----- Original Message ----- From: "Liana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Milis_Iqra" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, January 02, 2008 2:23 PM
Subject: [Milis_Iqra] NASEHAT DALAM MENGHADAPI MUSIBAH ; GEMPA BUMI, BANJIR, LONGSOR DAN BENCANA ALAM LAINNYA

Oleh
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz

Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua
yang dilaksanakan dan ditetapkan. Sebagaimana juga Allah Maha
Bijaksana dan Maha Mengetahui terhadap semua syari'at dan semua yang
diperintahkan. Allah menciptakan tanda-tanda apa saja yang
dikehendakiNya, dan menetapkannya untuk menakut-nakuti hambaNya.
Mengingatkan terhadap kewajiban mereka, yang merupakan hak Allah Azza
wa Jalla. Mengingatkan mereka dari perbuatan syirik dan melanggar
perintah serta melakukan yang dilarang.

Sebagaimana firman Allah.

"Artinya : Dan tidaklah Kami memberi tanda-tanda itu melainkan untuk
menakut-nakuti" [Al-Israa : 59]

FirmanNya

"Artinya : Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri,
sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu benar. Dan apakah
Rabb-mu tidak cukup (bagi kamu), bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan
segala sesuatu" [Fushilat : 53]

Allah Aza wa Jalla berfirman.

"Artinya : Katakanlah (Wahai Muhammad) : "Dia (Allah) Maha Berkuasa
untuk mengirimkan adzab kepada kalian, dari atas kalian atau dari
bawah kaki kalian, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan
(yang saling bertentangan), dan merasakan kepada sebagian kalian
keganasan sebahagian yang lain" [Al-An'am : 65]

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam Shahih-nya dari Jabir bin
Abdullah Radhiallahu 'anhu , dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam,dia (Jabir) berkata : "sifat firman Allah Azza wa Jalla " Qul
huwal al-qaadiru 'alaa an yab'atsa 'alaikum 'adzaaban min fawuqikum"
turun, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a : "Aku
berlindung dengan wajahMu", lalu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam
melanjutkan (membaca) " Awu min tajti arjulikum", Rasulullah berdo'a
lagi, "Aku berlindung dengan wajahMu" [1]

Diriwayatkan oleh Abu Syaikh Al-Ashbahani dari Mujtahid tentang tafsir
ayat ini : "Qul huwal al-qaadiru 'alaa an yab'atsa 'alaikum 'adzaaban
min fawuqikum". Beliau mengatakan, yaitu halilintar, hujan batu dan
angin topan. "" Awu min tajti arjulikum", gempa dan tanah longsor.

Jelaslah, bahwa musibah-musibah yang terjadi pada masa-masa ini di
beberapa tempat termasuk ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan yang
digunakan untuk menakut-nakuti para hambaNya. Semua yang terjadi di
alam ini, (yakni) berupa gempa, longsor, banjir dan peritiwa lain yang
menimbulkan bahaya bagi para hamba serta menimbulkan berbagai macam
penderitaan, disebabkan oleh perbuatan syirik dan maksiat. Sebagaimana
firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Artinya : Dan musibah apa saja yang menimpa kalian, maka disebabkan
oleh perbuatan tangan kalian sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian
besar (dari kesalahan-kesalahanmu)" [Asy-Syuura : 30]


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

"Artinya : Nikmat apapun yang kamu terima, maka itu dari Allah, dan
bencana apa saja yang menimpamu, maka itu karena (kesalahan) dirimu
sendiri" [An-Nisaa : 79]

Tentang umat-umat terdahulu, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan
dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan
batu krikil, dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang
mengguntur (halilintar), dan diantara mereka ada yang Kami benamkan ke
dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah
sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang
menganiaya diri mereka sendiri" [Al-Ankabut : 40]

Maka wajib bagi setiap kaum Muslimin yang mukallaf dan yang lainnya,
agar bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, konsisten diatas diin
(agama)Nya, serta waspada terhadap semua yang dilarang, yaitu berupa
perbuatan syirik dan maksiat. Sehingga, mereka selamat dari seluruh
bahaya di dunia dan akhirat, serta Allah menolak semua adzab dari
mereka, dan menganugrahkan kepada mereka segala jenis kebaikan.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.

"Artinya : Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa
mereka disebabkan perbuatannya" [Al-A'raaf : 96]

Allah Azza wa Jalla berfirman tentang Ahli Kitab.

"Artinya : Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum)
Taurat, Injil dan (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada mereka dari Rabb-
nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas mereka dan dari
bawah kaki mereka" [Al-Maidah : 66]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

"Artinya : Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka
sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari
kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggahan
naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari
adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari
adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi" [Al-A'raaf : 97-99]

Al-Alamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan : "Pada sebagian waktu,
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan ijin kepada bumi untuk bernafas,
lalu terjadilah gempa yang dahsyat. Dari peristiwa itu, lalu timbul
rasa takut pada diri hamba-hamba Allah, taubat dan berhenti dari
perbatan maksiat, tunduk kepada Allah dan penyesalan. Sebagaimana
perkataan ulama Salaf, pasca gempa. "Sesungguhnya Rabb kalian mencela
kalian", Umar bin Khaththab Radhiyallahu 'anhu, pasca gemba di Madinah
menyampaikan khutbah dan nasihat ; beliau Radhiyallahu 'anhu
mengatakan, "Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan mengijinkan
kalian tinggal di Madinah". Selesai perkataan Ibnul Qayyim
rahimahullah-.

Atsar-atsar dari Salaf tentang hal ini sangat banyak. Maka saat
terjadi gempa atau peristiwa lain, seperti gerhana, angin ribut atau
banjir, wajib segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla, merendahkan
diri kepadaNya dan memohon afiyah kepadaNya, memperbanyak dzikir dan
istighfar. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
ketika terjadi gerhana.

"Artinya : Jika kalian melihat hal itu, maka segeralah berdzikir
kepada Allah Azza wa Jalla, berdo'a dan beristighfar kepadaNya" [2]

Disunnahkan juga menyayangi fakir miskin dan bershadaqah kepada
mereka. Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Kasihanilah, niscaya kalian akan dikasihani" [3]

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : orang yang menebar kasih sayang akan disayang oleh Dzat
Yang Maha Penyayang. Kasihinilah yang di muka bumi, kalian pasti akan
dikasihani oleh (Allah) yang di atas langit" [4]

Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Orang yang tidak memiliki kasih sayang, pasti tidak akan
disayang" [5]

Diriwayatkan dari Umar bin Abdul Aziz rahimahulah, bahwa saat terjadi
gempa, dia menulis surat kepada pemerintah daerah agar bershadaqah.

Diantara faktor terselamatkan dari segala keburukan, yaitu pemerintah
segera memegang kendali rakyat dan mengharuskan agar konsisten dengan
al-haq, menerapkan hukum Allah Azza wa Jalla, di tengah-tengah mereka,
memerintahkan kepada yang ma'ruf serta mencegah kemungkaran.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

"Artinya : Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,
sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar,
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at kepada Allah dan
RasulNya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijakasana" [At-Taubah : 71]

Allah berfirman.

"Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa,
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi, niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar ; dan
kepada Allah-lah kembali segala urusan" [Al-Hajj : 40-41]

Allah Azza wa Jalla berfirman.

"Artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rizki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya" [Ath-Thalaaq :
2-3]

Ayat-ayat tentang ini sangat banyak.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa menolong saudaranya, maka Allah Azza wa Jalla
akan menolongnya" [Muttafaq 'Alaih] [6]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa yang membebaskan satu kesusahan seorang mukmin
dari kesusahan-kesusahan dunia, maka Allah Azza wa Jalla akan
melepaskannya dari satu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan
akhirat. Barangsiapa memberikan kemudahan kepada orang yang kesulitan,
maka Allah akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang
menutup aib seorang muslim, maka Allah Azza wa Jalla akan menutupi
aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah Azza wa Jalla akan selalu
menolong seorang hamba selama hamba itu menolong
saudaranya" [Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya] [7]

Hadits-hadits yang semakna ini banyak.

Hanya kepada Allah kita memohon agar memperbaiki kondisi kaum Musimin,
memberikan pemahaman agama dan menganugrahkan kekuatan untuk
istiqomah, segera bertaubat kepada Allah Azza wa Jalla dari semua
perbuatan dosa. Semoga Allah memerbaiki kondisi para penguasa kaum
Muslimin, semoga Allah menolong al-haq melalui mereka serta
menghinakan kebathilan, membimbing mereka untuk menerapkan syari'at
Allah Azza wa Jalla atas para hamba. Dan semoga Allah melindungi
mereka dan seluruh kaum Muslimin dari fitnah dan jebakan setan yang
menyesatkan. Sesungguhnya Allah Maha Berkuasa untuk hal itu.

[Majmu Fatawa wa Maqaalaat Mutanawwi'ah IX/148-152]

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 04/Th X/1427/2006M.Penerbit
Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton
Gondangrejo Solo 57183. Judul diatas disesuaikan oleh admin almanhaj]
_________
Foote Note
[1]. Dikeluarkan Imam Al-bukhari dalam kitab Tafsir Al-Qur'anil Azhim,
no. 4262, dan diriwayatkan Imam Tirmidi no. 2991
[2]. Diriwayatkan Imam Bukhari di dalam Al-Jum'ah,no. 999 dan Imam
Muslim dalam Al-Kusuf, no. 1518
[3]. Diriwayatkan Imam Ahmad, no. 6255
[4]. Diriwayatkan Imam Tirmidzi di dalam Al-Birr wash Shilah, no. 1847
[5]. Diriwayatkan Imam Bukhari di dalam Al-Adab no. 5538, dan Imam
Tirmidzi di dalam Al-Birr wash Shilah,no. 1834
[6]. Diriwayatkan Imam Bukhari dalam Al-Mazhalim wa Ghasab, no. 2262
dan Muslim dalam Al-Birr wash Shilah wal Adab, no. 4677
[7]. Diriwayatkan Imam Muslim, no. 4867 dan Imam Tirmidzi dalam Al-
Birr wash Shilah, no. 1853


------------------------------------------------------------------
- Milis Masjid Ar-Royyan, Perum BDB II, Sukahati, Cibinong 16913 -
- Website http://www.arroyyan.com ; Milis jamaah[at]arroyyan.com -

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia (Shahih Muslim no. 469)

Kirim email ke