Ba'asyir Bela Abu Dujana Cs
Gembong teroris Abu Dujana sudah tertangkap. Keluarganya juga meyakini Dujana memang terlibat terorisme. Namun lain halnya dengan Abu Bakar Ba'asyir yang tetap melakukan pembelaan terhadap Abu Dujana cs. Ba'asyir pun mengimbau publik untuk tidak segera percaya atas tuduhan yang di-layangkan polisi bahwa Abu Dujana adalah pelaku kekerasan bersenjata atau teror bom. Dia berharap publik menunggu vonis pengadilan terhadap lelaki yang disebut se-bagai pimpinan pasukan JI tersebut. "Jangan percaya tuduhan-tuduhan polisi itu. Tunggu keputusan pengadilan nanti se-perti apa. Ingat saja apa yang dituduhkan polisi kepada saya dulu, tapi toh tidak ter-bukti apa pun." Hal tersebut disampaikan Ba'asyir kepada wartawan di rumahnya di Kompleks Pesantren Al-Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jumat (15/06) pagi. Ba'asyir juga meminta agar seluruh pihak tetap mengkritisi keputusan pengadilan Indonesia karena seringkali juga tidak sesuai dengan kebenaran. "Seringkali pengadilan kita ini juga masih bisa diintervensi. Alhamdulillah pada kasus yang menimpa dulu ada lima hakim yang mau berpegang pada ke-benaran sehingga berani me-nyatakan saya tidak bersalah," lanjutnya. Ba'asyir mengaku tidak mengenal Abu Dujana secara akrab. Namun diakui dirinya pernah bertemu Abu Dujana di Ma'had Lukmanul Hakim di Ulu Tiram, Johor, Malaysia. Abu Dujana saat itu menjadi salah satu ustad di pesantren itu. Di pesantren itu pula Ba'asyir mengenal Noordin M Top. "Saya bukan pengelola (Ma'had) Luqmanul Hakim, tapi saya beberapa kali diminta menjadi penceramah di sana. Saya berceramah pada para guru di Luqmanul Hakim itu. Yang kami bicarakan hanya sekitar perjuangan dan pendidikan. Yang saya tahu saat itu namanya bukan Abu Dujana tapi saya sudah lupa siapa dulu panggilannya," paparnya. Ba'asyir juga mengaku beberapa kali bertemu dengan Abu Dujana di Jawa, namun dia tidak menyebutkan kapan pertemuan itu terjadi. Dia hanya mengatakan pertemuan itu terjadi di forum-forum pengajian. Materi yang dibicarakan, menurut Ba'asyir, juga seputar perjuangan dan pendidikan. Ba'asyir menduga bahwa tidak tertutup kemungkinan penangkapan para pelaku teror itu sengaja dimunculkan ke publik untuk menutupi mencuatnya kasus pelanggaran hukum para capres yang me-nerima dana ilegal yang dapat berpengaruh buruk pada nasib pemerintahan sekarang. Pada bagian lain, dia mengingatkan para tersangka terorisme yang tertangkap agar mempertahankan keyakinannya. "Pertahankan keyakinan. Jika memang meyakini jalan yang ditempuhnya benar sesuai syariah Islam maka jangan demi keselamatan lalu belak-belok. Tapi jika kemu-dian menyadari jalannya itu keliru sebaiknya dia bertobat lalu melakukan klarifikasi kepada pemerintah apakah dia benar-benar bertindak seperti yang dituduhkan selama ini."(dtc HARIAN KOMENTAR [Non-text portions of this message have been removed]