Milis Bicara (1187 members)

Tips #74: Teknik Persuasi

Ada banyak metode yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan
mempersuasi. Salah satunya adalah dengan pemilihan dan penggunaan
kata-kata.

Anda sedang berbicara kepada seseorang, kemudian lawan bicara Anda
berulang-ulang mengatakan "Ya.. Saya tahu", "Ya Saya tahu itu", "Saya
pernah diberitahu tentang itu". Begitu seterusnya.

Apa yang terlintas di benak Anda? Apakah Anda beranggapan bahwa lawan
bicara Anda adalah orang yang sok tahu? Apakah Anda menganggapnya
memang tahu? Ataukah Anda tidak menganggapnya ada apa-apa di balik itu
semua?

Sesungguhnya, ungkapan lawan bicara Anda itu, mewakili sebuah proses
berpikir tertentu. Apapun cara dan metode yang ia gunakan saat
berbicara dengan Anda, baik disadarinya atau tidak, semua itu
merupakan sebuah pola yang tertata dengan sangat rapi. Ia sedang
mencerna berbagai pesan Anda dalam cara dan proses yang sangat unik.
Apapun pesan Anda, akan bermuara pada suaranya yang mengatakan "tahu".

Jika Anda berpikiran negatif, Anda tidak bisa memperoleh sesuatu yang
lebih berarti dari sesi bicara Anda itu. Tapi jika Anda mau
memanfaatkannya, Anda akan menuai kemampuan persuasi yang luar biasa!

Bagaimana memanfaatkannya? Berikut ini adalah teknik persuasi yang
sangat powerful, jika Anda berhasil melatihnya.

TEKNIK PRIMER: LEVELLING

Seperti telah diungkapkan di atas, suara "tahu" yang keluar dari mulut
lawan bicara Anda, mewakili sebuah pola pikir yang mendominasi isi
kepalanya. Inilah yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan persuasi
kepadanya.

Jika Anda bisa mengatakan "Seperti yang Anda TAHU, bahwa...", maka
Anda akan melihat bagaimana lawan bicara Anda segera berada di bawah
pengaruh persuasi Anda. Ungkapan Anda yang juga membunyikan "tahu",
Anda sadari atau tidak, merupakan bentuk levelling dengan cara
berpikir lawan bicara Anda. Dan tahukah Anda? Levelling inilah yang
menjadi kekuatan terbesar dalam proses persuasi. Langsung atau tidak,
Anda telah menyesuaikan cara berpikir dengan cara berpikir lawan
bicara Anda. Itulah titik kemenangan Anda.

Hal yang sama, bisa Anda lakukan dengan lawan bicara yang secara
konsisten menunjukkan gaya dan pola berpikirnya yang unik.

Ada yang sering mengatakan "Ah masak sih?", dan untuk lawan bicara ini
Anda bisa mengatakan "Percayakah Anda?".

Ada yang sering mengatakan "Denger-denger sih begitu", dan Anda bisa
mengatakan "Sekarang Anda bisa mendengar dari Saya."

Bisakah Anda melatihnya untuk berbagai tipe audience? Silahkan coba,
dan nikmatilah hasilnya. Makin Anda terlatih dan pandai, makin
persuasiflah Anda sebagai pembicara.

KATEGORI DASAR KOMUNIKASI MANUSIA

Secara umum, setiap orang mencerna berbagai hal dalam tiga kategori
dasar yaitu:

- Visual -> mengandalkan penglihatan;
- Auditory -> mengandalkan pendengaran;
- Kinestetik -> mengandalkan gerak fisik.

Pelajari ketiga hal ini, dan obervasilah lawan bicara Anda. Kemudian,
manfaatkan karakteristiknya.

Dan jika Anda beragama, alat Anda adalah penglihatan, pendengaran dan
HATI. Tambahkan HATI ke dalam inventori karakteristik komunikasi
manusia di atas.

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN NAMA

Menyebutkan nama dalam sesi bicara, akan menjadikan sesi bicara Anda
sangat persuasif.

"Menurut Saya begini Pak Andi..."
"Mas Anto..., Saya punya usul..."
"Mbak Tita, Saya pernah mendengar kasus yang sama, ..."

Mengapa? Orang sangat senang mendengar namanya disebut-sebut.

Tapi hati-hati, sebutlah namanya sesuai dengan yang diinginkannya.
Jika perlu, tanyakan dahulu bagaimana ia ingin dipanggil. "Pak
Mukhtarudin, eh maaf... boleh Saya panggil Pak Mukhtar saja?"

Jangan lupa, gunakan sebutan namanya di waktu yang tepat. Anda mungkin
berbicara dengan teman dan biasa memanggilnya "Hei Dod!", dan namanya
memang Doddy. Tentu saja, Anda dilarang memanggilnya dengan nama itu
saat menghadiri sesi bicara yang formal. Terlebih lagi, jika Pak Doddy
itu adalah atasan Anda!

Atau, Anda masih dimungkinkan memintanya, "Pak Doddy, boleh Saya
panggil Mas Doddy saja di meeting ini?"

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA MOTIVASIONAL

Jangan gunakan "Coba pikir deh" karena itu malah meminta mereka
melakukan sesuatu. Tapi, gunakan:

"Hari ini"
"Sekarang"
"Makanya, mikir!"

Dalam bahasa Inggris, para pakar bahkan mengembangkannya lebih jauh
lagi. Dan kita yang berbahasa Indonesia hanya terbengong-bengong saja
menyaksikan betapa powerfulnya bahasa yang sangat eksak seperti
Inggris atau Arab. Perhatikan ini:

"By now, you can see that we are selling a good house."

Apa yang terjadi? "By now" yang sangat sering diulang, lama-kelamaan
akan dipersepsi oleh bawah sadar sebagai: "Buy now" !!!

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN KATA-KATA LAWAN BICARA

Jika lawan bicara sering menggunakan kata "efisiensi", gunakan kata
itu untuk menaklukkan mereka. Jika mereka sering menggunakan kata
"murah", jadikan itu sebagai alat persuasi. Jika mereka sangat sering
mengatakan "lembut", manfaatkan itu sebagai penakluk.

Persuasi akan menjadi lebih mudah dilakukan, jika Anda menggunakan
bahasa yang sama dengan bahasa lawan bicara.

TEKNIK SEKUNDER: JADILAH BUNGLON

Gunakan kata dan bahasa yang mirip, menyerupai atau berimplikasi sama,
dengan kata dan bahasa yang digunakan oleh lawan bicara. Ini termasuk
ekspresi mereka.

Tertawalah jika mereka tertawa, dan bersedihlah jika mereka merana.
Teknik ini biasa disebut dengan "mirroring" dan "matching". Sederhana,
tapi sangat powerful untuk persuasi.

Apa yang penting, adalah melakukannya dengan tidak 'wagu' alias
memunculkan berbagai kejanggalan. Untuk itu, Anda memang perlu
latihan.

TEKNIK SEKUNDER: GUNAKAN INFLEKSI

Infleksi adalah penekanan kata.      

SAYA nggak janji deh kalo harganya segitu.
(Orang lain mungkin bisa)

Saya NGGAK janji deh kalo harganya segitu.
(Pokoknya nggak)

Saya nggak JANJI deh kalo harganya segitu.
(Tapi mungkin masih bisa segitu)

Saya nggak janji deh KALO harganya segitu.
(Kalo harga lain mungkin)

Saya nggak janji deh kalo HARGANYA segitu.
(Barang yang lain mungkin bisa segitu)

(-Contoh dari Increase Brain Power-)

TARGET PERSUASI: POSISI MEMIMPIN

Jika Anda telah menerapkan teknik-teknik di atas, dan Anda bisa
merasakan adanya sinyal dan tanda keberhasilan, maka Anda telah
memimpin.

Selanjutnya, Anda bisa merubah sesuatu untuk mengujinya. Misalnya,
Anda bisa melakukan atau merubah posisi tubuh atau intonasi suara.
Apakah lawan bicara mengikutinya?

Jika Ya, maka Anda telah benar-benar memimpin!

Selanjutnya terserah Anda. Anda, bahkan sudah bisa meminta lawan
bicara Anda untuk tengkurap

di lantai jika Anda mau.

Sekarang, maukah Anda, membaca sekali lagi email ini secara lengkap
dari atas ke bawah?

Ikhwan Sopa.








=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================




SPONSORED LINKS
Radio stations Station


YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke