Pensiun, habis atau mulainya 'karir'

 

 

 

Sekitar tiga bulan yang lalu, sepucuk surat tiba di meja saya. Surat itu ditulis oleh pejabat yang mengurusi proses pensiun.

Diingatkan dalam surat ber-kop BBC, bahwa hari-H pensiun saya akan tiba dalam tempo tiga bulan.

Konsekuensinya, saya akan harus berhenti bekerja sebagai penyiar BBC - dan .. dalam lembar berikutnya ada penjelasan betapa uang saya dapatkan akan kurang dari separoh dari gaji saya selama ini.

Setelah berpuluh tahun 'menikmati' gaji utuh, saatnya segera tiba bagi saya dan keluarga untuk menerima kenyataan, bahwa puluhan tahun mendatang (semoga diberi umur panjang, tentunya) kami harus bisa 'survive'.

Dari sudut lain, mulai tiga bulan yang lalu, saya sudah membayangkan bagaimana kami akan menjalani hari-hari tanpa tugas dan tanggungjawab kantor.

"Kita akan bisa menikmati liburan tanpa batas, lho!" demikian celetuk istri saya ketika saya tunjukkan kepadanya surat BBC itu.

"Tetapi mampukah kita berlibur terus-terusan ... Mengisi hari-hari dengan kebingungan dan kekosongan tugas. Menganggur terlalu lama justru mempercepat proses penuaan," jawabku.

Masih ada sederet 'enak dan pahitnya' berpurnakarya, yang hanya dicapai dengan syarat 'usia sudah cukup tua' untuk berhenti bekerja yang resmi.

Bayangan dan kegalauan tersebut, saya simpan dan saya bawa ke Indonesia. Saya ceritakan kepada sejumlah rekan, pemerhati dan pegiat dalam urusan ke-usia-lanjutan.

Manis-pahit

Ada yang dengan hati gembira berkisah tentang enaknya menjadi pensiunan.

Ibu Irna Hadisuwito, yang terakhir menjadi dosen di Fakultas Sejarah, Universitas Indonesia, dan berpuluh-puluh tahun menikmati kehidupan sebagai istri pegawai tinggi Pertamina, dengan ceria meladeni tamu-tamunya di kedai Pecel Madiun di kawasan Gondangdia, Jakarta.

Sedangkan Ibu Tumpuk, bekas penyapu jalan di Semarang, mengaku "rejeki jangan dikejar dengan ngoyo ... Kita harus 'nrimo pandum' (menerima bagian) dengan iklas. Dapatnya segitu yang diterima, segini ya ndak apa-apa. Cukup nggak cukup ... kalau dihitung-hitung ya nggak pernah cukup".

Pak Wahyudi di Surabaya, Romo Henrich Bollen di Maumere, Ibu Bowo yang mantan guru di Semarang, dan Pak Pranowo yang 'mudik ke Jawa Tengah dari kerjanya di perkebunan di Lampung' adalah sebagian dari mereka yang dengan cerdik - dan beruntung - menyiapkan diri baik-baik pensiun mereka.

Pasangan suami-istri, Bapak dan Ibu Yudhi di Semarang, memutuskan untuk pensiun dini dari pekerjaan mereka di sebuah perusahaan rokok. Alasannya: situasi dan kondisi kerja sangat buruk.

"Lebih baik kami keluar dan menghadapi masa depan kami dengan cari-cari kegiatan swasta .. Dan ternyata jalan juga," demikian kata pasutri yang memang pernah sekantor itu.

Veteran

Yang menjerit karena merasa ditinggalkan pada hari tuanya adalah sejumlah veteran.

Pak Sadad di Surabaya menjerit karena dirinya dan banyak rekan-rekannya ditelantarkan.

"Bahkan ada rekan kami yang terpaksa tidur di bedeng-bedeng atau menduduki tanah maupun rumah tak resmi. Sementara kaum muda yang tidak ikut perang, banyak yang bermewah-mewah lewat korupsi," ujarnya.

Pak Suwarno, yang sudah menjelang 80 tahun, mengaku ikut berjuang di Jawa Timur. Kini dia dengan istrinya menunggui gubug di sudut kantor kelurahan Bibis Karah, Surabaya.

Ia sempat menangis .. Meratapi nasibnya, nasib veteran dan perjuangannya dulu.

Pak Sukardjo - dulu adalah pelatih team volleyball nasional Indonesia. Sekarang dia menderita tujuh macam penyakit yang membahayakan - termasuk jantung, ginjal, kanker dan liver.

Namun, Pak Kardjo tabah. Dia menghabiskan masa pensiunnya dari Universitas Negeri Surabaya dengan jualan rempeyek, krupuk dan makanan kering di bekas kampusnya dan sekolahan tempat istrinya bekerja.

"Nggak malu, pak?" tanyaku.

"Ngapain malu ... Itu juga atas dorongan teman-teman, dan seratus persen bebas korupsi kok," katanya dengan nada tinggi.

Usia Emas

Usaha meringankan kaum usial lanjut - atau istilah lainnya 'usia emas' - dilakukan oleh Komunitas Kencana.

Ibu Jackie Ambadar, sebagai salah satu penggeraknya, menguraikan bahwa 'kebersamaan dan pengisian kegiatan - termasuk di dalamnya, berkumpul di desa kencana, berolah raga, berdarmawisata, 'sharing' mengenai pengalaman menjadi pelaku usia kencana dan bermain bersama-sama.

Sebuah usaha untuk memberi tampungan dan tumpangan bagi para orang tua agar bisa hidup bersama dalam satu kumpulan dengan tingkat yang cukup sejahtera diluncurkan oleh Ibu Evy Mardiyanto, istri Gubernur Jawa Tengah.

Panti Werdha di Lerep, Ungaran, disiapkan dengan cukup megah. Tampaknya secara fisik sangat nikmat. Tetapi sampai kini ternyata kosong penghuni.

"Mungkin terlalu jauh dari keramaian .. Mungkin juga keluarga dari orang tua bersangkutan belum merasa 'sreg' menyerahkan orang tua mereka di panti werdha. Ini menyangkut budaya orang Jawa," keluh Ibu Evy Mardiyanto.

Jompo

Kecenderungan untuk menitipkan orang tua di panti werdha - sebuah hal yang sudah lumrah dipraktikkan di negeri-negeri barat - menurut Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada akhirnya akan menguat di Indonesia.

"Pada saat orang tua semakin perlu bantuan, anak-anaknya juga semakin sibuk dengan keluarganya sendiri, dengan kariernya dan kesibukan lainnya .. Bahkan mungkin pisah jauh di luar negeri. Kemana lagi kalau tidak menitipkannya ke panti werdha," kata Sri Sultan, yang juga mendirikan semacam panti yang kini dihuni, antara lain oleh pengarang novel NH Dini.

"Asal jangan samakan panti werdha dengan panti jompo!"

Saya kembali ke London dari Indonesia dengan bayangan dan kegalauan yang sudah dikombinasikan dengan berbagai penuturan mereka (dan juga lainnya).

Saat anda membaca tulisan ini, saya sudah mulai menjalani masa pensiun.

 

 


 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station
Weather radio station Christian radio station New age radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke