari hati yang paling azasi, yaitu mengikuti
cara-cara nabi, baik dari segi hukum maupun mengikuti cara pandangnya. Beliau menginterprestasikan Al
Quran untuk orang Arab pada Abad Ke 7 dalam tarich Masehi, tentunya kita
menginterprestasikannya sekarang melalui metodologinya bukan terbatas pada
kata-katanya secara letter-lijk. Sunah adalah bagaimana membuat proses bekerja
setiap saat di dalam batasan-batasan, karena Nabi sendiri tidak melampaui
batasan Allah yaitu menggunakan akal sehat (common sense).
"Maka dibukakan dadanya untuk menerima Islam dan Cahaya Allah
".(Azzumar: 22)
Ada satu petikan Hadits Qudsi "Ingsun (Aku) ini menurut prasangka dari
hambaku, bila hamba ku ingat Ingsun (Aku) dekat".
Kalau dicoba dirasakan, aku ingat, maka aku dekat, dengan mengingat kata aku
ingat kita sudah berada diatas kesadaran, dus apabila kita merasakan kedekatan,
ini berarti kita menjalankan pengakuan kepada Allah.
Agama apapun baik Islam, Kristen, Hindu, Budha dan lain-lain, semua memakai
rasa ingat untuk melakukan hubungan kedekatan kepada Yang Maha Kuasa, disana
ada komunuikasi, ada keteguhan, ada kelurusan tekad menuju Dzat Yang Esa, yaitu
tuhannya alam semesta. Tanpa disadari di sana bisa ditemukan 'benang merah'
mereka melaksanakan hadits Qudsi.
Penggunaan akal pikiran untuk dapat menginterprestasikan ayat-ayat atau
tanda-tanda kekuasaan Allah ditegaskan dalam surat Annahl ,16 : 12"Dan dia
menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu dan bintang-bintang itu
ditundukkan dengan perintahNya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat
ayat-ayat Allah (tanda kekuasaan Allah) bagi orang yang mempergunakan
akal". Peraturan itu yang diikuti oleh alam semesta, bagaimana ia
harus bertingkah laku, termasuk perilaku tubuh. Ia terikat oleh hukum alamiah
yang selalu mengikuti sunatullah, baik tubuhnya manusia pemeluk agama Hindu,
Islam, Budha, Kristen, atheis dan kafir lainnya, semuanya mengikuti sunah. Oleh
karena itu apa bila suatu ajaran agama meninggalkan sunah ini, maka umatnya
secara evolusi akan melepaskan diri, sebaliknya bagi yang atheis ataupun
kafir terhadap kekuasaan Allah, namun mereka menjalankan sunatullah, maka
mereka mendapatkan manfaat secara alamiah. Mereka tidak akan berbenturan dengan
hukum alam, sehingga pada akhirnya mereka bisa menjalankan kehidupan dengan
baik dan damai.
Sekedar untuk koreksi , agama Islam diturunkan itu untuk rahmatan lil alamin,
rahmat bagi manusia seisi alam. Jadi barang siapa menjaga lingkungannya berarti
telah ber-islam, sebaliknya yang melakukan penghancuran alam artinya tidak
berislam, sehingga tidak jarang negara yang mayoritas warganya memeluk agama
Islam malah tidak mendapat rahmat Allah bahkan terhinakan. Jadi timbul tanda tanya,
Siapa yang sudah ber-Islam?
Ini kenyataan di lapangan, kemajuan tehnik, industri, sebagian besar adalah
karya Non Muslim (maaf, bukan mengecilkan arti temuan-temuan muslim), coba saja
tengok, pesawat ulang alik ke Planet Mars, bahkan industri pesawat terbang
sebagaian besar karya non muslim, ini adalah akibat "kebodohan"
karena akalnya tidak bersedia dikorbankan untuk Tuhannya, boleh jadi karena
tidak memperhatikan ayat kauniah Allah. "Wahai para jin dan manusia, bila
kamu bisa menembus langit dan bumi, maka tembuslah, tetapi kamu tidak bisa
kecuali memakai kekuatan" (Ar-Rahman: 33).
Kenyataannya, yang bisa menembus ayat kauniah adalah orang Amerika dan Eropah
yang nota bene sebagian besar pemeluknya adalah non muslim. Jadi orang muslim
inilah yang melaksanakan Al Quran, jadi orang non muslim yang menjadi Islam.
Perhatikan surat Al baqoroh:62 " Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang
Yahudi, Orang Nasrani, Orang Sabil (penyembah berhala, bintang, atau Dewa)
siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari
kemudian, dan beramal saleh, mereka akan menerima pahal dari Tuhan, tidak ada
kekuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati".
Allah itu tuhan semesta jagad ini, Nabi Muhammad itu diutus untuk seluruh
rachmat alam semesta (Q.S. Al Anbiya :107), kemudian timbul pertanyaan : Kok,
ada Allahnya Umat Islam, Allahnya selain Islam, kalau begitu apakah orang kafir
menjalankan Islam tidak boleh?
Semua manusia sama, tak peduli bangsanya, agamanya, apa bila mereka menjalankan
Al Quran berarti menjalankan Islam, Itulah yang disebut Islam adalah Dunia.
Salam,
Ferry Djajaprana
http://ferrydjajaprana.multiply.com/item/views/journal:30
Note : Thanks to Ary Ginanjar, Abu Sangkan, H. Slamet Utomo untuk inspirasinya.