OBAT HERBAL TAK KALAH AMPUH

Makin tinggi perhatian dan kesadaran orang tua terhadap kesehatan anak, membuat mereka mencari obat yang paling efektif sekaligus aman. Obat-obatan herbal kini menjadi pilihan.

Bombardir informasi tentang efek samping bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh, membuat banyak orang tua "berpaling" kembali pada pengobatan alamiah untuk buah hatinya. Apalagi pengobatan alamiah ini sudah dikenal nenek moyang sejak ribuan tahun silam dengan berbekal kearifan tradisi terhadap alam. Di antara pengobatan alamiah yang kembali marak adalah pilihan menggunakan obat-obatan herbal.
Dalam dunia kedokteran naturopati, penggunaan bahan-bahan alam ini merupakan metode dasar untuk melakukan tindakan/perawatan kesehatan. Penggunaan bahan-bahan alami yang berasal dari tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Herbs atau jamu

Awam lebih mengenalnya dengan istilah jamu. Herbs atau jamu terbuat dari rebusan atau seduhan langsung bahan/tanaman segar yang dianggap berkhasiat.

2. Herbal medicine

Sedikit berbeda dari herbs, herbal medicine tidak dikonsumsi dalam keadaan segar melainkan diproses dulu sebelumnya. Misalnya tanaman kunyit diambil sari pati/ekstraknya dengan cara diperas kemudian dikeringkan dan dibuat menjadi tepung atau dikapsulkan.

3. Fitoceutical

Bentuk lainnya adalah fitoceutical. Asal katanya fito = tumbuhan; ceutical = sesuatu yang berfungsi sebagai obat. Dengan kata lain, fitoceutical adalah penggunaan bahan tanaman yang dapat berfungsi sebagai obat. Bahan yang digunakan adalah ekstrak tunggal dari bahan aktif tanaman tersebut. Misalnya kunyit mengandung beberapa unsur bahan aktif, dalam proses fitoceutical yang diambil hanya satu bahan aktifnya saja melalui single extraction. Penggunaan fitoceutical sama dengan obat-obatan konvensional, yaitu ada dosis yang harus dipatuhi terutama untuk anak dan bayi dengan mempertimbangkan berat badannya.

 

BERBEDA CARA KERJA

 

Cara kerja obat herbal berbeda dari obat-obatan konvensional. Obat konvensional sifatnya menekan gejala yang muncul, sedangkan obat herbal lebih bersifat menstimulasi, memberdayakan, dan membangun sistem pertahanan tubuh. Misalnya si kecil mengalami demam akibat infeksi, obat konvensional bekerja dengan cara menekan atau menurunkan demamnya. Nah, bila menggunakan obat herbal, maka obat ini akan membangun sistem antibodi anak untuk melawan serangan infeksi. Dengan begitu, secara tidak langsung demamnya pun akan hilang. Obat herbal bertumpu pada penyebab dan tidak sekadar menghilangkan gejala yang muncul.

Selain digunakan sebagai obat primer tunggal untuk mengatasi suatu penyakit, obat herbal juga bisa difungsikan sebagai terapi pendukung/komplemen pada saat penyembuhan suatu penyakit. Sebagai pengobatan primer tunggal misalnya untuk penyembuhan flu, batuk akut, sampai kondisi kronis seperti asma, sinusitis, alergi maupun infeksi kronis lainnya. Sebagai terapi komplemen, obat herbal dapat digunakan untuk mempercepat proses pemulihan pascasakit demam berdarah, tifus, dan sebagainya. Fungsinya adalah menguatkan sistem imunitas tubuh sekaligus mengurangi efek samping penggunaan obat-obatan konvensional.

 

JANGAN DIGUNAKAN BERSAMAAN

 

Obat herbal sebaiknya tidak digunakan berbarengan dengan obat konvensional. Misalnya anak demam yang sudah diberi obat demam sebaiknya jangan diberi lagi obat herbal yang fungsinya mengatasi demam. Dikhawatirkan suhu tubuhnya turun secara drastis karena kondisi ini dapat membahayakan. Meski obat herbal bersumber dari bahan alami, tetapi penggunaannya pun harus menerapkan prinsip kehati-hatian. Jika perlu dengan pengawasan dokter yang mendalami pengobatan naturopati.

Berikut beberapa bahan alami yang dapat digunakan sebagai pertolongan pertama untuk mengatasi gejala penyakit yang biasa dialami anak. Bila 2-3 hari setelah mengonsumsi obat herbal ini belum juga ada kemajuan, sebaiknya segera bawa ke dokter.

 

Marfuah Panji Astuti. Foto: Ferdi&Agus/NAKITA

Konsultan ahli:
Dr. dr. Amarullah H. Siregar, DIHom, DNMed,
MSc, MA, Ph.D

 

GEJALA

BAHAN-BAHAN ALAMI

Batuk

Berdahak:
1 sendok teh thyme dan jintan manis ditambah 200 cc air mendidih. Tunggu 5 menit, saring. Minumkan sedikit demi sedikit.
Kering:
1 sendok teh akar manis, jeruk nipis dan kayu manis ditambahkan 200 cc air dingin biasa (bukan es). Tunggu 10 menit, tiriskan. Minumkan sedikit demi sedikit.

Pilek

1 sendok teh larutan echinacea, air perasan bawang putih, akar manis, jeruk nipis dan air perasan jahe. Tambahkan 2 sendok makan air hangat. Kocok merata. Berikan 1/2 sampai 1 sendok teh sebanyak 4 x sehari.

Demam

Yang terbaik untuk mengatasi demam pada bayi dan anak adalah dengan membalurkan minyak aromaterapi pada tubuhnya.
Untuk meningkatkan penguapan:
rosemary, lavender, tea tree, yarrow.
Untuk menurunkan suhu:
bergamot, eucalyptus, peppermint

Diare

Untuk anak di bawah 3 tahun:
Baluri tubuh anak dengan minyak aromaterapi, seperti lavender, chamomile, meadow sweet.
Untuk anak di atas usia 3 tahun:
Campuran jahe, kayu manis dan daun thyme direbus dengan 200 cc air sampai mendidih. Tunggu sampai hangat, minum se
cukupnya 3-4 kali sehari.




=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke