From: FRS Sowong 

Aku Percaya

Bacaan: Roma 10: 9-11
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Elohim/ Tuhan, 
dan percaya dalam hatimu, bahwa Elohim/ Tuhan telah membangkitkan Dia dari 
antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang 
mengaku dan diselamatkan.
10:11 Karena Kitab Suci berkata: "Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak 
akan dipermalukan."
------------------------------------------------------
KS-ILT
Rom 10:9 Sebab jika kamu mengakui Tuhan YESHUA dengan mulutmu dan percaya dalam 
hatimu bahwa Elohim telah membangkitkan Dia dari antara yang mati, maka kamu 
akan diselamatkan.
10:10 Sebab untuk pembenaran, dipercayai dengan hati, dan untuk keselamatan, 
diakui dengan mulut.
10:11 Oleh karena kitab suci berkata, "Setiap orang yang percaya kepada-Nya 
tidak akan dipermalukan."

KJV
Rom 10:9 That if thou shalt confess with thy mouth the Lord Jesus, and shalt 
believe in thine heart that God hath raised him from the dead, thou shalt be 
saved. 
Rom 10:10 For with the heart man believeth unto righteousness; and with the 
mouth confession is made unto salvation. 
Rom 10:11 For the scripture saith, Whosoever believeth on him shall not be 
ashamed. 

Kalau ditanya, "Percayakah Saudara kepada Tuhan Yesus Kristus?" maka orang 
Kristen pasti menjawab, "Ya, saya percaya." 
Sayangnya banyak dari orang Kristen belum mengerti apa artinya percaya kepada 
Tuhan Yesus Kristus. Mereka menganggap yang dimaksud percaya adalah bersikap 
setuju terhadap sesuatu, dalam hal ini setuju bahwa Tuhan Yesus adalah 
Juruselamat dunia. 
Sikap setuju tersebut mereka anggap sudah cukup sebagai iman yang benar, dan 
dengan itu, mereka merasa aman, tenang dan berkeyakinan bahwa mereka adalah 
umat pilihan Elohim yang sudah selamat dan layak dipermuliakan bersama Tuhan 
Yesus Kristus. Tinggal membuat Elohim senang dengan memenuhi kewajiban mereka 
dengan cara rajin ke gereja, berdoa, menyanyikan pujian, dan mengambil bagian 
dalam aktivitas gereja.

Dalam teks bahasa Yunani, kata "percaya" adalah πιστεύω (pistévō) yang selain 
berarti "memercayai" atau "meyakini", juga berarti "memercayakan diri kepada" 
atau "menyerahkan diri kepada". 
Ini berarti kalau seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, ia harus 
menyerahkan dirinya kepada Tuhan Yesus.Menyerahkan diri di sini maksudnya 
adalah bersedia melakukan apa saja yang diperintahkan-Nya dan dikehendaki-Nya.

Yang dikehendaki Tuhan Yesus adalah mengikut Dia; mengikuti jejak-Nya dan gaya 
hidup-Nya. Itulah sebabnya setiap orang percaya harus memiliki pikiran dan 
perasaan Kristus (Flp. 2:5–7). Seseorang yang sungguh-sungguh memiliki pikiran 
dan perasaan Kristus, pastilah menjadi "manusia lain" dalam dunia ini. 
Maksudnya bukan menjadi manusia aneh atau nyentrik, tetapi menjadi manusia yang 
berpola 
pikir dan bergaya hidup yang berbeda dengan mereka yang tidak percaya kepada 
Tuhan Yesus.

Ini berarti jika seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masih 
berpola pikir dan bergaya hidup serupa dengan orang yang tidak percaya kepada 
Tuhan Yesus, berarti ia belum percaya secara benar. Berkenaan dengan hal ini, 
Paulus menulis, "Jangan serupa dengan dunia ini" (Rm. 12:2). Itulah tanda yang 
memperlihatkan apakah seseorang benar-benar percaya kepada Yesus atau tidak.
-------------------------------------------------------
KS-ILT
Fil 2:5 Karena apa yang ada ada di dalam HaMashiakh YESHUA, biarlah itu 
dipikirkan olehmu juga.
2:6 Dia, yang meskipun ada dalam rupa Elohim, tidak menganggap bahwa menjadi 
setara dengan Elohim adalah sesuatu yang harus dirampas.
2:7 Sebaliknya, Dia sudah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan mengambil rupa 
seorang hamba agar berada dalam keserupaan manusia.

