"Islam Protestant"

Menghadapi sesuatu karena tidak ada jalan lain adalah tindakan seorang hamba
Menghadapi sesuatu karena memastikan tidak ada kesulitan tindakan hewan
Menghadapi sesuatu walaupun di hadang kesulitan adalah tindakan manusia berakal
Menghadapi sesuatu dengan cita-cita dan pengorbanan adalah tindakan seorang 
pahlawan (Narciso Irala)

Hujan akan segera turun padahal tempat yang dituju masih jauh , badan mulai 
letih sedangkan kanan kiri jalan hanya tampak hutan kecil dan padang ilalang, 
Farhat salah satu teman menganjurkan untuk terus berjalan atau berlari kecil 
sambil mengacungkan tangan kejalan berharap ada pengendara mobil atau omprengan 
yang bersedia di tumpangi, karena ada kesalahan perhitungan yang menyebabkan 
dana perjalanan mengalami kemerosotan tajam. Herman berteriak kegirangan " Heii 
semua, ada bangunan tua sebelah sana, mungkin bisa buat berteduh sambil numpang 
sholat".

Setelah mendekat ternyata bangunan tua yang sudah tidak terpakai itu sebuah 
gereja. Kami tidak ambil pusing bahkan khalifah Umar pun pernah  menjadikan 
masjid dari bekas gereja. Hujan turun dan kami bisa berwudhuk dengan air hujan 
karena pompa di belakang gereja sudah tidak bisa di gunakan. Walaupun kurang 
terawat tetapi beberapa perlengkapan di dalam gereja masih banyak yang tersisa 
salah satunya patung bunda Maria (Maryam bagi ummat Islam) persis di tengah 
altar dan kebetulan yang tidak diharapkan terjadi yaitu setelah berunding 
dengan teman dan  dengan panduan kompas ternyata  arah kiblat menghadap ke 
altar tersebut, kearah bunda Maria. Apa boleh buat " wa Lillahil masyriqu wal 
magrib......"(QS 2:115)

"Dasar Islam Protestan, sholat kok menghadap tuhan agama lain " teriak seorang 
pria tua yang baru saja datang, mungkin sehabis mencari kayu karena terlihat 
seonggok kayu yang telah terikat akar pohon di sebelahnya. Kami baru saja 
selesai sholat berjama'ah. " Assalamu'alaikum Pak " kata ku kepadanya karena 
kata permulaan apa lagi yang lebih baik selain salam. Bapak tua itu bahkan 
tidak menjawab salam tadi " Kami sholat menghadap kesana karena memang 
kebetulan saja arah kiblat kesana, disamping itu seperti Bapak lihat sendiri 
area altar adalah yang lumayan bersih dibanding sudut lain di ruangan ini " 
jawab  Farhat terhadap ucapan Bapak tua tadi. Mungkin karena hujan mulai reda 
bapak tua tadi tidak menjawab tetapi malah langsung pergi, ya khusnuzonnya 
mungkin dia takut hujan turun lagi karena walaupun agak reda tapi mendung belum 
berlalu.

Perjalanan di teruskan menuju kampung terdekat, terkadang keadaan bisa membuat 
orang memiliki ide-ide memalukan. Kehabisan uang dijalan sebenarnya hal yang 
mencurigakan untuk orang yang berniat jalan-jalan (Travelling) tapi nantilah di 
bahas, sekarang fokuskan dulu sama ide gila si Farhat. Oprah Winfrey pernah 
berkata "jangan terlalu sering membayangkan kesuksesan besar tapi mulailah 
rencana untuk membuat berbagai sukses-sukses kecil ". Pengetahuan , tidak salah 
lagi pada saatnya  memang bisa menolong seperti mengetahui orang yang berhak 
menerima zakat dan salah satunya adalah musafir yang kehabisan dana ya seperti 
pribadi-pribadi nyasar ini  sehingga bisa dipastikan target pertama adalah 
masjid kampung terdekat .

Berbekal surat At Taubah ayat 60, "Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk 
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf 
yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, 
untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu 
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" 
kami sudah mempersiapkan segala macam kemungkinan termasuk di tolak oleh 
pengurus masjid.

Namun diluar dugaan  ketika baru melangkah memasuki gerbang desa kami telah di 
hadang dengan tangis bayi kelaparan, di hari menjelang magrib itu tampak 
kerumunan orang mengantri bahan makanan yang dibagikan oleh beberapa orang yang 
tampak kewalahan dan kelelahan menghadapi serbuan penduduk yang mungkin sudah 
berlangsung dari pagi. Ada dua pilihan yaitu ikut antri atau membantu 
membagikan tetapi itu tidak  mungkin karena untuk masuk kearea pembagi susahnya 
minta ampun ya sudahlah pepatah lama mangatakan bahwa salah satu cara bijaksana 
dan paling sederhana mengurangi angka kemiskinan adalah dengan tidak menjadi 
bagian dari mereka, dan rencana kami gatot alias gagal total, tapi tujuan 
mencari masjid tetap dilanjutkan paling tidak maghrib kali ini bisa sholat di 
tempat yang cukup layak.

Salam


David

Note : waktu yang menyebabkan bongkahan karang ini menjadi kepingan-kepingan 
mozaik kecil yang insya Allah suatu ketika bisa dirajut menjadi percah-percah 
yang utuh

Kirim email ke