Pak Boyke, email anda sangat bagus dan menjadi semacam pengingat 
kepada saya. Semoga anda sekeluarga selalu di beri hidayah oleh 
Allah SWT karena menyebarkan kebaikan. Amin

--- In idakrisnashow@yahoogroups.com, "Boyke Nurhidayat" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mohon maaf bila tidak berkenan, dari mailing List lain……
> 
> - Boyz -
> 
> Tangan yang Dicium Rasulullah
> Prof. DR. Jalaluddin Rakhmat
> 
> sumber :  <http://www.icc-jakarta.com> www.icc-jakarta.com
> -------------------------------------------------------------------
---------
> ----
> 
> Di tepi laut, tempat para nelayan mencari nafkah, Kampung Kali 
Baru VI,
> Cilincing, Tanjung Priok,
> Jakarta Utara, para ibu, bapak, remaja dan anak-anak yang akan 
dikhitan,
> kurang lebih lima puluh orang,
> berdatangan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di 
situlah tempat
> kegiatan pengajian Majelis
> Ta'lim Pondok Indah yang diketuai Budiyono, yang menjadi program 
syi'ar
> ajaran Ahlulbait Nabi SAW.
> Mereka disambut warga setempat dengan ramah, dan dalam 
melaksanakan kegiatan
> ini dibantu para remaja
> karangtaruna.
> 
> Dalam hikmah maulid Nabi SAW yang disampaikan Prof. DR. Jalaluddin 
Rakhmat,
> beliau bercerita tentang kisah
> Rasulullah SAW yang baru pulang dari peperangan. Ketika tiba di 
Madinah,
> beliau disambut banyak orang.
> Begitu beliau datang, ada seorang penjual air yang mendekati Nabi 
SAW hendak
> mencium tangan beliau. Akan
> tetapi, Nabi SAW tidak mau menerimanya, sebaliknya beliau 
mengambil tangan
> penjual air itu untuk dicium.
> 
> Ketika bersentuhan tangan dengan orang itu, Nabi SAW merasakan 
tangannya
> kasar sekali. Lalu, Nabi SAW
> bertanya, "Kenapa tanganmu kasar sekali?" Orang itu menjawab, "Yaa
> Rasulullah, kerjaan saya ini membelah
> batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu 
hasilnya
> saya gunakan untuk memberi nafkah
> kepada keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar."
> 
> Apa yang dilakukan Nabi yang agung itu? Nabi Muhammad SAW adalah 
manusia
> yang paling mulia, jauh lebih 
> 
> mulia daripada siapapun, tetapi orang yang paling mulia itu begitu 
melihat
> tangan yang kasar karena mencari 
> 
> nafkah yang halal, menggenggam tangan itu, dan menciumnya. Saat 
Rasulullah
> SAW hendak mencium tangan itu,
> 
> beliau berkata, "Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada" 'inilah 
tangan yang
> tak akan pernah disentuh oleh api
> neraka selama-lamanya'.
> 
> Menurut Kang Jalal, tangan yang tidak pernah disentuh oleh api 
neraka itu
> bukan tangan yang lembut, yang
> berkali-kali membuka ayat-ayat al-Qur'an, bukan tangan yang sekali 
tanda
> tangan, ratusan juta rupiah cair,
> tetapi adalah tangan yang melepuh karena bekerja keras mencari 
nafkah yang
> halal. "Kulit yang dicintai oleh
> Nabi SAW, yaitu kulit yang menghitam karena dibakar terik 
matahari, bukan
> kulitnya ibu-ibu yang memutih
> karena tidak pernah kena sengatan matahari. Tangan yang dicintai 
dan dicium
> oleh Rasulullah SAW adalah
> tangan yang menjadi keras (kapalan), kulit melepuh karena mencari 
nafkah,"
> demikian ujar pemimpin Yayasan
> Muthahhari ini.
> 
> Hal yang sama terjadi terhadap puteri Rasulullah SAW, yang sangat 
disayangi
> lebih daripada segala-galanya,
> Fathimah Azzahra. Ketika Rasulullah tengah duduk bersama orang 
banyak,
> Fathimah datang, lalu Nabi SAW
> berdiri menyambut puterinya dan mengambil tangan Fathimah serta 
menciumnya.
