diah irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


diah irawan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Assalamualaikum Wr. Wb
 
Temans ini ada milis dari tetangga.... semoga dapat dibaca dan renungkan.
wassalam
 
diah


Assalamu'alaikum,

Berikut salah satu makalah dari pakar agama yang
disampaikan dalam dialog Pakar dengan Ahmadiyah di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta
Rabu 31 Agustus 2005 kemarin.

Makalah ini ditulis oleh Prof. Marzani Anwar, MA, Ahli
Peneliti Utama pada Balai Litbang Departemen Agama,
Jakarta. Lihat bagaimana beliau menanggapi fatwa MUI,
mungkin beliau hanyalah bagian dari sekelompok kecil
yang memiliki pandangan yang berbeda dalam lingkup
Depag.

--------------------

FATWA MUI DALAM PERSPEKTIF AL QUR'AN
Oleh Prof. Marzani Anwar, MA

Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan
kebajikan, mereka itu penghuni surga. Mereka kekal di
dalamnya. (QS. al Bagarah/2: 82).
Demikian kala Tuhan berjanji kepada orang-orang yang
percaya akan ke-EsaanNya, dan kemudian mereka berbuat
amal saleh, akan menjadi kekasih Tuhan di akherat.
Tuhan memberikan tempat setinggi itu, tidak lain
karena, orang-orang beriman adalah umat yang sangat
diunggulkan di muka bumi. Orang beriman adalah umat
yang tidak hanya mengakui ke-Esaan Tuhan, tetapi juga
mengakui bahwa Tuhan sebagai Maha Pencipta, Maha
Kuasa, Maha Adil, dan sebagainya sebagaimana tercermin
dalam Asmaul Husna. Orang bertauhid adalah orang yang
terjauh dari kemusyrikan, dan kekufuran ayat-ayat
Allah.
Sejarah peradaban manusia memperlihatkan, betapa
banyak manusia yang hidup dari zaman-ke zaman, jumlah
mereka yang tidak beriman jauh lebih banyak daripada
yang beriman. Manusia yang hidup bersamaan dengan
pemunculan para nabi, sejak nabi, sebut saja nabi Nuh
as, Nabi Shalih, Hud, Ibrahim, Yakub, Yunus, Musa, Isa
hingga Muhammad saw, nyaris tidak mengenal sukses
dalam berdakwah. Zaman selalu diwarnai dengan
penolakan ajakan moral yang dibawakannya. Tauhid
adalah ajaran paling mendasar yang disampaikan oleh
para Nabi. Dan keberimanan adalah tanda penerimaan
akan ajaran tersebut. Apa yang disebut kufur, adalah
mereka yang mengingkari Allah sebagai Tuhan
satu-satunya. Dan tidak ada golongan "sesat" di antara
Mukmin dan kafir. Itulah benang merah yang digariskan
Tuhan.
Mereka yang tidak beriman itu, terbagi pada berbagai
paham. Penganut paganisme, yakni kaum penyembah
berhala, hampir memenuhi belantara dunia selama
beberapa abad. Sejak tiga ribu tahun sebelum Masehi,
kelahiran Muhammad saw, sebagian penduduk bumi adalah
penganut faham paganis (penyembah berhala). Bahkan
pada akhir abad 18, lahir paham ateis yang dibawakan
oleh Karl Marx dan para penganut filsafat materialis
lainnya. Para pengikut ateis bertebaran di berbagai
negara, dan jumlah penganutnya jauh melebihi para
penganut paham monoteis.


Golongan manusia yang menentang kepercayaan adanya
Tuhan, telah ikut meramaikan belantara peradaban umat
manusia, dan fakta - fakta historis itu hanya untuk
mengingatkan kita, betapa besar arti keberimanan itu.
Maka Tuhan mengingatkan kita dengan firmannya:
Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah
Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang
mendustakan (rasul-rasul). (Ali Imran/3: 137);
Sekecil papapun jumlah orang-orang beriman, maka
sangat layak kalau Tuhan memberikan imbalan yang
berupa surga yang tidak akan habis-habisnya,
sebagaimana tersurat pada firman tersebut di awal
tulisan ini. Kondisi di mana paham materialis dan
ateis terus berkembang seperti dewasa ini, telah
didukung dengan penemuan-penemuan yang spektakuler di
bidang teknologi daln ilmu pegetahuan. Sedikit banyak
telah membawa pada penjauhan diri dari keberimanan
kepada Tuhan.
Dengan memahami ayat sebagai mana tertuang dalam s.
al-Baqarah 82, Tuhan memberikan koridor yang jelas
sekali, yakni keberimanan plus amal kebajikan. Mereka
adalah orang-orang yang berhak menjadi kekasih Allah,
dan dijanjikan akan menikmati surga di akherat. Apapun
aliran keagamaan, lingkungan geografis, kebangsaan,
warna kulit, laki-perempuan perbedaan tingkat
pendidikan, dan sebagainya, sepanjang mereka beriman
dan beramal shaleh, mereka adalah orang-orang yang
berada dalam koridor kebenaran Allah. Maka mereka,
yang menjaga hubungan baik kepada mereka, berarti
menjagai hubungan baik dengan sesama kekasih Allah.

Indikator Keberimanan
Fatwa MUI yang menuduhkan "sesat dan menyesatkan" atas
golongan Ahmadiyah tampaknya tidak mcmpertimbangkan
bunyi ayat tersebut. Demikian mudahnya menghujat
sesama kaum beriman, menuduh sesat. Padahal tanda
keberimanan itu cukup transparan, yakni meyakini tidak
ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Dan
keyakinan seperti itu jelas melekat pada para pengikut
Ahmadiyah. Tidak ada celah sedikit pun untuk berbeda
pendapat dalam memahami prinsip ketauhidan ini. Bahkan
Ahmadiyah juga yang tak diragukan mengimani adanya
hari akhir, mengimani adanya rasul-rasul dan
kitab-kitab suci. Sementara MUI tidak menunjukkan
bukti, apakah Ahmadiyah mengingkari prinsip-prinsip
keberimanan tersebut.
Keberimanan dan amal saleh adalah koridor yang paling
mendasar dalam menilai apakah seseorang itu sesat atau
tidak sesat. Dan bagi orang-orang beriman seperti itu,
diharamkan darahnya atas sesama kaum beriman. Mereka
wajib dianggap sebagai saudara, sebagaimana Allahpun
menjanjikan mereka akan mendapatkan surga.
Masih ragukah akan janji Allah tersebut, yang sampai
diulang-ulang. Di antaranya pada QS. Al Baqarah/2:25:
Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang
berirnan dan berbuat kebajikan, bahwa mereka
(disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai Setiap kali mereka diberi rezeki
buah-buahan dari surga, mereka berkata: "Inilah rezeki
yang diberikan kepada kami dahulu ". (QS. al
baqarah/2:25).
Siapa yang meragukan janji Allah seperti itu sama
halnya meragukan akan kebesaran Allah. Dan tidak ada
yang berhak mengingkari janji Allah tersebut, kecuali
kaum yang tidak percaya pada kebenaran Al Qur'an.
Tuduhan "sesat - menyesatkan" yang ditujukan kepada
sesama kaum beriman, sama saja tidak percaya akan
janji Tuhan tersebut. Janji Tuhan untuk memberikan
ampunan dan menempatkan dalam surganya Allah, seakan
diabaikan. Menentang sesama kaum beriman, seperti yang
difatwakan MUI, sama halnya memusuhi para kekasih
Allah tersebut. Siapapun dia, sepanjang kaum beriman
dan beramal saleh, maka sepanjang itu pula tidak ada
hak bagi orang lain atau kelompok untuk menuduhkan
sesat menyesatkan, mengutuk atau bahkan
memurtadkannya.

Siapa yang disebut Muslim
Sekali lagi inilah firman Tuhan yang perlu dijadikan
pertimbangan: Sesungguhnya orang-orang yang beriman
dan beramal shaleh, melaksanakan shalat, dan
menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi
Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka
tidak bersedih hati. (QS. al Bagarah2: 277).
Masalahnya, kenapa harus terjadi kekerasan terhadap
golongan lain yang sebenarnya sama-sama kaum beriman,
sama-sama dijanjikan sorga oleh Allah. Kadang golongan
yang dijadikan sasaran itu sendiri sedang tidak
melakukan kekerasan, tidak sedang mengganggu keamanan,
tidak juga mengajak anggotanya untuk berlaku anarkhis.
Kenapa harus perlakuan kasar sering terjadi.

Bahkan "golongan Ahmadiyah dianggap bukan golongan
Islam". Padahal mereka adalah golongan. yang juga
membaca dua kalimah shahadat, menjalankan shalat lima
waktu, berpuasa di bulan Ramadhan dan Berhaji bagi
yang mampu. Sementara si penuduh sesat tidak
menunjukkan bukti, apakah faham Ahmadiyah mengingkari
prinsip dalam rukun Islam tersebut. Sedangkan
orang-orang yang mengaku Islam, tetapi tidak mau
menjalankan shalat, jumlahnya jauh lebih besar dari
kaum Ahmadiyah. Orang kejawen, orang Wetu Telu di NIB,
dan penganut aliran kepercayaan yang sebagian besar
beridentitas Islam meski tidak menjalankan syareat
Islam. Toh mereka tidak diapaapakan. Kenapa justru
Ahmadiyah yang tidak diakui sebagai Muslim.
Orang-orang yang mengaku beragama Islam, dengan modal
`"baca Shahadat" di waktu perkawinan, mereka juga
melenggang menjadi warga Muslim di Indonesia. Tidak
ada yang pernah meragukan identitas keislamannya. Dan
mereka dihitung ke dalam 'agama mayoritas". Sekali
lagi, meskipun mereka tidak secara utuh melaksanakan
rukun Islam. Akan tetapi Ahmadiyah yang sudah jelas
menjalankan rukun agamanya justru dihujat dan difatwa
sesat oleh para ulama yang mengaku sebagai pewaris
Nabi.

Faham kenabian
Faham kenabian pasca Muhammad saw, yang dianut oleh
Ahmadiyah, boleh saja diperdebatkan atau tidak
disetujui. Tetapi perdebatan itu terlalu jauh dari
yang utama, karena yang paling mendasar dalam
keberimanan adalah pengakuan tidak ada tuhan selain
Allah dan Muhammad sebagai Rasulullah. Ahmadiyah bukan
saja tidak lari dari prinsip tersebut, tetapi banyak
beramal untuk membina ketauhidan itu.
Amal shaleh Ahmadiyah telah terbukti banyak memperluas
pengaruh Islam di daratan Eropa. Sehingga suara adzan
telah menembus masyarakat yang terkenal sekuler dan
modern. Tidak terhitung berapa banyak orang-orang yang
berkehidupan sekuler dan modern di barat yang
lerpanggil masuk Islam. Masjid-masjid didirikan di
sejumlah kota, dan buku-buku tuntunan Islam pun
disebar dalam berbagai bahasa. Dan mereka yang masuk
islam berkat dakwah Ahmadiyah bukanlah Muslim yang
bersaksi Mirza sebagai rasulullah menggantikan
Muhammad, melainkan mereka yang bersaksi bahwa Tidak
ada Tuhan selain Allah dan Muhammad sebagai
Rasulullah. Bukankan itu suatu amal shaleh yang memang
melekat dengan keberimanannya.
Marilah kita jujur dalam menilai Ahmadiyah. Terhadap
sesuatu yang berbeda atau menganggap "sesat" sekalipun
sejauh disertai dengan alasan yang bisa
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah, silahkan.
Namun tidak tepat, kalau ketidaksukaan atau
ketidaksesuai paham, kemudian menutup kebaikan yang
telah dilakukan oleh Ahmadiyah. Tuhan mengingatkan:
Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kawn, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. ( Al
Maidah/5: 8).
Klaim kenabian atas Mirza Ghulam Ahmad boleh
diperdebatkan, tetapi bisakah dijelaskan bahwa Mirza
terbukti hendak menggelincirkan iman para pengikutnya,
atau membelokkan persaksian atas diri Muhammad sebagai
Rasul, atau membelokkan pengikutnmya untuk lari dari
Al Qur'an, misalnya.
Menyedihkan memang, sementara para penganut aliran
Ahmadiyah, dan juga aliran lainnya dalam Islam, mereka
itu bisa hidup bebas di negara non Muslim, terutama di
negara-negara Eropa, tetapi justru tidak aman hidup di
negara Muslim. Kenapa negaranegara non Muslim lebih
toleran, dan menghargai hak kebebasannya untuk
mengespkresikan agamanya. Padahal pemberian hak pula
yang sejak awal diajarkan oleh Allah, seperti tersirat
dari firman-Nya:
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu
dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlombalombalah berbuat kebajikan ..." (Q.S .
Al-Maidah/5: 48).
Perbedaan paham, tampaknya atas kehendak-Nya, dan
kalau itu sudah kehendak Allah, maka adanya umat yang
bergolong-golong itu adalah sebuah keniscayaan. Dan
bukan untuk berhujatan satu sama lain. Sepanjang
antara golongan itu terjadi perlombaan untuk berbuat
kebajikan, sepanjang itu pula absyahlah perbedaan itu.

*). Prof. Marzani Anwar, MA, adalah Ahli Peneliti
Utama pada Balai Litbang Departemen Agama, Jakarta.




__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio station advertising Satellite radio stations Cb radio base station
Weather radio station Radio station promotion Christian radio station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke