From: Yollie Wauran 

Renungan Pagi, Rabu 26 November 2008

Maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di 
atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya.
Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:
"Ya Tuhan dan Tuhan kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan 
kuasa;
sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu 
semuanya itu ada dan diciptakan." ( Wahyu 4:10-11 )

Mungkin ..... Kita pernah sujud tersungkur ...... 
Mungkin pula ..... Kita pernah berdoa menyembah Dia ......
Namun ..... Di manakah tangan kita ..... ?
Jangan-jangan ...... Kita sedang memegang erat-erat "mahkota" kita ......
Kebanggaan kita ......

Jadi ..... Benarkah kita sudah tersungkur ...... ? Benarkah kita telah 
menyembah ...... ?
Dapatkah kita katakan ..... "Engkau layak terima pujian .....
Ya ..... Hanya Engkau yang layak Tuhan" ...... ?
Lalu ..... Melemparkan mahkota kita ...... ?
======================================================
Renungan Pagi, 

Kata Yesus: "Angkat batu itu!"
Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah 
berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau 
akan melihat kemuliaan Tuhan?" ( Yohanes 11:39-40 )

Masalah apa yang sedang kita alami saat ini ..... ?
Seumpama orang .... Mungkin benar ..... Ia sudah berbau ..... Mungkin benar 
.....
Ia sudah empat hari mati ......

Namun ..... Akankah kita biarkan itu semua ..... Menutup percaya kita ..... ?
Masih rindukah kita ..... Melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan ..... ?

Bila benar ..... Masih ada rindu di hati kita ..... Marilah kita tetap percaya 
pada-Nya ......
====================================================
Renungan Pagi, 

Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi 
Tuhanku selagi aku ada. ( Mazmur 104:33 )

Selama aku hidup ..... Ya ..... Selama kita hidup .....
Bukankah itu berarti terus menerus ..... ?

Bukan hanya "pernah" ..... Bukan hanya "dulu" ..... Juga ..... Selagi aku ada 
.....
Selagi kita ada ..... Kapankah itu ..... ? Bukankah itu hari ini ..... ? 
Bukankah itu saat ini ..... ?
Namun ..... Mengapa kadang kita menunda-nunda ..... ?
Mengapa kadang kita katakan besok saja ..... ?

Siapa sih yang tahu ..... Sampai kapan kita "ada" ..... ?
Jadi ..... Masihkah kita akan menundanya ..... ?
===================================================
Renungan Pagi, 

Dan janganlah kamu lupa berbuat baik dan memberi bantuan, sebab korban-korban 
yang demikianlah yang berkenan kepada Tuhan. ( Ibrani 13:16 )

Pagi ini ..... Sudahkah kita berbuat baik ..... ? Sudahkah kita memberi bantuan 
..... ?
Atau kita lupa ..... ?

Lalu ..... Korban apa yang kita berikan pada Tuhan ..... ?
Mari kita renungkan ..... Betapa indahnya hari ini .....
Bila dipenuhi dengan orang berbuat baik .....
Bila dipenuhi dengan orang memberi bantuan .....

Namun ..... Sudah selayaknyalah ...... Sebagai anak-anak Tuhan .....
Kita yang memulainya .....
=================================================
Renungan Pagi, 

Memang hitam aku,  tetapi cantik, hai puteri-puteri Yerusalem, seperti kemah 
orang Kedar, seperti tirai-tirai orang Salma. ( Kidung Agung 1:5 )

Masih dapatkah kita ...... Melihat satu anugerah Tuhan ..... Di dalam sesuatu 
.....
Yang mungkin  tidak menyenangkan hati kita ..... ?
Yang mungkin  tidak seperti yang kita harapkan ..... ?
Masihkah kita dapat melihat ..... "Cantik kita" di dalam "hitam kita" ..... ?

Ataukah .... Kita selalu katakan : "Memang cantik aku ...... " "Tetapi hitam 
..... "
Dan ..... "Kehitaman" itu ..... Sesuatu  yang tidak menyenangkan itu ..... 
Mengikat kita dalam kemurungan ..... Mengikat kita dalam kesedihan ......
Mencuri sebagian besar ucapan syukur kita ......

Mari ..... Kita mulai temukan ..... Cantik kita ..... Di dalam hitam kita .....
Dan ..... Kita akan melihat ..... Bahwa Tuhan telah lengkapi kita ..... Dengan 
"kecantikan" .....
====================================================
Renungan Pagi, 

Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah 
kering, sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga.
( Ibrani 11:29 )

Adakah saat ini ..... Kita mempunyai iman ..... ?
Ataukah .... Hanya mempunyai "cara" ..... ?
Adakah saat ini ..... Kita mempunyai iman ..... ?
Ataukah ..... Hanya nekat ..... ?
Adakah saat ini ..... Kita lakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan ...... ?
Ataukah ..... Hanya meniru ..... ? Hanya ikut-ikutan ..... ?

Jangan-jangan ..... Kita mulai tenggelam .....
==================================================
From: Yollie Wauran 
To: Sahabat Kristen (Sahabat Kristen) 
Sent: Thursday, October 16, 2008 8:05 AM
Subject: [SahabatKristen] 

Renungan Pagi, 

Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang 
mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. ( Yohanes 4:34 )

Lalu ..... Apa yang menjadi makanan kita ..... ?
Mungkin benar ..... Kita pun sering melakukan kehendak-Nya .....
Namun ..... Adakah itu menjadi makanan kita ..... ?

Makanan ..... Itu lebih dari sekedar kesukaan .....
Makanan ..... Itu lebih dari sekedar dilakukan atau tidak ......
Namun .... Makanan ..... Mengandung satu pengertian .....
Bahwa tanpa itu ...... Kita lemah ..... Kita mudah jatuh ..... Kita tak dapat 
hidup ......
Adakah pengertian itu ada pada kita ..... ?

Bila pengertian itu ada ..... Kita pasti akan menyelesaikannya juga ..... 
=====================================================
Renungan Pagi, 

Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu
dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang 
perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata:
Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
( Matius 28:10-12 )

Ada satu pesan singkat ..... Yang dapat kita tangkap ..... Dari Firman Tuhan di 
atas .....
Tidak ada yang pantas kita remehkan .....
Tidak ada yang boleh kita anggap enteng ..... Segala sesuatu bisa terjadi ......

Dan .... Kadang kita terkejut dibuatnya .....
Begitu pula untuk kedatangan-Nya ......
Jangan-jangan ..... Sat ini .... Kita sedang meremehkannya ......
Bila benar kita sedang meremehkannya ..... Sanggupkah kita .....
Menerima keterkejutan itu ..... ?

Sanggupkah kita mendengar satu ucapan : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku 
tidak mengenal kamu." .... ?
===================================================
Renungan Pagi, 

Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke 
rumahnya.
Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga 
kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Tuhannya, seperti yang biasa 
dilakukannya.
( Daniel 6:10 (6-11) )

Daniel mengalami masalah ..... Daniel menghadapi tekanan .....
Tapi ..... Bagaimanakah doanya ..... ?
Adakah dia  lebih sungguh-sungguh lagi berdoa ..... ?
Adakah ia menambah jumlah doanya ..... ?

Firman Tuhan di atas mengatakan ..... "Seperti yang biasa dilakukannya " .....
Daniel lakukan seperti biasanya .....
Bukan berarti  dia tidak sungguh-sungguh berdoa ..... Bukan ..... !

Tapi ..... Justru kesungguhan Daniel .... Sudah dilakukannya .....
Sejak sebelum masalah itu datang ..... Tanpa menunggu masalah itu datang .....
Dia bukan tipe "penjilat" Tuhan .... Yang hanya intim saat membutuhkan .....
Yang hanya intim saat ada masalah ..... 
Bagaimana dengan kehidupan doa kita ..... ? Keintiman kita dengan Tuhan ..... ?

