Lailatul Qadar - Malam seribu bulan
> Sumber: Arsip Artikel 2003 - Millist DT
>
> Bismillahirrahmannirahim,
>
>
> "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari 
terakhir
bulan
> Ramadhan" (HR Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
>
>
> Malam Lailatul Qadar
>
> Keutamaannya sangat besar, karena malam ini menyaksikan turunnya 
Al-Qur'an
> Al-Karim, yang membimbing orang-orang yang berpegang dengannya ke 
jalan
> kemuliaan dan mengangkatnya ke derajat yang mulia dan abadi. Umat 
Islam
yang
> mengikuti sunnah Rasulnya tidak memasang tanda-tanda tertentu dan 
tidak
pula
> menancapkan anak-anak panah untuk memperingati malam ini, akan 
tetapi
mereka
> berloma-lomba untuk bangun di malam harinya dengan penuh iman dan
mengharap
> pahala dari Allah.
>
> Inilah wahai saudaraku muslim, ayat-ayat Qur'aniyah dan hadits-
hadits
> nabawiyah yang shahih menjelaskan tentang malam tersebut.
>
>
> 1. Keutamaan Malam Lailatul Qadar
>
> Cukuplah untuk mengetahui tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan
> mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan, Allah
> berfirman.
>
> "Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam 
Lailatul
Qadar,
> tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul 
Qadar itu
> lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah melaikat-
malaikat
dan
> Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala 
usrusan,
> selamatlah malam itu hingga terbit fajar" [Al-Qadar : 1-5]
>
> Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.
>
> "Artinya : Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang 
diberkahi
> dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu
dijelaskan
> segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari 
sisi Kami.
> Sesungguhnya Kami adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui" [Ad-
Dukhan :
> 3-6]
>
>
> 2. Waktunya
>
> Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa malam 
tersebut
> terjadi pada tanggal malam 21,23,25,27,29 dan akhir malam bulan 
Ramadhan.
>
> Imam Syafi'i berkata : "Menurut pemahamanku. wallahu 'alam, Nabi
Shallallahu
> 'alaihi wa sallam menjawab sesuai yang ditanyakan, ketika 
ditanyakan
kepada
> beliau : "Apakah kami mencarinya di malam ini?", beliau menjawab :
"Carilah
> di malam tersebut" [Sebagaimana dinukil Al-Baghawi dalam Syarhus 
Sunnah
> 6/386]
>
> Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadar itu 
pada malam
> terakhir bulan Ramadhan berdasarkan hadits Aisyah 
Radhiyallahu 'anha, dia
> berkata Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di 
sepuluh
hari
> terkahir bulan Ramadhan dan beliau bersabda. "Artinya : Carilah 
malam
> Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan 
Ramadhan"
> [Hadits Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169]
>
> Jika seseorang merasa lemah atau tidak mampu, janganlah sampai 
terluput
dari
> tujuh hari terakhir, karena riwayat dari Ibnu Umar, (dia berkata) :
> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : 
Carilah di
> sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka jangan sampai 
terluput tujuh
> hari sisanya" [Hadits Riwayat Bukhari 4/221 dan Muslim 1165] Ini
menafsirkan
> sabdanya. "Artinya : Aku melihat mimpi kalian telah terjadi, 
barangsiapa
> yang mencarinya carilah pada tujuh hari terakhir" [Lihat Maraji' 
tadi]
>
> Telah diketahui dalam sunnah, pemberitahuan ini ada karena 
perdebatan para
> sahabat. Dari Ubadah bin Shamit Radhiyallahu 'anhu, ia berkata :
Rasulullah
> Shallallahu 'alaihi wa sallam ke luar pada malam Lailatul Qadar, 
ada dua
> orang sahabat berdebat, beliau bersabda. "Artinya : Aku keluar 
untuk
> mengkhabarkan kepada kalian tentang malam Lailatul Qadar, tapi ada 
dua
orang
> berdebat hingga tidak bisa lagi diketahui kapannya; mungkin ini 
lebih baik
> bagi kalian, carilah di malam 29. 27. 25 (dan dalam riwayat lain : 
tujuh,
> sembilan dan lima)" [Hadits Riwayat Bukhari 4/232]
>
> Telah banyak hadits yang mengisyaratkan bahwa malam Lailatul Qadar 
itu
pada
> sepuluh hari terakhir, yang lainnya menegaskan, di malam ganjil 
sepuluh
hari
> terakhir. Hadits yang pertama sifatnya umum sedang hadits kedua 
adalah
> khusus, maka riwayat yang khusus lebih diutamakan dari pada yang 
umum, dan
> telah banyak hadits yang lebih menerangkan bahwa malam Lailatul 
Qadar itu
> ada pada tujuh hari terakhir bulan Ramadhan, tetapi ini dibatasi 
kalau
tidak
> mampu dan lemah, tidak ada masalah, dengan ini cocoklah hadits-
hadits
> tersebut tidak saling bertentangan, bahkan bersatu tidak terpisah.
