Janji Kiai Said, 5 tahun ke depan...

JOMBANG - KH Said Aqil Siradj resmi kembali memimpin Pengurus Besar Nahdlatul 
Ulama (PBNU) periode 2015-2020, setelah melalui proses pemilihan yang menarik. 
Pasalnya, satu-satunya pesaing beratnya, KH As'ad Said Ali, secara sukarela 
mundur dari pencalonan dan menyatakan dukungan pada Kiai Said.

Sedangkan pucuk pimpinan NU, saat ini dipegang oleh KH Maaruf Amin, cucu Syekh 
Muhammad Nawawi Banten. Dia ditetapkan dalam pleno, Rabu (5/8) malam, setelah 
KH Mustafa Bisri menyatakan penolakan kedua kalinya untuk dicalonkan dan 
menolak penetapan dirinya menjadi rais 'aam atas hasil musyawarah ahlul halli 
wal aqdi (AHWA).

Sebelum pleno sekaligus Muktamar ke-33 NU di Jombang ditutup sekitar pukul 
02.30 dini hari tadi, Kiai Said sempat menyampaikan pidato di depan ratusan 
muktamirin yang bertahan di Alun-Alun Jombang.

"Alhamdulillah. Dengan pertolongan Allah dan taufiknya, Muktamar ke-33 
Nahdlatul Ulamna di Jombang telah berakhir selamat, nikmat tenteram dan Insya 
Allah bermanfaat bagi NU dan rakyat Indonesia," kata Kiai Said.

Kiai Said juga mengucapkan terimakasih kepada KH As'ad Ali, mantan wakilnya 
yang sama-sama demisioner dua hari lalu telah secara sukarela mengakhiri babak 
seru pemilihan ketum tanfidziyah PBNU. Dia menyatakan mundur dan mendukung Kiai 
Said kembali memimpin organisasi Islam terbesar itu.

"Saya ucapkan juga terima kasih dan hormat pada Dr As'ad Ali, dengan kebesaran 
jiwanya beliau rela mengakhiri pemungutan suara tanpa dua putaran," ujarnya.

Dengan kepercayaan dan amanah yang diberikan kepadanya, Kiai Said mengaku 
banyak hal yang telah berhasil dilakukan 5 tahun kepemimpinannya. Namun, ada 
pula yang belum berhasil dilakukan. Itulah yang menurut Kiai Said akan 
dituntaskannya.

"Yang belum inilah yang akan saya tuntaskan. Terutama dengan generasi muda NU, 
yang akan menerima estafet ahlussunah wal jamaah (Aswaja), berhadapan dengan 
tantangan ekstrim kiri, liberal, sekuler," jelasnya.

Karena itu dia bertekad akan selalu mengawal Aswaja, agar nahdlatul ulama 
bermanfaat bagi semua, bagi umat Islam di Indonesia dan dunia. Sama sekali 
tidak ada agenda politik, ambisi politik, hanya agenda nahdlatul ulama," 
pungkasnya.(fat/jpnn)

Kirim email ke