Burhanudin muhtaddi ini sebaiknya ditangkap saja karena sudah menjadi 
provokator dan menuduh lembaga KPU pembohong...emang burhanuddin ini 
siapa dia?? pemerintah dan polri harus tegas terhadap orang2 yang 
mengeluarkan statement sembarangan ini karena lembaga KPU meerupakan 
penentu egitimasi suatu pemerintahan...ditangkap saja dan diperiksa 
hasil survey burhanudin ini.




Berbahaya! 'Quick Count' Diklaim Lebih Benar dari KPU
Jumat, 11 Juli 2014, 12:00 WIB
 
Wihdan Hidayat/Republika 
Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi 
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat pemilu Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi 
Indonesia (SIGMA), Said 
Salahuddin mengkritik pemilik lembaga survei yang mengklaim hasil hitung cepat 
(quick count) lebih akurat daripada proses penghitungn manual KPU. 
Menurut Said, peryataan semacam itu terlalu berlebihan. "Berbahaya 
jika hasil perhitungan resmi KPU dianggap salah bila berbeda dengan 
hasil hitung cepat lembaga survei," kata Said dalam pesan singkat yang 
diterima Republika, Jumat (11/7).
Menurutnya, tudingan KPU curang jika hasil hitung manual berbeda dengan quick 
count sangat kelewatan. Karena tudingan itu muncul sebelum ada bukti 
kecurangan yang dilakukan KPU. "KPU diancam-ancam seperti itu. Itu 
intimidasi intelektual namanya," ujar Said.
Ia mengakui kalau quick count memiliki manfaat bagi demokrasi. Namun 
kehadirannya tidak boleh sampai merusak sistem hukum pemilu. 
Said mengatakan, undang-undang sudah menyatakan hasil resmi pemilu 
adalah melalui penghitungan manual oleh KPU. Karenanya, hasil hitung 
manual yang harus ditempatkan di atas hasil hitung cepat. 
"Jadi jangan dibolak-balik, seolah hasil hitung manual harus 
mengikuti atau harus dicocok-cocokan dengan hasil hitung cepat lembaga 
survei," katanya. 
Said mengakui selalu ada potensi kecurangan yang dilakukan oleh 
penyelenggara pemilu dalam pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara. 
Tetapi tidak boleh memastikan ada kecurangan sebelum ditemukan bukti.
"Jadi saya peringatkan kepada lembaga survei yang hasil hitung 
cepatnya memenangkan Prabowo-Hatta mau pun Jokowi-JK agar tidak 
memprovokasi masyarakat dengan pernyataan yang menyesatkan," ujar Said.
Sebelumnya Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi 
mengklaim hasil hitung resmi KPU tidak akan berbeda jauh dengan quick count 
yang dikeluarkan lembaganya. 
Burhan mengatakan, jika terjadi perbedaan maka berarti KPU melakukan 
kecurangan. 
"Kalau hasil hitungan resmi KPU nanti terjadi perbedaan dengan 
lembaga survei yang ada di sini, saya percaya KPU yang salah dan hasil 
hitung cepat kami tidak salah," kata Burhan.
Hal serupa disampaikan Direktur Saiful Mujani Research Consulting, 
Djayadi Hanan. Dia menyatakan kalau pun ada perbedaan, hanya akan 
terdapat selisih tidak lebih dari satu persen. 
"Kami cukup confident ini tidak akan ada perbedaan dengan KPU. Asal 
perhitungannya properly done, tanpa ada intimidasi," ujarnya.

Kirim email ke