kita memang tidak seharusnya dan tidak sepatutnya melupakan jasa2
besar Pak Harto membangun negeri ini, dan rasa2nya berdosa kita jika
sampai mengabaikan jasa2 beliau.

tapi kondisi kita sekarang jauh berbeda, penegakan hukum menjadi isu
utama yang sangat menjadi perhatian rakyat.
artinya apa? artinya bahwa seseorang yang sudah tersangkut masalah
hukum dan harus di adili, ya jalankan saja prosedurnya, adili Pak
Harto dengan layak dan patut, kalo memang divonis bersalah melakukan
perbuatan yang di tuduhkan maka beri hukuman sesuai hukum yang
berlaku, namun jika tidak bersalah maka bebaskan beliau sesuai
putusan hakim yang adil berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.
jangan belum apa2 sudah diampuni, dimaafkan atau diendapkan atau
apalah namanya, apanya yang mau di ampuni lha wong kesalahannya aja
belum terbukti. buktikan dulu di pengadilan apakah Pak Harto memang
bersalah atau tidak, ITULAH MEKANISME HUKUM YANG BENAR.

kalau belum2 sudah di ampuni, bisa di pastikan akan menjadi preseden
yang sangat buruk bagi pemerintah kita, kelak pemimpin2 kita
yang "diduga" bersalah dan terkait masalah hukum dan belum di adili
secara benar dan patut, tiba2 di ampuni, opo gak gendheng iku?
SEDERHANAN KAN..!!


sekian,
agus-malang, jatim
wassalam,



--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Ida arimurti" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Jasa-jasa Besar Suharto
> "Surat-surat kabar Indonesia sedang ramai membicarakan status
mantan
> Presiden Suharto. Ada yang menghendaki Suharto tetap harus
diadili -
> pengampunan adalah urusan belakang setelah lebih dulu ada keputusan
> pengadilan, sebaliknya ada pula yang menghendaki pengadilan
terhadap
> mantan Presiden Suharto tuntas dihentikan.
> Presiden SBY mengambil keputusan mengendapkan dulu persoalannya,
akan
> tetapi Jaksa Agung dan Pengadilan Tinggi Jakarta Selatan
> menyelonong ambil keputusan sendiri, sama sekali mengabaikan
keputusan
> Presiden. Istilah "mengendapkan" rupanya boleh saja
> dipluntir atau ditafsirkan ke segala jurusan. 
> Sekarang coba kita tengok sebentar ke luar Indonesia, tengoklah ke
> bekas Sovyet Uni dan ke Tiongkok-RRT masa-kini. Negeri-negeri
komunis
> memang selalu menghadapi kesulitan menulis sejarahnya sendiri,
terutama
> apabila pemimpinnya meninggal dan kemudian muncul pimpinan
> baru dengan kebijakan baru. Di Rusia sekarang, Lenin dianggap
kentut dan
> Stalin dianggap kotoran yang harus dilupakan dan dibuang
> jauh-jauh. Di Tiongkok-RRT masa-kini, rakyat yang sekarang mulai
> merasakan kemakmuran dan menikmati kebebasan memuja-muja Teng Siao
> Ping sebagai pemimpin yang sangat berjasa tetapi mereka tidak
membuang
> sejarah, mereka masih berbicara tentang Mao Tse Tung
> dengan tetap rasa hormat. Di mulut rakyat Tiongkok terdengar
penilaian
> arif : Mao Tse Tung membikin kesalahan, tetapi dia besar sekali
jasanya
> bagi rakyat Tiongkok dan bagi Tiongkok sebagai negara. Kesalahan
Mao Tse
> Tung terutama terjadi di tahun-tahun akhir usianya, sebelum itu
> jasanya tidak ternilai besarnya. Mereka lantas dengan pragmatis
> menggunakan timbangan antara jasa dan kesalahan - menilai mana yang
> lebih berat? 
> Kesimpulannya : jasa Mao Tse Tung luar biasa besarnya, kesalahannya
> maksimal cuma 30% bahkan barangkali cuma 10% - dan apa
> yang dilakukan rakyat dan pemerintah Tiongkok adalah mengoreksi dan
> memperbaiki kesalahan Mao Tse Tung itu. Walhasil Tiongkok dan
> rakyatnya masa-kini dengan kiprah kesejahteraan dan pembangunan
ekonomi
> besar-besaran, tetap mencintai dan menghormati Mao Tse Tung
> di samping Teng Siao Ping yang dielu-elu.
> Bagaimana dengan Suharto?
> Apabila menilai struktur-kekuasaan sekarang atau lebih
jelas:pendapat
> para pejabat dan mantan pejabat (temasuk jendral aktif dan
> pensiunan), maka suara dari mereka akan mengatakan : bersikaplah
adil !!
> Jangan pernah lupakan jasa-jasa besar Suharto! Secara implisit
> ucapan itu jelas bermaksud menyatakan, "sudahlah jangan ganggu
lagi Pak
> Harto yang sudah tua dan sakit-sakitan. Dia sudah berjasa sekali
> sebagai Bapak Pembangunan, maafkan dia, dan hentikan tuntas
pengadilan
> terhadapnya!"

> Mayoritas pendapat yang sedang pegang kekuasan di Indonesia adalah
> seperti di atas itu, maka dengan sendirinya kita sudah bisa
> duga apa kelanjutan nanti dari keputusan "mengendapkan" perkara
Suharto.
> Sebaliknya kita tidak pernah akan tahu suara rakyat yang
> sebenarnya, sebab seluruh mass-media, TV, radio dan suratkabar,
pada
> dasarnya menjadi penyalur suara pejabat, sehingga dengan sendirinya
> suara itulah seakan merupakan "public opion" yang dominan dan harus
> dianggap sah di Indonesia. Lagi pula seluruh perangkat dan aparat
> negara, eksekutif, yudikatif, legislatif dan pimpinan ABRI dominan
di
> tangan para pewaris Orde Baru Suharto.
> Benar sekali jasa pemimpin jangan dilupakan!!!
> Marilah sekarang kita secara katagoris merinci jasa-jasa besar Pak
> Harto.

> 1. Presiden Jendral Suharto tidak ternilai jasa besarnya dalam
menumpas
> komunisme dan PKI sampai ke akar-akarnya dan akhirnya juga
> dengan gemilang menyingkirkan Presiden Sukarno.  Negeri gembong
> anti-komunis nomor satu di dunia sendiri pun,
> Amerika Serikat dengan paradigma MacCarthy, tidak pernah berhasil
> menumpas komunisme seperti apa yang dilakukan oleh Suharto. Dalam
> sejarah politik modern umat manusia sedunia, tidak pernah ada
preseden
> seperti prestasi gemilang oleh Suharto itu dalam memusnahkan
> tuntas suatu ideologi berikut penganutnya secara fisik. Dalam pada
itu
> Presiden Suharto secara verbal tetap mengumandangkan Indonesia
> berpolitik netral bebas aktif, tetapi dalam hakekat berada satu
kubu
> bersama apa yang menamakan diri "The Free World". Pak Harto
> telah merubah peta politik dunia, dan sementara menempatkan "Dunia
> Bebas" dalam posisi unggul ketimbang The New Emerging
> Forces Bung Karno.
> 2.  Pak Harto bukan saja seorang militer ulung, tetapi beliau juga
> politikus handal yang mampu meng-optimalkan momentum-momentum
> kepentingan pribadi yang selalu implisit berhasil dia integrasikan
> sebagai kepentingan Negara, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Contoh
> gamblang paling mencolok : terbunuhnya secara keji jendral Achmad
Yani
> cs menjadi berkah maha akbar yang beliau manfaatkan secara
> optimal; beliau dengan gemilang berdiri di atas bangkai-bangkai
pahlawan
> revolusi itu untuk meraih puncak kekuasaan tertinggi sambil
> memproklamasikan menyelamatkan kesaktian Pancasila. Sebagai
> militer-politikus beliau juga berhasil mengamankan dan  meratakan
> jalan dari segala penghalang yang datang dari lawan atau pun dari
kawan
> sendiri, seperti antara lain jendral Nasution, jendral Ton
> Sudharsono, jendral Sarwo Edhi, jendral Ali Sadikin dan jendral
Hoegeng.

> 3.  Pak Harto adalah "Bapak Pembangunan"  yang berhasil membangun
> Indonesia tanpa menggunakan uang sendiri melainkan terutama dengan
> utang dari luar negeri. Beliau berhasil bukan saja menjadi Presiden
> terkaya di dunia sepanjang sejarah umat manusia, tetapi sekaligus
> juga tanpa keringat banting-tulang mampu menggaruk kekayaan bumi
> tanah-air Indonesia demi memperkaya seluruh anak-cucunya, berikut
> pendukung-pendukungnya menjadi milyuner dan multi-milyuner dollar
> dadakan. Di puncak prestasi ekonominya itu, Pak Harto berhasil
> mewarisi utang-utang itu pada rakyat Indonesia untuk melunasinya.
> 4.  Pak Harto berhasil cemerlang gilang-gemilang mengendalikan
kerangka
> berpikir inteligensia Indonesia sehingga mampu menyeragamkan
> otak berpikir mereka agar selalu berpikir sepenuhnya sesuai dengan
apa
> yang diingini beliau. Kaum cendikia terlatih menerima berbagai
> gagasan rekayasa sebagai kenyataan dan kebenaran, terlatih seni
> hipokrisi di segala bidang kegiatan kemasyarakatan,
> soaial-budaya-politik-hukum. Pelanggaran hukum dan hak-hak azasi
betapa
> pun beratnya, dalam era Pak Harto mampu menjadi sesuatu yang
> konstitusional, resmi dan serba sah.
> Bung Karno pernah mengatakan "jangan pernah melupakan sejarah!"
Betul,
> jangan lupakan jasa-jasa besar Pak Harto!!!
> Sekarang ini tidak bisa diduga ke mana dan bagaimana ujung-ujungnya
> kasus mantan Presiden Orde Baru itu akan berakhir.
> Apakah SBY, menantu Sarwo Edhi, akan memainkan peranan bersejarah
> ataukah dia  hanya menjadi tokoh peralihan "numpang lewat" sambil
> menunggu munculnya tokoh pemimpin penyelamat Indonesia
sesungguhnya yang
> mampu membawa perubahan sosial-politik secara substansial. ***

> Umar Said
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>









=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================




SPONSORED LINKS
Station


YAHOO! GROUPS LINKS




Reply via email to