http://majlismajlas.blogspot.com/2009/03/oleh-alhabib-hasan-bin-abdurrahman-bin.html


Ikuti Jalan Salafush Sholeh
Oleh : Alhabib Hasan bin Abdurrahman bin Zain Aljufri.

(Disampaikan pada saat rouhah hari Senin 12 Robi'ul Awwal 1430 dalam rangka 
peringatan maulid Nabi Muhammad Saw di Semarang)

 

Alhabib Ali bin Abdullah bin Husein Alhabsyi berkata bahwa beliau mengajak kita 
ke jalan-jalan salafush sholeh, terutama jalan-jalannya Alawiyyin yaitu jalan 
orang-orang mulia dari keturunan Nabi Muhammad Saw.

Rasulullah Muhammad Saw bangga dengan Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad (penulis 
kitab rotib Alhaddad) karena imam Abdullah bin Alwi Alhaddad semua tindakan 
beliau memakai akhlaq Nabi Muhammad Saw.

Dikisahkan suatu hari Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad dan rombongan pergi ke 
tempat Alhabib Umar bin abrrahman Alatas (penulis kitab rotib Alatas) dari 
sebuah kota yang jauh jaraknya. Ketika sampai di tempat Alhabib Umar bin 
Abdurrahman Alatas, Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad meminta ijazah kepada 
Alhabib Umar bin Abdurrahman Alatas. Akan tetapi Alhabib Umar bin Abdurrahman 
Alatas tidak bersedia memberikan ijazah sebelum Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad 
memberikan ijazah terlebih dahulu.

Lihatlah akhlaq orang-orang mulia yang saling merendahkan diri ketika mereka 
saling bertemu. Alhabib Umar bin Abdurrahman Alatas berkata bahwa beliau 
meminta agar Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad memberikan ijazah terlebih dahulu 
karena Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad berasal dari kota Tarim (Yaman) yaitu 
kota tempat dikembangkannya syari'at Islam dan beliau mempunyai akhlaq yang 
baik.

Rombongan Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad meminta agar Imam Abdullah bin alwi 
Alhaddad memenuhi permintaan Alhabib Umar bin Abdurrahman Alatas bukan agar 
mereka mendapatkan ijazah dari beliau. Kemudian Imam Abdullah bin Alwi Alhaddad 
memberikan ijazah kepada Alhabib Umar bin Abdurrahman Alatas.

Rasulullah Muhammad Saw mengajak kita untuk meramaikan majlis-majlis kebaikan 
dengan akhlaq mulia, dengan akhlaq Nabi Muhammad Saw. Akhlaq Nabi Muhammad Saw 
adalah mulia, mulia karena Allah Swt yang mengajari Nabi Muhammad Saw.

Antara adap, akhlaq dan etika tidaklah sama. Adap itu pasti baik, sedangkan 
akhlaq itu bisa baik dan bisa buruk. Dan, etika belum tentu sesuai dengan 
Islam, seperti misalnya ada suatu wilayah yang mempunyai etika makan daging 
dengan garpu dan pisau. Kebiasaan pisau di tangan kanan dan garpu di tangah 
kiri. Tangan kiri yang memegang garpu untuk menahan daging ketika dipotong 
dengan pisau di tangan kanan. Lalu setelah daging terpotong, mereka memasukkan 
daging ke mulut dengan tangan kiri. Ini yang berbeda dengan yang diajarkan Nabi 
Muhammad Saw. Boleh memotong daging dengan tangan kanan, tapi masukkan daging 
dengan garpu dengan tangan kanan kita. Pakailah etika yang cocok dengan etika 
Islam dan jangan malu dengan etika Islam sebab inilah yang diajarkan oleh Nabi 
Muhammad Saw.

<<HHA.jpg>>

Kirim email ke