Jangan-jangan ..... Saat ini ..... Kita sedang "menjilat" Tuhan .....
===================================================
Renungan Pagi, 

Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
( Mazmur 119:11 )

Berapa kali kita tergoda oleh "dunia" ..... ? Berapa kali kita tergoda oleh 
bujuk rayu ..... ?
Adakah mereka lebih menarik ..... Apakah yang dapat mereka janjikan .....
Sampai-sampai ..... Kita rela meninggalkan Tuhan ..... ?

Seandainya saja ..... Kita ingat janji-janji Tuhan ..... Kita ingat akan 
pemeliharaan-Nya .....
Akan kasih-Nya ..... Akan penyertaan-Nya ..... Masihkah kita ingin menyimpang 
..... ?

Bukankah ..... Janji-Nya melebihi semua janji ...... Penyertaan-Nya melebihi 
semuanya .....
Hanya saja ..... Kadang kita lupa .....
Dan ..... Kita melirik janji dari yang lain ..... Mari kita ingat janji 
kasih-Nya .....
Dan ..... Kita akan melihat ..... Tak ada yang pantas untuk menggantikan .....
Tempat-Nya dalam hidup kita .....
==================================================
Renungan Pagi, 

Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan 
Simon?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?"
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. ( Markus 6:3 )

Adakah saat ini ..... Kita sedang menolak Dia ..... ?
Mungkin bukan karena Dia ..... Bukan karena Yesus .....
Tapi karena "saudara-saudara-Nya" ..... Karena rekan segereja kita .....
Karena teman-teman kita ..... Karena orang-orang sekitar kita .....
Karena rekan sepersekutuan kita ..... Yang memang percaya pada-Nya ..... 
Yang memang seiman dengan kita ... Namun telah mengecewakan kita .....

Tapi ..... Kenapa kita mesti "menolak" Dia ..... ?
Kenapa kita mesti meninggalkan persekutuan ..... ?

Kenapa tanpa sadar kita katakan : "Percuma mengikuti Dia !" .... ?
Mungkin benar ..... Mereka telah mengecewakan kita .....
Namun ..... Akankah kita juga mengecewakan Dia .....
===================================================
Renungan pagi, 

Terpujilah TUHAN, sebab kasih setia-Nya ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib
pada waktu kesesakan!
Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu."
Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku 
berteriak kepada-Mu minta tolong. ( Mazmur 31:21-22 ) (31-22-23)

Pernah kita merasa terbuang ..... ? Atau ..... Mungkin hari ini ..... ?
Semua cuek ..... Baik itu saudara kita ..... Teman kita ..... Keluarga kita 
.....
Seakan tak mau ambil pusing atas kita ..... Tak mau repot atas kita .....

Bahkan ..... Tuhan pun terasa begitu jauh .... Terasa tak peduli lagi pada kita 
.....
Mari kita renungkan ..... Akankah Tuhan yang rela mati untuk kita .....
Melupakan kita ..... ? Membuang kita ..... ? Bila memang itu yang akan Dia 
lakukan .....
Bukankah Dia bisa lakukan itu sejak dari dulu ..... ? Siapa sih kita ini ..... ?

Tapi ..... Kita mendapat kasih karunia-Nya ...... Bukankah yang lebih sering 
terjadi .....
Justru kita "membuang" Dia ..... ?
Mungkin kebingungan kita ..... Kesesakan kita ..... Telah menutup mata kita 
.....
Sehingga ..... Kita tidak dapat melihat kasih-Nya .....
Sebab sesungguhnya ..... Dia dengarkan permohonan kita .....
Ketika kita berteriak pada-Nya minta tolong .....
Juga ..... Hari ini ..... Saat kita berseru pada-Nya .....
===================================================
Renungan Pagi, 

Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah 
memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak. ( 1 Korintus 
9:27 )

Tanpa terasa ..... Kita mulai melangkah ke arah itu .....
Saat kita pimpin pujian ..... Adakah kita juga pimpin diri kita ..... ?
Saat kita berkotbah ..... Adakah kita juga berkotbah untuk diri kita ..... ?
Atau ..... Justru kita ..... Yang adalah pemimpin pujian ..... Tak pernah lagi 
"memuji" ..... ?

Justru kita ..... Yang adalah seorang pengkotbah ..... Tak pernah lagi 
"mendengarkan" firman Tuhan ..... ?

Bisa saja ..... Banyak orang diberkati Tuhan ..... Melalui pelayanan kita .....
Namun ..... Adakah kita juga rasakan berkat itu ..... ?

Orang bisa melihat kita "hebat" ..... Orang bisa melihat kita  "intim" dengan 
Tuhan .....
Tapi ..... Mari kita lihat dengan jujur ..... Kitalah yang tahu ..... Adakah 
kita mulai melangkah 
ke arah "terhilang" ..... ?
Adakah kita mulai melangkah  ke arah "ditolak" ..... ?
===================================================
Renungan Pagi, 

Hai saudara-saudara yang kukasihi,  ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah 
cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk 
marah;
( Yakobus 1:19 )

Kadang kita berpikir ..... Bahwa melalui nasehat kita ..... Melalui petunjuk 
kita .....
Melalui jawaban ..... Melalui pendapat kita ..... Kita dapat segera menolong 
orang lain .....
Namun ..... Bagaimana kita dapat memberikan semuanya itu ......
Bila kita belum mendengar ..... Masalah apa yang sedang dihadapinya .....?

Kadang kita terlalu cepat untuk berkata-kata ..... Tanpa mau mendengarkan 
apa masalahnya lebih dahulu ..... Bukankah banyak yang akan terhibur .....
Banyak yang akan tertolong ..... Bila kita mau sediakan waktu untuk mendengar 
..... ?

Dan ..... Bukankah itu adalah salah satu bentuk perhatian terbesar ..... ?
Bahkan mungkin ..... Melebihi kata-kata kita ..... Marilah kita cepat mendengar 
.....
Tetapi lambat untuk berkata-kata ......

Karena ..... Disamping akan menjadi berkat bagi saudara kita ......
Hal itu juga akan menghindarkan diri kita ..... Dari salah langkah ..... Dari 
"kejatuhan" .....
=====================================================
Renungan Pagi, 

Sebab Tuhan memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang 
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. ( 2 Timotius 1:7 )

Mungkin benar ..... Kita tidak dikuasai roh ketakutan ..... 
Mungkin benar .... Kita rasakan ....
Ada roh yang membangkitkan kekuatan ..... Kita "maju" dengan kekuatan penuh 
.....
Tak ada ketakutan mengikat kita .....
Namun .... Masihkah kita dapat rasakan ..... Ada roh kasih ..... ?
Masihkah kita dapat rasakan ..... Ada roh yang membangkitkan ketertiban ..... ?

Karena ..... Memang bukan hanya kekuatan yang Tuhan inginkan .....
Tetapi ..... Kekuatan yang disertai kasih ..... Dan ketertiban .....
=====================================================
Renungan Pagi, 

Tanah telah memberi hasilnya;  Tuhan, Tuhan kita, memberkati kita. Mazmur 67:7

Saat kita mendapat hasil.. Dari pekerjaan kita.. Dari bisnis kita.. Adakah kita 
sadar..
Bahwa itu semua adalah berkat Tuhan ?
Atau kita merasakan.. Bahwa itu semua hasil kerja keras kita ?
Mari kita renungkan..
==================================================
Renungan Pagi, 

Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka 
kamupun wajib saling membasuh kakimu; ( Yohanes 13:14 )

Adakah kita melebihi Tuhan ..... ? Adakah kita melebihi "Guru" ..... ?
Tetapi ..... Bila untuk sedikit "membungkuk" saja .....
Sedikit merendahkan diri ..... Terasa terlalu berat bagi kita ......
Bagaimana kita dapat membasuh kaki ..... ? Adakah kita melebihi Tuhan ..... ?
Adakah kita melebihi "Guru" ..... ?

Mari kita lihat ..... Hari ini saja .....
Seberapa rendah kita mampu bungkukkan diri ....... ?
Adakah kita melebihi Tuhan ..... ? Adakah kita melebihi "Guru" ..... ?

Kirim email ke