Sabtu, 01 November 2014 | 10:00 WIB Curhat Fadli Zon dan Hinaan Jilbab di Twitter
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon curhat ihwal dirinya yang kerap juga "di-bully" di media sosial. Ia pernah melihat editan foto dirinya yang menggunakan jilbab. Bahkan, beredar juga gambar Fadli berdampingan dengan bintang iklan sabun cuci yang berambut warna-warni. (Baca: Polri: Pembebasan Penghina Jokowi Masih Dikaji http://www.tempo.co/read/news/2014/11/01/078618753/Polri-Pembebasan-Penghina-Jokowi-Masih-Dikaji) "Setiap hari saya 'di-bully' di media sosial. Biasalah risiko politikus," kata Fadli di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat 31 Agustus 2014. Tempat ini adalah kediaman Muhammad Arsyad, tersangka kasus penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo yang kini meringkuk di tahanan Mabes Polri. (Baca: Mabes Polri Hanya 'Bebaskan' Baju Penghina Jokowi http://www.tempo.co/read/news/2014/11/01/078618732/Mabes-Polri-Hanya-Bebaskan-Baju-Penghina-Jokowi) Fadli menilai hukum di media sosial masih belum jelas. Sehingga, menurut dia, sulit mengontrol setiap individu yang diduga melakukan pencemaran nama baik. Katanya, sudah terlalu banyak yang mengekpresikan emosi lewat Twitter maupun Facebook. "Lebih-lebih yang identitasnya tak diketahui. Anonim," kata dia. (Baca: Tukang Tusuk Sate Dilaporkan oleh Tim Jokowi http://www.tempo.co/read/news/2014/10/29/078617866/Tukang-Tusuk-Sate-Dilaporkan-oleh-Tim-Jokowi) Fadli justru berharap Kepolisian menertibkan akun anonim. "Supaya idak seenaknya memfitnah dan menghina pihak lain," kata dia. "Tapi kebetulan Arsyad memakai akun asli miliknya." Ia membandingkan dengan editan foto Ketua Umum Gerindra Prabowo yang memakai baju dan kumis Hitler. "Perbuatan itu juga menghina." (Baca: Penghina Jokowi Rajin Ikuti Pengajian http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/064618203/Penghina-Jokowi-Rajin-Ikuti-Pengajian) Fadli menyambangi keluarga Arsyad, 24 tahun, tersangka penghina Presiden Joko Widodo di media sosial Facebook di Jalan Haji Geji RT 9 RW 1 nomor 30, Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Orang tua Arsyad, Syafrudin dan Mursyidah, meneteskan air mata haru menyambut kedatangan Wakil Ketua DPR itu. (Baca juga: Ibu Penghina Jokowi Mau Gantikan Anaknya di Bui http://www.tempo.co/read/news/2014/10/30/064618227/Ibu-Penghina-Jokowi-Mau-Gantikan-Anaknya-di-Bui) "Saya tak ingin apa-apa kecuali anak saya bebas," kata Mursyidah terisak-isak di hadapan Fadli. "Tolong bantuannya, Pak." Fadli mengatakan bakal memberikan bantuan hukum kepada buruh tusuk sate ini. Tim Hukum dari Partai Gerindra bakal mengawal penuh kasus Arsyad. "Akan kami bantu pengacara dan biaya di pengadilan," kata Fadli. (Baca juga yang lain: Ibu Penghina Jokowi Ingin Sujud ke Kaki Fadli Zon http://www.tempo.co/read/news/2014/10/31/078618506/Ibu-Penghina-Jokowi-Ingin-Sujud-ke-Kaki-Fadli-Zon) MUHAMMAD MUHYIDDIN