From: FRS Sowong Makna Rendah Hati
Bacaan: Amsal 18: 12 18:12. Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. -------------------------------------------------- KS-ILT Ams 18:12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. KJV Pro 18:12 Before destruction the heart of man is haughty, and before honour is humility. Banyak penjelasan yang dapat diberikan mengenai makna kerendahan hati, tetapi mana yang dapat kita terima? Kita harus memahaminya dengan benar, karena Tuhan Yesus mengundang kita untuk belajar dari-Nya yang rendah hati (Mat.11:29). kerendahan hati bukanlah fenomena lahiriah melainkan sikap batiniah. -------------------------------------------------- KS-ILT Mat 11:29 Pikullah kuk-Ku atasmu dan belajarlah dari-Ku, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati dan kamu akan mendapatkan kelegaan bagi jiwamu, KJV Mat 11:29 Take My yoke upon you, and learn of me; for I am meek and lowly in heart: and ye shall find rest unto your souls. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, "rendah hati" berarti "tidak sombong atau tidak angkuh". Sedangkan angkuh itu sendiri berarti "suka memandang rendah kepada orang lain", bersinonim dengan "tinggi hati", "sombong", "congkak". Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rendah hati menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sikap yang tidak merendahkan orang lain. Namun deskripsi ini tidak dapat menjadi pijakan untuk menganalisis kerendahan hati menurut Alkitab. Dalam Ams. 18:12 dikatakan bahwa kerendahan hati mendahului kehormatan. Kata yang digunakan di sini adalah עֲנָוָה (`ănâvâh) yang menggambarkan kesederhanaan, kesabaran, dan kelembutan. Dalam bahasa Yunani, digunakan kata ταπεινός (tapīnós) yang berarti "berbaring di tempat yang rendah", dan secara metafora menggambarkan kesederhanaan, kelembutan, dan juga kesedihan dan depresi. Kata ini digunakan di ayat yang sama dalam Septuaginta (Perjanjian Lama Yunani) dan juga digunakan di Perjanjian Baru. Memang tidak mudah membuat deskripsi mengenai kerendahan hati, tetapi dari berbagai pelajaran di Alkitab, pada hakikatnya kerendahan hati menunjuk mengenai sikap kesederhanaan. Kesederhanaan ini menyangkut pengakuan bahwa keberadaan kita hanya karena anugerah Elohim semata-mata. Lawan katanya adalah tinggi hati, yang berarti menganggap dirinya penting dan patut dibanggakan, sehingga dengan kata lain tidak mengakui keberadaannya karena anugerah Elohim, tetapi karena usahanya sendiri. Tuhan Yesus merupakan teladan kita yang sempurna untuk pribadi yang rendah hati. Ia menjadi manusia yang rendah hati, dan setelahnya Ia pun memperoleh kehormatan dan kemuliaan. Ia sendiri mengajarkan bahwa siapa saja yang meninggikan diri akan direndahkan, dan siapa saja yang merendahkan diri akan ditinggikan (Luk. 14:11). Kerendahan hati harus berpangkal pada kesadaran bahwa tidak ada sesuatu yang baik dari dalam hidup kita dan mengakui diri sebagai manusia berdosa. Inilah jalan kepada pertobatan yang benar (Luk 18:9–14), sebab manusia diselamatkan bukan karena perbuatan baiknya. --------------------------------------------------- KS-ILT Luk 14:11 Sebab setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan." Luk 18:9 Dan kepada beberapa orang yang bersandar kepada diri sendiri bahwa mereka adalah orang benar, dan yang memandang rendah orang-orang kebanyakan, Dia mengatakan pula perumpamaan ini, 18:10 "Ada dua orang naik ke bait suci untuk berdoa, yang satu orang Farisi dan yang lain seorang pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu sambil berdiri mendoakan hal-hal ini bagi dirinya: Ya Elohim, aku bersyukur kepada-Mu, karena aku tidak seperti orang-orang kebanyakan, serakah, tidak jujur, pezina, ataupun seperti pemungut cukai ini. 18:12 Aku berpuasa dua kali sepekan, aku memberikan persepuluhan segala sesuatu sebanyak yang aku dapatkan. 18:13 Dan sambil berdiri dari jauh, pemungut cukai itu bahkan tidak ingin matanya diangkat ke langit, sebaliknya dia memukul-mukul ke dadanya sambil berkata: Ya Elohim, biarlah kepadaku yang berdosa ini diperdamaikan. 18:14 Aku berkata kepadamu, orang ini pulang ke rumahnya dengan dibenarkan lebih daripada yang itu. Sebab setiap orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan dan yang merendahkan dirinya akan ditinggikan." KJV Luk 14:11 For whosoever exalteth himself shall be abased; and he that humbleth himself shall be exalted. Luk 18:9 And he spake this parable unto certain which trusted in themselves that they were righteous, and despised others: Luk 18:10 Two men went up into the temple to pray; the one a Pharisee, and the other a publican. Luk 18:11 The Pharisee stood and prayed thus with himself, God, I thank thee, that I am not as other men are, extortioners, unjust, adulterers, or even as this publican. Luk 18:12 I fast twice in the week, I give tithes of all that I possess. Luk 18:13 And the publican, standing afar off, would not lift up so much as his eyes unto heaven, but smote upon his breast, saying, God be merciful to me a sinner. Luk 18:14 I tell you, this man went down to his house justified rather than the other: for every one that exalteth himself shall be abased; and he that humbleth himself shall be exalted. Kerendahan hati menunjuk sikap kesederhanaan, yaitu mengakui keberadaan kita hanya karena anugerah Elohim semata-mata. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ========================================== From: FRS Sowong Bait Elohim Yang Baru Bacaan: Efesus 2: 21-22 2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Elohim yang kudus, di dalam Tuhan. 2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Elohim, di dalam Roh. ---------------------------------------------------- KS-ILT Ef 2:21 Di dalam Dia setiap bangunan ditopang bersama, bertumbuh sebagai tempat suci yang kudus di dalam Tuhan, 2:22 di dalam Dia kamu juga dibangun bersama sebagai tempat kediaman Elohim di dalam Roh. KJV Eph 2:21 In whom all the building fitly framed together groweth unto an holy temple in the Lord: Eph 2:22 In whom ye also are builded together for an habitation of God through the Spirit. Tuhan mempunyai rencana bagi setiap kita untuk kemuliaan-Nya. Maukah kita memberi diri untuk dibentuk-Nya menjadi pribadi yang dilayakkan sebagai anggota kerajaan Elohim yang unik, khas dan istimewa? Maukah kita melayani-Nya, sebagai batu hidup untuk membangun bait Elohim? (1Ptr. 2:5). ---------------------------------------------------- KS-ILT 1Pet 2:5 Dan sebagaimana batu yang hidup, kamu sendiri sedang dibangun sebagai rumah rohani, imamat yang kudus, untuk mempersembahkan kurban rohani yang berkenan kepada Elohim melalui YESHUA HaMashiakh, KJV 1Pet 2:5 Ye also, as lively stones, are built up a spiritual house, an holy priesthood, to offer up spiritual sacrifices, acceptable to God by Jesus Christ. Tuhan ingin membangun bait Elohim yang baru, yaitu gereja-Nya secara universal, yang tidak merupakan bangunan fisik yang dibuat manusia, melainkan bangunan yang disusun dari orang-orang percaya di dalam Tuhan. Dari tulisan Rasul Paulus, kita dapat mempelajari beberapa hal. Pertama, gereja adalah bangunan yang rapi tersusun dari orang-orang percaya. Gereja dirancang oleh Tuhan Yesus sebagai Sang Arsitek Agung. Batu-batunya disusun secara rapi oleh-Nya, tidak ditumpuk secara berantakan. Kita harus menyediakan diri dibentuk oleh-Nya, sesuai keinginan-Nya. Kedua, bangunan gereja universal ini belum selesai, masih bertumbuh. Kata yang digunakan adalah αὐξάνω (afksanō) yang berarti "bertumbuh", "membesar", "meluas". Kita harus memanfaatkan keunikan kita untuk memperluas gereja Tuhan. Hadirkan Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari—di pekerjaan, studi, keluarga—sehingga lebih banyak orang yang diselamatkan karena kesaksian hidup kita. Ketiga, gereja adalah bait Elohim, tempat kudus bagi-Nya. Karena itu sebagai imamat yang rajani, kita harus senantiasa mempersembahkan kurban syukur kepada Elohim, melalui hati dan bibir kita (Ibr. 13:15) yang dibuktikan dengan kehidupan kita sehari-hari yang memuliakan Dia. ---------------------------------------------------- KS-ILT Ibr 13:15 Oleh karena itu, marilah kita melalui Dia senantiasa mempersembahkan kurban pujian kepada Elohim, yaitu buah bibir yang mengakui Nama-Nya. KJV Heb 13:15 By him therefore let us offer the sacrifice of praise to God continually, that is, the fruit of our lips giving thanks to His Name. Keempat, gereja adalah tempat kediaman Elohim (ay. 22). Roh-Nya tinggal di dalam kita (1Kor. 6:19). Elohim sudah membeli kita sebagai bahan bangunan untuk rumah-Nya, supaya Ia bisa tinggal di dalam kita. Karena itu kita tidak boleh hidup semau kita sendiri, tetapi harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Saat Salomo membangun bait Elohim, ia mempersiapkan batu-batu di tempat penggalian yang jauh, sehingga di tempat konstruksi bait Elohim tidak terdengar suara palu, kapak atau perkakas besi lain (1Raj. 6:7). Artinya, Roh Kudus mempersiapkan kita terlebih dahulu supaya layak menjadi bagian dari gereja rohani-Nya. Kita harus mau dibentuk sesuka-Nya tanpa mengeluh. Segala kesulitan hidup merupakan bagian dari pembentukan yang dilakukan oleh Elohim agar kita menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, dan saat bangunan gereja rohani ini selesai ketika Tuhan Yesus datang kembali, kita menjadi bagian dari bangunan yang indah itu. ---------------------------------------------------- KS-ILT 1 Kor 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu itu tempat suci bagi Roh Kudus yang ada di dalam kamu, yang kamu peroleh dari Elohim, dan kamu bukanlah milikmu sendiri? 1 Raja 6:7 Dan bait itu ketika dibangun, dibangun dengan batu-batu yang telah diolah yang telah disiapkan sebelumnya. Sehingga tidak terdengar di bait itu bunyi palu atau kapak atau sesuatu perkakas besi selama pembangunan bait itu. KJV 1Co 6:19 What? know ye not that your body is the temple of the Holy Ghost which is in you, which ye have of God, and ye are not your own? 1Ki 6:7 And the house, when it was in building, was built of stone made ready before it was brought thither: so that there was neither hammer nor axe nor any tool of iron heard in the house, while it was in building. Sediakan diri kita dibentuk Tuhan menjadi pribadi yang dilayakkan sebagai anggota kerajaan Elohim. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit. ============================================= From: FRS Sowong Mensyukuri Keunikan Dan Keistimewaan Bacaan: Yohanes 4: 34 4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. -------------------------------------------------- KS-ILT Yoh 4:34 YESHUA berkata kepada mereka, "Makanan-Ku adalah bahwa Aku dapat melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku, dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. KJV Joh 4:34 Jesus saith unto them, My meat is to do the will of him that sent me, and to finish his work. Meneladani Tuhan Yesus, kita harus menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Tuhan kepada kita. Kata yang digunakan untuk "menyelesaikan" adalah τελειώσω (telīósō) yang juga berarti "merampungkan dengan sukses" atau "menyempurnakan". Maka kita seyogyanya mensyukuri keunikan dan keistimewaan yang Tuhan berikan kepada kita, dan menyempurnakannya untuk kepentingan-Nya. Untuk itu kita harus memperhatikan beberapa catatan. Pertama, kita tidak perlu membandingkan diri kita dengan orang lain, sebab memang kita unik dan tidak ada duanya. Membandingkan diri dengan orang lain berarti tidak menerima dan tidak mengerti kebesaran dan keagungan Tuhan. Dengan tidak membanding-bandingkan, kita tidak akan menjadi tinggi hati dan memandang rendah orang lain; tidak juga menjadi rendah diri atau minder. Kedua, kita tidak perlu berusaha meniru orang lain yang kita kagumi, jika Tuhan tidak menghendakinya. Kita harus menjadikan diri kita seperti yang Tuhan kehendaki. Kita dilahirkan sebagai pribadi orisinal, jangan sampai kita mati sebagai pribadi imitasi. Oleh sebab itu kita harus tetap dalam pembentukan Tuhan yang memberi kita keadaan-keadaan khusus, sampai menjadi bejana seperti yang Tuhan kehendaki (Yer. 18:4). ------------------------------------------------- KS-ILT Yer 18:4 Ketika bejana yang ada di tangan penjunan, yang sedang ia buat dari tanah liat itu rusak, maka dia mengembalikan dan dia membentuk hal itu menjadi bejana yang lain, menurut apa yang baik di mata penjunan untuk menjadikannya. KJV Jer 18:4 And the vessel that he made of clay was marred in the hand of the potter: so he made it again another vessel, as seemed good to the potter to make it. Ketiga, kita perlu menemukan tempat kita untuk mengabdi kepada Tuhan. Ini bertalian dengan bakat yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Di mana pun kita berada—tidak hanya terbatas dalam lingkungan gereja—kita dapat mengabdi kepada-Nya. Talenta yang diberikan Tuhan adalah milik-Nya, kita hanya pengelola semata-mata; karena itu kita harus menggunakannya untuk kepentingan Tuhan. Kuasa kegelapan selalu berusaha membuat kita merasa tidak berarti dan tidak berguna. Tetapi dengan mengenal kebenaran, kita tidak boleh terpengaruh akan tipuan itu. mari kita menghargai karya Elohim yang agung dalam hidup kita, sebab tanpa kita dapat menghargai keistimewaan diri kita sendiri, mustahil kita dapat menghargai orang lain. Kesempatan hidup kita sangat terbatas, sehingga hendaknya kita meletakkan kepentingan untuk berbuah bagi Tuhan lebih dari segala cita-cita dan keinginan kita. Lakukan kehendak-Nya dan selesaikan tugas yang diberikan-Nya dengan sukses, agar tidak percuma Tuhan menciptakan kita dengan keadaan yang sangat unik dan luar biasa ini. Kita harus mensyukuri keunikan dan keistimewaan kita, dan menyempurnakannya untuk kepentingan Tuhan. Dimodifikasi dari Truth Daily Enlightenment, dengan ijin penerbit.