> > Bank dan orang yang issue kartu kredit dan sejenisnya akan menyimpan > > privacy user-nya dengan baik... tidak akan di-share (mungkin ada yang > > di-share sih kadang2 - sebenarnya kalo di-share ini sudah melanggar > > hukum)... jadi itu bukan melanggar privacy... kalo Bank dan pihak yang > > issue kartu Anda men-sharing data konsumen, nah itu baru namanya > > pelanggaran privacy... > > Wiempy: > Bung Jimmy, kata siapa pihak Bank slalu menjaga privacy data kartu > kredit user scr baik? Teman saya punya pengalaman pahit dgn CITIBANK.
===== Aduh Mas Wiempy :) kan saya uda bilang seperti di bawah ini: "Bank dan orang yang issue kartu kredit dan sejenisnya akan menyimpan privacy user-nya dengan baik... tidak akan di-share (mungkin ada yang di-share sih kadang2 - sebenarnya kalo di-share ini sudah melanggar hukum)" Sebenarnya memang tidak boleh di-share (saya tidak bilang kalo Bank "selalu" menjaga privacy loh)... saya memberikan kemungkinan Bank juga melakukan sharing data tersebut (baca kutipan posting saya di atas)... karena saya yakin ada kemungkinan oknum yang tidak fair bisa saja menjual informasi ke pihak luar (bukan berarti Bank-nya yang enggak bener)... dan ini namanya sudah melanggar aturan... tapi secara resmi, pihak pemegang privacy seperti Bank memang tidak akan menyebarkan data pribadi client-nya... bisa dituntut loh... uda masalah hukum ini soalnya. Tapi harus lihat2 juga... kalo memang mereka ada kerjasama, maka share sebatas informasi nama dan nomor telepon masih sering dilakukan dan ini dianggap sah-sah saja (tetapi tidak berikut data pribadi lainnya). Toh ibarat kata sekedar informasi nama dan nomor telepon ini sangat mudah di-harvest dari kartu nama, milis, dan sebagainya. Jadi masih dianggap sah untuk di-share... Seperti juga kalo Anda register email atau layanan lain di Internet, kan kadang ada option untuk "menerima tawaran menarik dari 3rd party". .. kalo kita clik, biasanya kita rutin dapet offering sesuatu dari perusahaan yang ada kerja sama dengan layanan gratis yang kita daftar tadi. Bedanya, yang ini sudah ijin dulu sebelumnya... Jadi sangat penting untuk baca agreement awal (most of us pasti enggak baca EULA hehehe). Bisa jadi di agreement awal memang sudah disebutkan kalo pihak pemegang privacy berhak mengirimkan informasi tambahan yang dirasakan berguna bagi client-nya... kalo uda begini, maka sah-sah saja bagi pemegang privacy untuk bekerja sama dengan pihak lain dan mengirimkan offering menarik untuk client-nya. Hal yang sama bisa juga terjadi pada pemegang CC. > Org2 marketing dari > pihak hotel tsb lalu menghubungi teman saya tsb ke kantor menawarkan > voucher menginap jika mau membayar uang untuk jadi member sebesar > 700 rb rupiah. Rupanya teman saya tsb terkecoh oleh rayuan org marketing > tsb, karena setelah teman saya tsb menyebut nomor kartu kredit-nya saja, > tanpa perlu tanda tangan dari teman saya tsb, maka tagihan untuk voucher > sejumlah 700 rb rupiah ditagih ke rekening kartu kredit. Setelah teman saya > tau telah dibodohi, ===== Waduh koq bisa bilang teman Anda dibodohi ya? Bukan maksud saya meremehkan teman Anda, tapi kan offeringnya baik-baik (via telpon)... dan teman Anda juga setuju-nya secara baik2 (tidak ada pengaruh obat bius atau hipnotis kan?). Nah kalo gini sih bukan nipu (secara hukum juga ini sah)... saya juga sering dapet tawaran ini-itu dari telpon (mulai deposito lah, saham