RENUNGAN IDA ARIMURTI SELASA, 30
AGUSTUS 2005 : Penjemputan Mengesankan Pernahkah Anda
melihat seseorang menjelang sakratul maut? Berapakali Anda
melihat mereka yang terbelalak ketakutan, yang kesakitan atau yang hanya seperti hendak
tidur? Aku punya
seorang teman dekat di SMU I Binjai bernama Wati. Ia dara berjilbab yang sangat cantik, supel, berbudi, senang menolong orang lain dan selalu menjadi
juara kelas. Maka seperti mendengat
petir di siang hari, saat
kudengar ia
yang sudah sekian lama tak masuk sekolah
ternyata mengidap kanker rahim. Bahkan
sudah menyebar hingga stadium empat!! Sekolah kami
berduka. Maka betapa
pedih menatapnya hari itu. Ia tergolek lemah di ranjang. Badannya menjadi amat kurus. Wajahnya pasi.
Setelah sakit berbulan-bulan, hari ini ia tak mampu lagi mengenali kami! "Wati
sudah sebulan ini tak bisa
bangun-," kata ibunya sambil mengusap
airmatanya. Namun kami
berbelalak, saat baru saja ibunya
selesai bicara, perlahan Wati berusaha
untuk bangun. Kami semua
tercengang saat ia berdiri
dan berjalan melintasi kami seraya berkata dengan suara nyaris
tak terdengar, "Aku mau berwudhu
dan shalat Dhuha." Serentak kami
semua berebutan membimbingnya ke kamar mandi. Setelah itu ibunya memakaikannya mukena dan sarung. Sementara ayahnya kembali membaringkannya di tempat tidur
karena ia
terlalu lemah untuk shalat sambil
berdiri. Hening. Tak seorang
pun yang bersuara saat ia melakukan
sholat Dhuha. Selesai sholat, saat ibunya akan membukakan mukena, ia melarang
dengan halus. Lalu lama sekali dipandanginya wajah ibu, ayah dan adik-adiknya satu persatu bergantian.
Dari mulutnya terus
menerus terdengar asma Allah. Kami yang menyaksikan tak kuat lagi menahan
tangis. Tiba-tiba Wati tersenyum. Ia memandang
kami, teman-temannya, dengan penuh sayang. Lalu kembali memandang wajah ayah,
ibu dan adik-adiknya bergantian. Kini kulihat bulian bening menetes dari sudut
matanya. Lalu susah payah ia mengangkat kedua tangannya dan mendekapkannya di
dada. Dengan tersenyum ia menutup kedua matanya sambil mengucapkan dua kalimat
syahadat dengan sangat lancar. Innalillaahi wa
inna ilaihi rooji'uun. Ia
telah pergi untuk selamanya. Bagai melayang aku menyaksikan
semua. Dadaku berdebar, lututku
gemetar. Subhanallah,
ia telah
kembali dengan sangat sempurna dalam usia yang baru 18 tahun. Tiba-tiba, antara
ilusi dan kenyataan, aku mencium wewangian. Tubuhku bergidik. Aku menangis terisak-isak. Allah, siapkah aku bila Engkau ingin
bertemu?? (Seperti dituturkan
sahabat Wati kepada Elvy Tiana
Rosa disadur dari buku
Lentera Kehidupan : Cerita Luar Biasa
dari Orang-orang Biasa) ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 ================================================================= YAHOO! GROUPS LINKS
|