> "Bayangkan, orang-orang di
> zaman Nabi SAW itu berebut untuk mencium tangan Nabi SAW, tetapi 
saat itu,
> Nabi SAW malah mencium tangan
> orang lain. Dan siapakah tangan yang dicium Nabi SAW itu? Di 
antaranya
> adalah tangan puterinya, Sayyidah
> Fathimah Azzahra salamallahi 'alaiha," kata Kang Jalal menyambung 
kisah
> tentang tangan yang dicium Nabi SAW
> ini.
> 
> Mengapa Nabi SAW mencium tangan Sayyidah Fathimah? Ada sebuah 
riwayat,
> ketika hendak berangkat ke masjid, 
> 
> Salman al-Farisi mendengar tangisan anak-anak kecil, yaitu Hasan 
dan Husain
> dari rumah Fathimah. Saat
> singgah di rumah Fathimah, ia melihat sang ibu sedang sibuk 
menggiling
> gandum, dan tidak ada yang
> membantunya untuk mengurus anak-anaknya sehingga Salman menawarkan 
diri,
> "biarlah saya  yang menggiling
> gandum itu, dan ibunda yang mengurus anak-anak itu." Ketika 
menggiling
> gandum, Salman melihat tangan 
> 
> Sayyidah Fathimah kasar, melepuh karena setiap hari bekerja keras 
tanpa
> seorang pun yang membantunya di
> rumah.
> 
> Fathimah Azzahra as sudah terbiasa bekerja keras tiap hari sambil 
mengurus
> anak-anaknya, bahkan pernah
> bekerja merajut (memintal) benang di rumah orang Yahudi, yang 
upahnya adalah
> sebungkus gandum yang
> dibuat roti untuk berbuka puasa. Suatu saat, ketika roti telah siap
> dihidangkan untuk berbuka, tiba-tiba
> ada yang berteriak-teriak dari luar rumah, "Ya Ahlulbait Nabi SAW, 
wahai
> keluarga Nabi, saya ini orang miskin 
> 
> yang datang dari kalangan kaum muslimin, saya sudah beberapa hari 
tidak
> makan, bantulah saya, 
> 
> wahai keluarga nabi !" Seketika itu juga, seluruh makanan yang ada 
di atas
> meja diserahkan kepada orang miskin itu, 
> 
> sehingga keluarga Nabi SAW tidak berbuka puasa kecuali hanya minum 
air saja.
> 
> Peristiwa tersebut terjadi tiga hari berturut-turut. Selama tiga 
hari itu,
> keluarga Nabi SAW tidak makan
> apa-apa karena makanan mereka semua diberikan kepada orang-orang 
miskin.
> Mereka memberikan makanan 
> 
> yang mereka perlukan kepada orang-orang miskin, anak-anak yatim, 
dan
> tawanan. Keluarga Nabi SAW berkata, 
> 
> "Kami memberi makan kepada kalian dengan tidak mengharapkan 
balasan dan
> terima kasih, kami memberikan 
> 
> makanan semata-mata karena Allah SWT." (Al Insan 76:9 )
> 
> Pada kesempatan ini, Kang Jalal juga menukil riwayat. Ketika nabi 
SAW keluar
> dari masjid, seorang perempuan
> tua mengajaknya mengobrol lama sekali. Meskipun demikian, beliau
> mendengarkannya baik-baik sehingga
> para sahabat merasa kasihan karena Nabi SAW tidak dapat beranjak 
dari tempat
> duduknya karena
> mendengarkan perempuan tua itu. Demikianlah, menurut Kang Jalal, 
para
> sahabat ketika hendak menemui Nabi
> SAW, harus mencari di tengah-tengah orang miskin dan rakyat 
kecil. "Jangan
> cari Rasulullah SAW di tempat-tempat orang kaya, 
> 
> tidak akan ketemu di situ, "selorohnya seraya mengutip 
hadits, "Kudzuni fi
> dhu'afaikum," 
> 
> 'Carilah aku di tengah-tengah orang kecil (miskin) di antara kamu'.