>
> Kesimpulannya
>
> Jika seorang muslim mencari malam lailatul Qadar carilah pada 
malam ganjil
> sepuluh hari terakhir : 21, 23,25,27 dan 29. Kalau lemah dan tidak 
mampu
> mencari pada sepuluh hari terakhir, maka carilah pada malam ganjil 
tujuh
> hari terakhir yaitu 25,27 dan 29. Wallahu 'alam
>
>
> 3. Bagaimana Mencari Malam Lailatul Qadar.?
>
> Sesungguhnya malam yang diberkahi ini, barangsiapa yang diharamkan 
untuk
> mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan 
(baginya).
> Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu, melainkan (bagi) orang yang
diharamkan
> (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu dianjurkan bagi muslimin 
(agar)
> bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan 
malam
> Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala-Nya 
yang
besar,
> jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-
dosanya yang
> telah lalu.
>
> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : 
Barang siapa
> berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan 
dan
> mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah 
lalu"
> [Hadits Riwayat Bukhari 4/217 dan Muslim 759]
>
> Disunnahkan untuk memperbanyak do'a pada malam tersebut. Telah
diriwayatkan
> dari Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha, (dia) berkata : "Aku 
bertanya,
"Ya
> Rasulullah ! Apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul 
Qadar
> (terjadi), apa yang harus aku ucapkan ?" Beliau 
menjawab, "Ucapkanlah :
>
> "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul afwa fa'fu'annii"
>
> "Ya Allah Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta 
ampunan,
> maka ampunilah aku"
>
> Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu 
untuk
> mentaati-Nya- engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam 
Lailatul
Qadar
> (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada 
sepuluh
> malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita,
> perintahkan kepada isterimu dan keluargamu untuk itu, perbanyaklah
perbuatan
> ketaatan.
>
> Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha. "Artinya : Adalah Rasulullah 
Shallallahu
> 'alaihi wa sallam, apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan
> Ramadhan), beliau mengencanngkan kainnya[3] menghidupkan malamnya 
dan
> membangunkan keluarganya" [Hadits Riwayat Bukhari 4/233 dan Muslim 
1174]
>
> Juga dari Aisyah, (dia berkata) : "Artinya : Adalah Rasulullah 
Shallallahu
> 'alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah 
masuk) malam
> kesepuluh (terakhir) yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-
malam
> lainnya" [Hadits Riwayat Muslim 1174]
>
>
> 4. Tanda-Tandanya
>
> Ketahuilah hamba yang taat -mudah-mudahan Allah menguatkanmu degan 
ruh
> dari-Nya dan membantu dengan pertolongan-Nya- sesungguhnya 
Rasulullah
> Shallallahu 'alaihi wa sallam menggambarkan paginya malam Lailatul 
Qadar
> agar seorang muslim mengetahuinya.
>
> Dari 'Ubay Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Rasulullah 
Shallallahu 'alaihi
> wa sallam bersabda. "Artinya : Pagi hari malam Lailatul Qadar, 
matahari
> terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi" [Hadits 
Riwayat
> Muslim 762]
>
> Dari Abu Hurairah, ia berkata : Kami menyebutkan malam Lailatul 
Qadar di
> sisi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau 
bersabda. "Artinya :
> Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan seperti syiqi
jafnah"
>
> Dan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu 'anhuma, ia berkata : Rasulullah
> Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. "Artinya : (Malam) 
Lailatul Qadar
> adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, 
(dan)
> keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan"
> [Tahayalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/231, Bazzar 1/486, sanadnya 
Hasan]
>
>
> Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam 
Fii
> Ramadhan, edisi Indonesia Sifat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa 
sallam
> oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid,
terbitan
> Pustaka Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata.***(Nurhatini)
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. 
Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here!
http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke