From: FRS Sowong 

Logos

Bacaan: Yohanes 1:1-3
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan 
Firman itu adalah Elohim. 
1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Elohim. 
1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang 
telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
----------------------------------------------------
KS-ILT
Yoh 1:1 Pada awalnya ada Firman, dan Firman itu ada bersama Elohim, dan Firman 
itu adalah Elohim.
1:2 Dia pada awalnya ada bersama Elohim.
1:3 Segala sesuatu terjadi oleh Dia, dan tanpa Dia, tidak ada satu hal pun yang 
telah terjadi.

KJV
Joh 1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and the Word 
was God. 
Joh 1:2 The same was in the beginning with God. 
Joh 1:3 All things were made by him; and without him was not any thing made 
that was made. 

Alkitab yang kita miliki sekarang sudah berusia ribuan tahun. Bahkan sebelum 
adanya Kekristenan, Perjanjian Lama sudah ada. Alkitab menjadi landasan 
agama-agama monoteis utama di bumi ini, bahwa Elohim itu Esa. Tetapi patut 
diperhatikan bahwa Alkitab menunjukkan bahwa nama Elohim sendiri mengandung 
kejamakan. 
Dalam kitab Perjanjian Lama, nama Elohim dalam bahasa aslinya ditulis אֱלוֹהִים 
(Ĕlohim). Akhiran -im menunjuk kejamakan. Inilah yang dikatakan dalam Yoh 1:1, 
"Firman itu bersama-sama dengan Elohim dan Firman itu adalah Elohim". 

Firman di sini dalam teks aslinya adalah λόγος (Lógos).
Firman atau Logos yang dimaksud Yohanes ini tak lain dan tak bukan adalah Yesus 
Kristus sendiri. Ialah pribadi Elohim yang bersama-sama dengan Elohim Bapa, 
Tuhan Semesta Alam. Ayat 1 ini dalam bahasa aslinya lebih tegas lagi, lebih 
tepat diterjemahkan, "Pada mulanya Logos telah ada; Logos itu telah 
bersama-sama dengan Elohim; dan Elohim adalah Logos itu." Ia telah ada sebelum 
pada mulanya. 

Tuhan Yesus berkata, "Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia" 
(Yoh.16:28). 
Untuk mengaminkan perkataan Yesus ini dibutuhkan dua hal. 
-------------------------------------------------
KS-ILT
Yoh 16:28 Aku berasal dari Bapa dan telah datang ke dalam dunia, tetapi Aku 
meninggalkan dunia lagi dan pergi kepada Bapa."

KJV
Joh 16:28 I came forth from the Father, and am come into the world: again, I 
leave the world, and go to the Father. 

Pertama, kerendahan hati untuk mengakui bahwa Yesus Kristus yang dikandung oleh 
Maria karena Roh Kudus adalah Elohim, tetapi Ia adalah Elohim Anak—Logos—bukan 
Elohim Bapa. Bapa adalah Bapa dan Anak adalah Anak, tetapi keduanya satu 
adanya. 
Kedua, kesediaan memahami konsep bahwa Elohim itu Esa (tunggal), tetapi tidak 
tunggal dalam arti matematis. 

Mengapa Yesus disebut Anak? 
Kata ini hendak menunjukkan bahwa memang Sang Logos yang berasal dari Bapa, 
tetapi bukan Bapa. Ia bagian dari Bapa sebagai Elohim. 
Saat datang ke dunia menjadi manusia, Ia benar-benar Anak Elohim yang terpisah 
dari Bapa. Ia disamakan dengan manusia dengan cara mengosongkan diri-Nya— 
artinya melepaskan semua keagungan dan kemuliaan-Nya sebagai Elohim. Dan ketika 
mengosongkan diri-Nya, roh dalam diri-Nya tetap Roh Anak Elohim, tetapi 
tubuh-Nya dari Maria, jiwa-Nya terbangun dari pertemuan antara tubuh dan roh.
Kita bersyukur dengan mengenal Kristus maka kita bertumbuh menjadi dewasa dan 
disempurnakan melalui Firman. 
Berbahagialah orang yang percaya kepada-Nya bukan hanya dengan mulut tetapi 
juga dengan tindakan. Jadi selayaknyalah kita mengatakan, "Yesus, Engkau Tuhan 
dan Rajaku", karena memang kita diciptakan bagi-Nya. Orang yang mengakui Tuhan 
Yesus di bumi ini akan diakui di kerajaan-Nya.

Sudah sepantasnya kita memuji Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita, sebab Ia 
memang Elohim sendiri.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 
=========================================== 
From: FRS Sowong 

Lapar Dan Haus Akan Kebenaran

Bacaan : Matius 5 : 6
5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan 
dipuaskan.
-----------------------------------------------------
KS-ILT
Mat 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus kebenaran, karena mereka akan 
dipuaskan.

KJV
Mat 5:6 Blessed are they which do hunger and thirst after righteousness: for 
they shall be filled. 

Jikalau ada orang yang merasa dirinya sudah baik dan kemudian dia membandingkan 
dirinya dengan orang lain dan berkata "Aku lebih baik dari dia," maka ia tidak 
ada bedanya dengan orang Farisi. Hanya dengan kelaparan dan kehausan akan 
kebenaranlah seseorang akan dibukakan mata pengertiannya terhadap kebenaran dan 
kesucian yang sejati.

Apa artinya "lapar dan haus akan kebenaran"? 
Sebagaimana manusia lahiriah membutuhkan nutrisi dalam bentuk makanan dan 
minuman, manusia batiniah kita pun memerlukan nutrisi. Manusia lahiriah kita 
merasakan kelaparan atau kehausan sebagai tanda bahwa kita harus memberi makan 
atau minum kepada tubuh kita, atau kalau kita mengabaikannya dalam jangka waktu 
yang lama, kita akan mati. 
Demikian pula dengan manusia batiniah kita. Manusia batiniah yang dibangkit kan 
setelah menerima Kristus akan merasakan kelaparan dan kehausan, dan respons 
yang benar adalah memberinya makan dengan kebenaran.

Kebenaran di sini adalah δικαιοσύνη (dikaiosinē), yang artinya "akhlak, nilai 
karakter atau tindakan". Kalau seseorang sungguh-sungguh haus dan lapar akan 
kebenaran, dan melangkah untuk mencari pemuasannya, niscaya Elohim akan 
membukakan kebenaran dan rahasia-rahasia Firman-NYA supaya orang itu melihat 
kebaikan macam apa yang dikehendaki Elohim itu.

Apabila ia tidak mau melakukannya, sebagaimana manusia lahiriah yang mati, maka 
manusia batiniahnya pun akan mati, binasa selama-lamanya. Ini sudah dapat 
diketahui sejak manusia itu masih hidup. Dengan mengabaikan rasa lapar dan 
hausnya, maka manusia batiniahnya tidak akan merasa lapar dan haus lagi, sebab 
sebenarnya manusia batiniahnya sudah mati. Demikianlah sesungguhnya yang 
terjadi pada orang sombong yang merasa dirinya sudah baik, sebetulnya ia jauh 
dari baik; bahkan manusia batiniahnya mati.

Maka selama masih ada kesempatan, mari kita hayati kebenaran ini dan minta 
kepada Elohim untuk membuka mata hati pengertian kita, bahwa diri kita masih 
jauh dari apa yang Elohim kehendaki. Ini akan menjadi pemicu untuk bertumbuh. 
Selama kita hidup di dunia ini, kita harus bersedia seperti anak-anak (Mat. 
18:3) yang mudah dididik, mudah dibentuk, senantiasa lapar dan haus akan 
kebenaran.
--------------------------------------------------
KS-ILT
Mat 18:3 dan berkata, "Sesungguhnya Aku mengatakan kepadamu, jika kamu tidak 
berubah dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu sekali-kali tidak dapat masuk 
ke dalam kerajaan surga.

KJV
Mat 18:3 And said, Verily I say unto you, Except ye be converted, and become as 
little children, ye shall not enter into the kingdom of heaven. 