Rom 12:2 Dan janganlah menjadi serupa dengan zaman ini, tetapi biarlah kamu 
diubah oleh pembaruan pikiranmu, agar kamu membuktikan apa itu kehendak Elohim, 
yang baik, yang berkenan, dan yang sempurna.

KJV
Php 2:5 Let this mind be in you, which was also in Christ Jesus: 
Php 2:6 Who, being in the form of God, thought it not robbery to be equal with 
God: 
Php 2:7 But made himself of no reputation, and took upon him the form of a 
servant, and was made in the likeness of men: 

Rom 12:2 And be not conformed to this world: but be ye transformed by the 
renewing of your mind, that ye may prove what is that good, and acceptable, and 
perfect, will of God. 

Tanpa kepercayaan yang benar kepada Yesus, kita tidak layak menjadi umat Tuhan 
di dalam Kerajaan-Nya. Hari ini kita masih diterima di gereja, tetapi saatnya 
nanti kita tidak akan diterima dalam perhimpunan orang saleh dalam Kerajaan 
terang yang abadi. Marilah tilik hati kita, sudahkah kita benar-benar percaya 
kepada-Nya dengan mengikuti dan melakukan apa yang dikehendaki-Nya? Bertobatlah.

Tanpa kepercayaan yang benar kepada Yesus, kita tidak layak menjadi umat Tuhan 
di dalam Kerajaan-Nya.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 
=========================================== 
From: FRS Sowong 

Berani Ekstrem

Bacaan: Matius 3: 13-17
3:13. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis 
olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, 
dan Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena 
demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Elohim." Dan 
Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga 
langit terbuka dan Ia melihat Roh Elohim seperti burung merpati turun ke 
atas-Nya,
3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang 
Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
-----------------------------------------------
KS-ILT
Mat 3:13 Kemudian datanglah YESHUA dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes, untuk 
dibaptis olehnya.
3:14 Namun Yohanes mencegah Dia, dengan berkata, "Seharusnya aku yang perlu 
dibaptis oleh-Mu, malah Engkau yang datang kepadaku?"
3:15 Akan tetapi sambil menanggapi, YESHUA berkata kepadanya, "Turutilah 
sekarang, karena demikianlah yang seharusnya terjadi pada kita untuk menggenapi 
seluruh kebenaran!" Maka dia pun menuruti-Nya.
3:16 Dan sesudah dibaptis, YESHUA segera keluar dari air. Dan tampaklah langit 
terbuka bagi-Nya dan Dia melihat Roh Elohim sedang turun bagaikan seekor burung 
merpati dan datang ke atas-Nya.
3:17 Dan, perhatikanlah suatu suara dari surga yang mengatakan, "Inilah 
Putra-Ku Yang Terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan!"

KJV
Mat 3:13 Then cometh Jesus from Galilee to Jordan unto John, to be baptized of 
him. 
Mat 3:14 But John forbad him, saying, I have need to be baptized of thee, and 
comest thou to me? 
Mat 3:15 And Jesus answering said unto him, Suffer it to be so now: for thus it 
becometh us to fulfil all righteousness. Then he suffered him. 
Mat 3:16 And Jesus, when he was baptized, went up straightway out of the water: 
and, lo, the heavens were opened unto him, and he saw the Spirit of God 
descending like a dove, and lighting upon him: 
Mat 3:17 And lo a voice from heaven, saying, This is my beloved Son, in whom I 
am well pleased. 

Tuhan Yesus yang adalah Elohim bersedia mengosongkan diri-Nya dan menjadi 
manusia. Sekalipun tidak berdosa, Ia menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis, 
karena itulah kehendak Elohim. Dan karena itu Ia dikenan Bapa di Surga. Sesudah 
dibaptis Yohanes, Bapa di Surga menyatakan kepada Yesus, "Inilah Anak-Ku yang 
terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan." (ay. 17).

Seperti Tuhan Yesus dapat memperoleh perkenanan Bapa, demikian pula kita 
sebagai orang yang percaya kepada-Nya. Target kehidupan kita yang paling mulia 
adalah apabila Bapa berkenan kepada kita; apabila kita dikenan Bapa.Kita 
merindukan pertumbuhan hidup kita mengikut Yesus sampai mencapai klimaks 
tersebut.

Target ini harus menjadi kerinduan orang percaya. Kita harus menanggalkan 
keinginan-keinginan yang tidak searah dengan target ini, sebab 
keinginan-keinginan itu akan menumpulkan, membiaskan bahkan menghapus sama 
sekali kerinduan mencapai target tersebut. 
Mungkin kita hendak memprotes, sebab tidak mungkin manusia hidup tanpa 
keinginan. Ya, manusia harus memiliki keinginan, sebab manusia diciptakan 
dengan kehendak di dalam dirinya. Tetapi sebagai orang percaya yang dipilih 
untuk menjadi mempelai Tuhan, kita dipilih untuk mengisi jiwa kita dengan 
kehendak ini: menjadi pribadi yang berkenan kepada Bapa.

Mungkin kita berpikir, "Tetapi itu ekstrem sekali. Tidak perlu ekstrem begitu." 
Tidak bisa tidak, kerinduan ini harus ekstrem, sehingga segala hal lain menjadi 
tidak berarti. Kerinduan Yesus mengikuti kehendak Bapa-Nya juga ekstrem. Ia 
dibaptis sekalipun tidak berdosa; bahkan mati di kayu salib sekalipun Ia tidak 
berdosa.

Tuhan yang berdaulat mutlak menghendaki anak-anak-Nya menjadikan perkenanan-Nya 
sesuatu yang sangat penting, utama dan selalu mendesak.
Penting berarti hal lain harus dianggap minor atau relatif, boleh ada atau 
boleh tidak ada. Utama, berarti yang lain bisa dikesampingkan. Mendesak, 
maksudnya bahwa tidak ada hari kita tidak berusaha dikenan-Nya.

Mempelajari kebenaran Firman Tuhan dan berdoa untuk mengoreksi diri adalah 
kegiatan yang tidak bisa ditunda. Ini pantas kita lakukan bagi Tuhan Semesta 
Alam yang harus dihormati di atas segala hal. Tanpa berani ekstrem untuk hal 
ini, seseorang tidak akan pernah sungguh-sungguh memperoleh perkenanan Bapa; 
tak akan pernah hidup dalam kekudusan yang semestinya; dan tak akan pernah 
mengerti bagaimana menyenangkan hati Tuhan. 
Oleh sebab itu, langkah yang harus dilakukan hari ini juga adalah memantapkan 
hati untuk mendahulukan Bapa.

Kita harus berani ekstrem menjadikan perkenanan-Nya sesuatu yang sangat 
penting, utama dan selalu mendesak.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 
========================================== 
From: FRS Sowong 

Tidak Perlu Mendemonstrasikan Kuasa-Nya 

Bacaan: 1 Yohanes 2: 15-17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang 
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan 
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang 
melakukan kehendak Tuhan tetap hidup selama-lamanya.
---------------------------------------------------
KS-ILT
1 Yoh 2:15 Janganlah mengasihi dunia ataupun hal-hal yang di dalam dunia. Jika 
seseorang mengasihi dunia, kasih Bapa tidak ada padanya.
2:16 Sebab segala sesuatu yang di dalam dunia: keinginan daging dan keinginan 
mata dan keangkuhan hidup, tidaklah berasal dari Bapa, melainkan berasal dari 
dunia.
2:17 Dan dunia sedang berlalu, juga keinginannya, tetapi siapa yang melakukan 
kehendak Elohim ia tinggal sampai selamanya.

KJV
1Jn 2:15 Love not the world, neither the things that are in the world. If any 
man love the world, the love of the Father is not in him. 
1Jn 2:16 For all that is in the world, the lust of the flesh, and the lust of 
the eyes, and the pride of life, is not of the Father, but is of the world. 
1Jn 2:17 And the world passeth away, and the lust thereof: but he that doeth 
the will of God abideth for ever. 

Dalam Perjanjian Lama, kita dapat menemukan berbagai perbuatan perkasa yang 
dilakukan oleh YHWH, Tuhan Israel bagi umat-Nya. Dan tidak ada Tuhan lain yang 
sanggup mengerjakan hal-hal dahsyat seperti itu bagi umat Israel pada zaman 
itu. 
Jadi untuk menemukan perbedaan antara YHWH dengan Tuhan bangsa lain tidaklah 
sulit. Perbedaan itu dapat dilihat dari manifestasi kedahsyatan kuasa yang 
dinyatakan YHWH di depan mata bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain.

Apakah perbedaan itu jugalah yang membuat kita mengatakan bahwa Tuhan kita 
berbeda dengan Tuhan agama lain? 
Perlu disadari bahwa menganggap landasan yang digunakan umat Perjanjian Lama 
adalah sama dengan umat Perjanjian Baru merupakan suatu kesalahan fatal. Umat 
Perjanjian Baru memiliki standar kebenaran yang jauh lebih tinggi dari umat 
Perjanjian Lama; sungguh berbeda sekali.

Sama seperti agama-agama lain, fokus perhatian umat Perjanjian Lama terarah 
pada pemenuhan kebutuhan jasmani. Oleh sebab itu dalam berurusan dengan Tuhan, 
mereka menggunakan-Nya sebagai perlindungan dan sumber berkat jasmani. Mereka 
terhanyut di sana. Bagi umat Perjanjian Lama, Tuhan mendemonstrasikan 
kedahsyatan kuasa-Nya secara fisik untuk melindungi mereka dan membuktikan 
bahwa Ialah Tuhan yang benar.

Tetapi tidak demikian bagi umat Perjanjian Baru. Bagi kita, sesungguhnya Tuhan 
tidak perlu mendemonstrasikan kuasa-Nya. Tuhan Yesus telah menebus dan memiliki 
kita, sehingga kita tidak perlu meragukan bahwa YHWH, Tuhan Bapa adalah 
satu-satunya Tuhan yang benar. Umat Perjanjian Baru tidak perlu membuktikan 
keperkasaan Tuhan secara fisik.

Bahkan murid-murid Yesus pun mempunyai pandangan yang sama dengan umat 
Perjanjian Lama, yaitu merindukan kebebasan politik Israel dan merdeka dari 
penjajahan Roma (Kis.1:6-11). Tetapi orang percaya harus merindukan kemerdekaan 
dari dosa (Yoh. 8:31–32). Umat Perjanjian baru harus berfokus terhadap 
keselamatan jiwa, yaitu terbebasnya jiwa dari cengkeraman kuasa kegelapan dan 
dosa—keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.
------------------------------------------------------
KS-ILT
Kis 1:6 Oleh karena itu sesungguhnya, tatkala berkumpul bersama, mereka 
menanyai Dia dengan mengatakan, "Tuhan, apakah Engkau sedang memulihkan 
kerajaan bagi Israel pada masa ini?"
1:7 Namun Dia berkata kepada mereka, "Bukanlah hakmu untuk mengetahui waktu 
atau saat yang telah Bapa tetapkan dalam wewenang-Nya sendiri.
1:8 Namun kamu akan menerima kuasa, bilamana Roh Kudus datang ke atas kamu, dan 
kamu akan menjadi saksi-saksi-Ku, baik di Yerusalem, maupun di seluruh Yudea, 
dan Samaria, bahkan sampai ke ujung bumi."
1:9 Dan setelah mengatakan hal-hal ini, sementara mereka sedang menatap, 
terangkatlah Dia, dan awan mengangkat Dia dari pandangan mereka.
1:10 Dan sementara mereka terus terbelalak ke langit selagi Dia pergi, maka 
tampaklah dua orang dengan pakaian putih berdiri di dekat mereka,
1:11 yang juga mengatakan, "Hai para pria, orang-orang Galilea, mengapa kamu 
berdiri sambil memandang ke langit? YESHUA ini, yang telah terangkat ke surga 
dari antara kamu, demikianlah Dia akan datang kembali dengan cara yang telah 
kamu lihat Dia pergi ke surga."

KJV
Act 1:6 When they therefore were come together, they asked of him, saying, 
Lord, wilt thou at this time restore again the kingdom to Israel? 
Act 1:7 And he said unto them, It is not for you to know the times or the 
seasons, which the Father hath put in his own power. 
Act 1:8 But ye shall receive power, after that the Holy Ghost is come upon you: 
and ye shall be witnesses unto me both in Jerusalem, and in all Judaea, and in 
Samaria, and unto the uttermost part of the earth. 
Act 1:9 And when he had spoken these things, while they beheld, he was taken 
up; and a cloud received him out of their sight. 
Act 1:10 And while they looked stedfastly toward heaven as he went up, behold, 
two men stood by them in white apparel; 
Act 1:11 Which also said, Ye men of Galilee, why stand ye gazing up into 
heaven? this same Jesus, which is taken up from you into heaven, shall so come 
in like manner as ye have seen him go into heaven. 

Bagi kita, yang penting bukan kejayaan lahiriah dan kemuliaan duniawi, tetapi 
manusia batiniah yang selalu diperbarui sehingga semakin berkenan kepada Bapa 
di Surga. Proses keselamatan ini tidak bisa dilakukan oleh siapa pun, hanya 
bisa dilakukan oleh Tuhan sendiri. Itulah bedanya, sehingga kita bisa berkata, 
"Tuhan kita berbeda dengan Tuhan agama lain".

Yang terpenting bukanlah kejayaan lahiriah, melainkan pembaruan manusia 
batiniah 
kita sehingga semakin berkenan kepada Bapa di surga.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Reply via email to