PRESS RELEASE LEMBAGA KEMANUSIAAN NASIONAL PKPU Ahad, 04 Oktober 2009 PEDULI GEMPA NASIONAL PKPU Bangun 4.000 Rumah Darurat PADANG - Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU memulai pembangunan rumah darurat bagi korban gempa Padang, Sumatera Barat, hari ini, Minggu (4/10/2009). Pembangunan akan dilakukan secara bertahap selama dua bulan dengan mendirikan 4.000 unit rumah. “Kami berharap mereka (korban), bisa tinggal di sana sambil membangun rumah mereka kembali,” ujar Manajer Rescue PKPU Muhammad Yasin di Posko Utama PKPU di Komplek Pelangi Indah, Blok A3 No 5, Korong Gadang, Kuranji, Padang, Sumbar. Yasin menjelaskan, rumah berukuran 3x6 meter dan tinggi 2,30 meter ini terdiri dari ruang tamu, ruang tidur, dan dapur. Untuk membangun satu unit rumah, PKPU menganggarkan dana sebesar Rp 4,5 juta dengan memakan waktu 2,5 jam. Rumah tersebut bisa ditempati selama satu tahun dengan bahan tahan gempar lantai dipelur, dinding dari terpal tebal dan kayu, serta ventilasi yang baik. “Untuk awal, kita bangun 50 rumah darurat yang lokasinya di pinggir jalan,” jelas Yasin. Anggaran yang disiapkan untuk pembangunan rumah darurat tersebut sebesar Rp18 miliar yang dihimpun dari sejumlah dermawan dan donatur PKPU serta mitra PKPU salah satunya Human Appeal International (HAI) Australia. Selain itu, PKPU juga mendirikan dapur umum di setiap titik korban gempa. Dapur umum tersebut membuat 1.000 paket nasi untuk satu kali makan. “Sehari makan dua kali. Biasanya makan siang dan makan malam saja,” pungkas Yasin. PKPU mengajak partisipasi para mitra, donatur serta para dermawan untuk bahu-membahu menolong para korban gempa di Sumatera. Informasi program dan kerjasama hubungi Andjar Radite (mitra korporat dan luar negeri, 08111776728, 02170334640), Eman Sulaeman (individu) 081585513020, 02170334740 atau kontak PKPU di nomor 08041002000 (nomor Nasional).
Untuk informasi lapangan kontak Manajer Rescue PKPU, Ir. Muhammad Yasin (0818966634, 081394999580), Faridansyah (Kepala Cabang PKPU Sumbar, 087888887125). Transfer rekening melalui BCA Soepomo No. 600.034.7777, Bank Mandiri Ps. Minggu No. 126.000.1005.114 (Rosmiyati Dewi Kandi/PKPU) Ahad, 04 Oktober 2009 PEDULI GEMPA NASIONAL Tim Rescue dan Medis PKPU di Pariaman PADANG - Proses Rescue yang dilakukan Tim Rescue Nasional PKPU pasca gempa yang mengguncang Sumatera, Rabu (30/9/2009) terutama di daerah Pariaman dan daerah pedesaaan, saat ini masih bersifat sporadis mengingat keterbatasan tenaga rescue. Tim Medis PKPU bersama Tim Medis BSMI, Tim SAR, TNI dan Partai saat ini masih berada di Dusun Sungai Jilatang, Nagari Campago, Kecamatan 5 Koto Kampung Dalam, Pariaman, Minggu (4/10/2009). Di daerah ini terdapat 101 pasien yang berasal dari 237 rumah/kk. Di wilayah ini hanya tinggal lima rumah yang masih layak dihuni. Warga masyarakat sangat membutuhkan tenda, terpal, selimut, dan sembako. PKPU mengajak partisipasi para mitra, donatur serta para dermawan untuk bahu-membahu menolong para korban gempa di Sumatera. Informasi program dan kerjasama hubungi Andjar Radite (mitra korporat dan luar negeri, 08111776728, 02170334640), Eman Sulaeman (individu) 081585513020, 02170334740 atau kontak PKPU di nomor 08041002000 (nomor Nasional). Untuk informasi lapangan kontak Manajer Rescue PKPU, Ir. Muhammad Yasin (0818966634, 081394999580), Faridansyah (Kepala Cabang PKPU Sumbar, 087888887125). Transfer rekening melalui BCA Soepomo No. 600.034.7777, Bank Mandiri Ps. Minggu No. 126.000.1005.114. (Acep/PKPU) Ahad, 04 Oktober 2009 PEDULI GEMPA NASIONAL Warga Butuh Selimut dan Pakaian Layak Pakai PADANG - Pasca gempa berkekuatan 7,6 skala ritcher yang mengguncang Sumatera Barat, Tim Medis PKPU melakukan aksi pengobatan gratis. Kegiatan sosial ini dilaksanakan di Kelurahan Ampang, Kecamatan Kuranji, Sumatera Barat, Sabtu (3/10/2009). Aksi kesehatan ini bertujuan agar masyarakat mendapatkan pengobatan secara layak dan gratis.. Mengingat pasca gempa rumah sakit belum beroperasi dengan maksimal. Demikian yang disampaikan dokter PKPU, Prayudi. Dokter Prayudi juga menyampaikan, rata-rata penyakit yang menjangkiti para korban gempa adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penyakit kulit dan diare. “Kalau ISPA diakibatkan karena banyak penduduk yang masih tinggal di tenda-tenda luar. Mereka terkena debu dan cuaca. Sedangkan penyakit kulit dan diare adalah akibat kurangnya air bersih dan melakukan aktifitas mandi cuci kakus (MCK) di kali atau selokan. Alhamdulillah tidak ada yang di rujuk ke rumah sakit,” jelas dokter lulusan Universitas Yarsi ini. Peserta pengobatan gratis ini mencapai 230 orang dari 300 kepala keluarga, dan 70 persen diantaranya adalah perempuan dan anak-anak. Kelurahan Ampang terdiri dari delapan rukun warga. Sedangkan RW yang dipilih adalah RW tiga. Pemilihan tempat di Ampang adalah hasil survei tim PKPU dan karena di Ampang 70 persen bangunan rusak. Terakhir, dokter Prayudi menghimbau warga untuk tetap waspada terhadap kondisi fisiknya. “Bagi warga yang tinggal di luar, usahakan untuk anak-anak kecil diberi perlindungan agar tidak rentan penyakit. Sehingga untuk saat ini kita masih memerlukan selimut dan pakaian layak pakai,” ujarnya mengakhiri percakapan. PKPU mengajak partisipasi para mitra, donatur serta para dermawan untuk bahu−membahu menolong para korban gempa di Sumatera. Informasi program dan kerjasama hubungi Andjar Radite (mitra korporat dan luar negeri, 08111776728, 02170334640), Eman Sulaeman (individu) 081585513020, 02170334740 atau kontak PKPU di nomor 08041002000 (nomor Nasional). Untuk informasi lapangan kontak Manajer Rescue PKPU, Ir. Muhammad Yasin (0818966634, 081394999580), Faridansyah (Kepala Cabang PKPU Sumbar, 087888887125). Transfer rekening melalui BCA Soepomo No. 600.034.7777, Bank Mandiri Ps. Minggu No. 126.000.1005.114 (Diyah Kusumawardhani/PKPU) Ahad, 04 Oktober 2009 PEDULI GEMPA NASIONAL Longsor di Gunung Tigo PADANG - Wajahnya muram. Tapi kentara sekali dia tengah berusaha menahan kesedihan dengan menawarkan keramahan kepada siapa saja yang dia temui di jalan. Termasuk kepada wartawan yang berusaha mengorek keterangan darinya. “Mau tanya apa?” singkatnya. Di jalan yang tak lagi sempurna itu, dia menceritakan bagaimana dua keponakannya dibawa longsoran tanah. Burhanuddin, 43 tahun, masih berharap dua orang keponakannya yang masih bocah ditemukan. Ii, 3 tahun, dan Ari, 6 tahun, terbawa arus tanah longsor, Rabu (30/9/2009) lalu. Hingga pukul 14.00 WIB, Sabtu (3/10/2009) kemarin, Ii dan Ari belum ditemukan. Dengan wajah yang dipaksakan tegar, Burhan bertutur, longsoran itu turun begitu saja mengajak serta setiap orang yang tengah menjejak tanahnya. Wilayah Gunung Tigo, Kabupaten Padang Pariaman, panik. Sisa-sisa kegelisahan yang masih terlihat itu kini bercampur harapan. Harapan agar evakuasi terhadap korban bisa secepat mungkin dilakukan. Berharap agar yang tertimbun bisa ditemukan, dengan atau tanpa napas yang masih ada. “Tanah itu melorot begitu. Lalu ada pasir dan air yang menyembur. Mereka ikut terbawa,” katanya. Ii dan Ari, bersama tak kurang dari 270 orang di Dusun Cumana, Lubuk Laweh, Nagari Tandikat, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, belum ditemukan. Dari 282 jumlah warga di wilayah Gunung Tigo itu, hanya 18 orang yang dipastikan selamat. “18 orang itu yang tidak berada di lokasi saat gempa dan longsor,” cerita Burhan. Ali Umar Ganti, 58 tahun, juga berkisah tentang tanah kelahirannya, Jorong Koto Tinggi, Kecamatan Lima Koto Timur, Padang Pariaman. Lokasinya masih di wilayah yang sama, Gunung Tigo, 300 rumah rata dengan tanah. Akibatnya, 10.000 jiwa membutuhkan bantuan. “Kurang lebih 30 orang tertimbun. Alat berat tidak bisa masuk,” terang Ali. Hingga kemarin, evakuasi baru dilakukan sepenuhnya oleh warga setempat. Menjelang malam, Gunung Tigo pasca gempa, senyap. Yang hilir mudik sejak pagi hingga petang, mulai menggeser langkahnya ke tempat yang lebih terang. Yang lain lagi, kembali ke rumah masing-masing. Mereka adalah “wisatawan” setempat yang datang untuk melihat dari dekat Gunung Tigo yang porak poranda. Dan para pengungsi, kembali tenggelam dalam ingatan tentang gempa dan longsor, ditemani keheningan. PKPU mengajak partisipasi para mitra, donatur serta para dermawan untuk bahu-membahu menolong para korban gempa di Sumatera. Informasi program dan kerjasama hubungi Andjar Radite (mitra korporat dan luar negeri, 08111776728, 02170334640), Eman Sulaeman (individu) 081585513020, 02170334740 atau kontak PKPU di nomor 08041002000 (nomor Nasional). Untuk informasi lapangan kontak Manajer Rescue PKPU, Ir. Muhammad Yasin (0818966634, 081394999580), Faridansyah (Kepala Cabang PKPU Sumbar, 087888887125). Transfer rekening melalui BCA Soepomo No. 600.034.7777, Bank Mandiri Ps. Minggu No. 126.000.1005.114 (Rosmiyati Dewi Kandi/PKPU) Informasi Rilis ini disebarluaskan oleh: Cecep Y. Pramana Media Center Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Jl. Raya Condet No. 27-G Batu Ampar Jakarta Timur 13520 Telp: 021-87780015 Fax: 021-87780013 Mobile : 08128552568 Web : www.pkpu.or.id Untuk informasi dan keterangan lebih lanjut di lokasi hubungi: M. Yasin (Manajer Rescue PKPU-0818966634) Faridansyah (Kepala Cabang PKPU Sumbar, 087888887125) Nb: Kami ucapkan terimakasih atas dimuatnya Rilis ini