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. 
============================================ 
From: FRS Sowong 

Daya Juang

Bacaan : 1 Yohanes 2 : 15–17
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang 
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan 
mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang 
melakukan kehendak Elohim tetap hidup selama-lamanya.
-----------------------------------------------------
KS-ILT
1 Yoh 2:15 Janganlah mengasihi dunia ataupun hal-hal yang di dalam dunia. Jika 
seseorang mengasihi dunia, kasih Bapa tidak ada padanya.
2:16 Sebab segala sesuatu yang di dalam dunia: keinginan daging dan keinginan 
mata dan keangkuhan hidup, tidaklah berasal dari Bapa, melainkan berasal dari 
dunia.
2:17 Dan dunia sedang berlalu, juga keinginannya, tetapi siapa yang melakukan 
kehendak Elohim ia tinggal sampai selamanya.

KJV
1Jn 2:15 Love not the world, neither the things that are in the world. If any 
man love the world, the love of the Father is not in him. 
1Jn 2:16 For all that is in the world, the lust of the flesh, and the lust of 
the eyes, and the pride of life, is not of the Father, but is of the world. 
1Jn 2:17 And the world passeth away, and the lust thereof: but he that doeth 
the will of God abideth for ever. 

Kalau kita disebut "orang percaya", semestinyalah kita percaya dengan apa yang 
Elohim katakan dan perintahkan. 
Jangan kita kalah sebelum berperang, kita harus yakin segenap hati untuk 
melangkah menuju kesempurnaan. Walaupun kita tetap bersekolah, berkuliah, 
bekerja, atau berbisnis, kita harus tetap berjuang menjadi seseorang yang 
mencapai kebaikan seperti kebaikan yang Elohim kehendaki. Untuk ini harus ada 
kehausan dan kelaparan akan kebenaran. 

Seperti telah berulang-ulang dikatakan, orang tidak bisa mengabdi kepada dua 
tuan. Kalau kita mempunyai hasrat dan keinginan serta cita-cita yang melebihi 
kerinduan kita untuk menjadi berkenan di hadapan Elohim, maka kita tidak akan 
optimal bertumbuh mengerti kehendak Elohim. Orang yang senantiasa berfokus pada 
kebutuhan dunia dan jasmani tidak akan memiliki daya juang dan tidak akan 
memiliki semangat kudus untuk mengerti kehendak Elohim dan melakukannya.

Berbahagialah orang yang mengambil keputusan untuk mencintai Elohim lebih dari 
mencintai apa pun dan mencintai siapa pun. Ia akan memiliki api gelora daya 
juang yang jauh lebih kuat dibandingkan orang yang punya banyak hasrat dan 
keinginan dunia. Alkitab mengatakan bahwa orang yang mengasihi dunia tidak 
memiliki kasih BAPA (ay. 15). 
Kita harus meninggalkan keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup. 
Ini pilihan yang mutlak harus dilakukan kalau seseorang mau selamat; respons 
yang semestinya terhadap keselamatan yang Elohim berikan. 

Apabila kita tidak bersedia melepaskan hasrat duniawi, berarti kita akan ikut 
binasa bersama dunia (ay. 17), sebab tidak akan ada daya juang untuk menjadi 
manusia Elohim yang diinginkan oleh Eohim. Memang tidak salah kita memiliki 
uang, rumah, mobil dan sebagainya. Tetapi bila hasrat dan cita-cita untuk itu 
melampaui gelora kita untuk mengerti kehendak Elohim, berarti hasrat itu telah 
menjadi berhala dan merusak bangunan hidup Kekeristenan kita. Manusia 
diciptakan segambar dengan YAHWEH, jadi mempunyai kehendak dan hasrat juga 
seperti YAHWEH. Namun kehendak kita harus diarahkan kepada fokus yang benar, 
focus kepada Elohim saja. Tanpa gairah yang benar, maka kita menjadi orang yang 
sukar diajar dan dibentuk Elohim.

Alkitab hanya memperingatkan kita, bahwa kalau kita mau hidup selama-lamanya, 
kita harus melakukan kehendak YAHWEH dan meninggalkan hasrat duniawi. Tetapi 
Elohim tidak akan memaksa kita. IA membiarkan kita untuk memilih, kepada siapa 
hasrat dan cinta kita akan kita tujukan. Tentukan pilihan yang benar.

Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.

Reply via email to