Malam itu kami ngobrol berempat di tepi sungai, seorang kawan berkata kalau 
kita ingin lancar semua urusan kita maka harus diikuti dengan riyadloh, 
perjuangan keras dan puasa.

Selain puasa tidak makan minum juga tidak kalah pentingnya yaitu pikiran kita 
di-puasa-kan juga. Pikiran dan hati ini di-puasa-kan dengan semaksimal mungkin 
untuk tidak su'udzon dan khusnudzon pada siapa pun juga.

Kaki, tangan, mulut, mata dan telinga puasa tidak melakukan perbuatan yang bisa 
menjauhkan kita dari Allah Swt seperti jangan berjalan ke tempat yang bisa 
membuat kita lupa pada Allah Swt, jangan memakai tangan untuk menyakiti orang 
lain, jangan berbicara dengan cara yang bisa memperburuk keadaan, jangan 
melihat hal yang tidak bermanfaat bagi kebutuhan akhirat kita dan jangan 
mendengar perkataan yang bisa membangkitkan hawa nafs kita. Dan puasa dari 
kekhawatiran-kekhawatiran yang merugikan kita.

Untuk itu kita harus memperhatikan dengan siapa kita berkumpul. Barang siapa 
sering berkumpul dengan pelaku keburukan dan tidak mau berkumpul dengan pelaku 
kebaikan maka dia akan meniru kebiasaan buruk teman berkumpulnya itu.

Semangat kita naik turun, disaat semangat sedang turun maka berkumpulah dengan 
pelaku kebaikan, insya Allah bersemangat lagi. Berkumpulah dengan orang-orang 
yang senang melakukan kebaikan agar kita meniru mereka.

-----------
http://majlismajlas.blogspot.com

Kirim email ke