Cita-cita Yang Kandas

Sebuah kata mutiara mengatakan, hari kemaren adalah mimpi dan hari esok adalah 
visi, jangan jadikan hari kemaren sebagai sebuah penyesalan dan jangan pula 
menatap hari esok dengan ketakutan. Kita selalu berharap pengalaman kemaren 
selalu bisa bermanfaat hari ini dan rencana hari ini bisa berguna esok hari. 
Semua itu adalah harapan dan harapan adalah bagian dari doa. Sama seperti doa, 
tidak semua harapan terwujud dengan nyata dan hal tersebut tidak perlu 
menjadikan kita berhenti untuk berharap.

Setelah lebih dari tujuh belas tahun tidak bertemu, Sugianto sekarang bekerja 
pada perusahaan perkakas alat-alat rumah tangga, Kamin masih bekerja pada 
bagian administrasi di sekolah Muhammadiyah di Jakarta, Ali tidak terdengar 
kisahnya selain terakhir kali terdengar sebagai buruh harian di pasar induk 
Cipinang begitupula dengan Jaja, hilang tanpa tahu rimbanya. Memang cuma ada 
lima kepala pria dikelas itu, Sekolah Menengah Ekonomi Atas , memang waktu itu 
tidak begitu top untuk kaum adam, yang lebih memilih jurusan tehnik. Menjadi 
minoritas membuat tali persaudaran begitu kuat, tak disangsikan, silahkan tanya 
kepada teman-teman kita di negeri orang yang sedang menuntut ilmu.

Banyak cerita tak terperi, yang tergores pada kurun waktu hanya tiga tahun. 
Sungguh waktu yang singkat untuk kenangan yang tersimpan begitu lama. Mereka 
mampu menyembunyikan kisah menyayat hati dengan senyuman khas remaja yang 
hendak meraih cita-cita, dan akhirnya cita-cita tidak tidak pernah terwujud. " 
Apa yang diharapkan orang tuaku terhadapku sama dengan apa yang aku harapkan 
dengan anaku saat ini, meraih cita-cita setinggi mungkin, walau hati kecilku 
takut kalau anakku berubah menjadi aku saat ini dan menyimpan harapan 
berikutnya pada anaknya.......tidak pernah berkesudahan akhirnya" kata Sugianto 
terakhir kali bertemu sekitar dua tahun yang lalu.


Hari ini entah mengapa, saya malas membaca buku-buku yang menorehkan 
kisah-kisah sedih yang berakhir bahagia, mungkin tidak ada yang mau menulis 
buku yang berakhir sedih juga karena siapa yang mau membaca ? bisa jadi pembaca 
merasa tidak ada harapan disana, selain curahan perasaan semata. Tapi kenyataan 
juga sering berkaca pada mimpi yang tidak pernah menjadi nyata, yang tersimpan 
dibuku-buku hati dan terkunci mati disana

Dari www.sebuahtitik.blogspot.com

Kirim email ke