lah, forex lah)... dan saya selalu jawab simple "No, thank you. I'm not interested". Dan percakapan pun berakhir dengan damai... :) Kalo tiba2 saya bilang "Yes, I'm interested" lalu tiba2 saya komplain kalo saya tertipu... ya gimana caranya toh? Saya kan tidak under pressure saat menjawab... tidak dalam keadaan "jiwa terguncang" atau dalam pengaruh obat/hipnotis... : ) > maka voucher menginap tsb dia batalkan dan akhirnya > kena biaya pembatalan sebesar 100 rb rupiah. Saya juga sering mendapat > penawaran voucher tsb pada tahun 2002 dan 2003 yg lalu. Saya menolak > secara halus, lagian saya jarang bepergian ke luar kota, ngapain juga harus > memiliki voucher menginap. ===== Seandainya Anda menjawab iya dan mengambil voucher tersebut, apa Anda berarti telah tertipu? > Trus, setiap 3 bulan sekali saya rutin dikirim surat yg berisi saya mendapat > hadiah barang elektronik dari perusahaan yg bekerja sama dgn Mastercard > International atau VISA. Hadiahnya bisa dipilih, ada TV, Microwave, dll. > Saya perhatikan, alamat yg tertera pada surat tsb sama persis dgn data > alamat > rumah yg saya isi pas mengajukan aplikasi kartu kredit CITIBANK. ===== Coba baca baik2 agreement saat Anda apply CITIBANK. Apakah memperbolehkan CITIBANK dan partners untuk mengirimkan offering ke Anda... Saya enggak pake CITIBANK jadi enggak tau... Boleh juga kontak ke CITIBANK untuk confirm apakah perusahaan yang menawarkan barang itu memang ada kerja sama dengan CITIBANK... Kalo memang jawabannya ternyata tidak ada, sebenarnya Anda bisa meminta penyelidikan lebih lanjut ke pihak berwajib mengenai darimana data Anda didapat oleh pihak yang mengirimkan Anda penawaran hadiah itu (walaupun in long term, baiknya Anda antepin aja itu offering daripada buang2 waktu ngurusin hal gituan hehehe). Yang jelas, proses sharing data pribadi client tanpa sepengetahuan client itu memang sudah pelanggaran privacy sih... kecuali kalo hanya no telp dan nama saja (umumnya yang ini masih bisa ditoleransi) atau sudah disebutkan di agreement awal perjanjian... > Bung Jimmy bayangkan, jika misalnya dari 5 juta pemegang > kartu kredit CITIBANK, hampir semua data pemegang kartu kredit jatuh ke > tangan org yg gak berhak, bahaya banget kan. Privacy pengguna sudah > dilanggar. > Sepertinya pihak CITIBANK harus segera berbenah diri dlm hal ini. Adik saya > juga mendapat surat yg berisi bahwa dia mendapat hadiah barang elektronik, > dgn alamat yg 100% sama persis dgn yg dia berikan pas mengisi formulir data > kartu kredit. ===== Waduh kayanya ntar ini milis jadi milis komplain deh... :) Uda enggak ada hubungannya dengan IT nih 'bro... jadi bahasan kartu kredit ini kita sudahi aja oce? Kalo emang masih enggak seneng, komplain aja ke surat pembaca Kompas or Media Indonesia atau koran gede lainnya gitu... pasti nanti ditanggapi koq... tapi hati2... jangan asal tuduh kalo CITIBANK yang bocorkan data Anda... bisa2 Anda dituntut balik atas kasus pencemaran nama baik loh hehehe :) Thanks. Sincerely, Jimmy Auw. -- www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia Info, Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] :: Hapus bagian yang tidak perlu (footer, dst) saat reply! :: ## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ## $$ Iklan/promosi : www.itcenter.or.id/sponsorship $$ [@@] Jaket ITCENTER tersedia di http://shop.itcenter.or.id Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/