> 
> "Sekarang pun kalau kita mau mencari Rasulullah SAW, carilah di
> tengah-tengah orang miskin, karena tidak
> ada tempat yang paling dicintai Rasulullah SAW, selain tempat-
tempat orang
> miskin, rakyat kecil, sampai
> beliau berdoa di tengah-tengah orang banyak, yang sampai sekarang 
tidak saya
> amalkan, "Allahuma 'ahyini
> miskinan...," 'Ya Allah hidupkanlah aku di tengah-tengah orang 
miskin,
> wafatkanlah aku di tengah-tengah orang miskin, 
> 
> dan bangkitkanlah aku di hari kiamat bersama orang-orang miskin 
juga,"
> ungkapnya.
> 
> Ketika Aisyah, isteri Nabi SAW, meminta wasiat kepadanya, "Ya 
Rasulullah,
> aku ingin dekat dengan
> Allah, bagaimana caranya? Nabi SAW bersabda, "dekatilah orang-
orang miskin,
> nanti kamu akan dekat
> dengan Allah, dekatilah orang-orang kecil." Jadi Nabi Muhammad SAW 
sangat
> senang berada di tengah-tengah
> orang miskin. Dan Rasulullah SAW berkata lagi kepada 
Aisyah, "kepadaku
> diperlihatkan semua penghuni surga,
> ternyata yang aku saksikan kebanyakan penghuni surga itu adalah 
orang-orang
> miskin, dan kebanyakan penghuni
> neraka itu orang-orang kaya."
> 
> Ketika orang-orang miskin bertanya, "Orang kaya itu enak, bisa 
bersedekah
> dan kami ini apa yang mau kami
> sedekahkan." Rasulullah SAW menjawab, "bacalah oleh 
kalian 'Subhanallah
> walhamdulillah walaa
> ilaahaillallah wallahu akbar', itu sama nilainya dengan sedekah 
orang kaya."
> Orang miskin itu bertanya
> lagi, "tetapi ya Rasulullah, orang kaya itu bisa baca zikir 
seperti itu."
> Lalu Rasulullah bersabda, "ada di
> antara dosa-dosa yang tidak bisa ditebus oleh apapun kecuali 
dengan sulitnya
> mencari nafkah yang halal. Ada
> dosa yang tidak bisa ditebus dengan ratusan pergi haji, dan ada 
dosa yang
> tidak bisa ditebus dengan baca
> zikir itu, dan ada dosa yang tidak bisa ditebus dengan setinggi 
gunung emas
> sekali pun. Dan dosa itu hanya
> bisa ditebus dengan kesengsaraan dalam mencari nafkah yang halal, 
sulitnya
> mencari uang, itulah yang menjadi
> penghapus terhadap dosa-dosa." Rasulullah SAW melanjutkan, "orang 
miskin
> lebih cepat masuk surganya
> ketimbang orang-orang kaya." "Hal ini tidak berarti kita hanya
> mempertahankan kemiskinan, tetapi bagaimana
> kalau kita mau kaya apa dipaksakan juga, tentunya tindakan, yang 
memang
> susah kaya, yaa...gak bisa
> kaya,"  ujar Kang Jalal.
> 
> Nabi SAW sangat mencintai dan sangat senang berada di tengah-
tengah orang
> miskin dan beliau mau mendatangi
> dan berkumpul dengan orang-orang yang menderita atau 
kesusahan. "Ketika
> membantu orang miskin, jangan
> berpikir bahwa kita membantu mereka, tidak demikian. Pada
> hakikatnya,merekalah yang beruntung karena telah
> membantu menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi SAW yang penuh 
berkah ini.
> Sayalah yang dibantu olah
> ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, dan para remaja karangtaruna di 
sini. Jadi,
> yang beruntung itu bukan
> kami yang memberi bantuan, tetapi warga sinilah yang telah 
membantu kami
> dari azab Allah," demikian Kang
> Jalal mengakhiri ceramahnya.[] (Sri Yulianti)
> 
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>








------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists!
Click to listen to LAUNCHcast now!
http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke