Lembaran Hitam Terorisme Israel Menghabisi Keluarga Palestina
[ 29/04/2008 - 07:49 ]  
 

Gaza - Infopalestina: Darah dan potongan tubuh berserakan di antara
sisa-sisa makanan di pintu masuk rumah keluarga Abu Mu'tiq. Pemandangan
yang mengisahkan tentang detail aksi pembantaian biadab yang dilakukan
pasukan penjajah Zionis Israel, Senin (28/04) pagi, di Beit Hanun,
wilayah utara Jalur Gaza, yang menewaskan seorang ibu dan 4 orang
anaknya yang masih kecil. Pembantaian biadab ini menambah daftar catatan
lembaran hitam Israel dalam menumpas habis keluarga-keluarga Palestina.
 
"Mereka menumpas keluargaku." Ungkapan pendek inilah yang terlontar dari
mulut Ahmad Abu Mu'tiq, suami dan ayah dari seorang ibu dan 4 orang
bocah yang menjadi korban pembantaian berdarah Israel yang menewaskan 8
warga Palestina. Beberapa tahun setelah anak pertamanya menjadi korban
pembunuhan pasukan penjajah Zionis Israel.
 
Ketika menyaksikan jasad istri dan keempat anaknya hendak dimasukan ke
liang lahad, Abu Mu'tiq hanya bisa meletakan kedua tangannya di
kepalanya sambil mengulang-ulang kalimat: "hasbunallahu wani'mal wakil,
laa haula walaa quwata illa billah". Bibirnya kelu dan hatinya sedih.
Yang dia ingat, saat itu istri dan keenam anaknya tengah bersantap makan
pagi ketika rudal-rudal Israel menghamtam depan rumahnya dan tiba-tiba
saja darah dan potongan tubuh sudah berserakan di antara sisa-sisa
makanan.
 
Detik-detik Pembantaian 
 
Detail detik-detik pembantaian berdarah yang dilakukan pasukan penjajah
Zionis Israel ini terungkap jelas dari hasil investigasi yang dilakukan
Pusat HAM Palestina, PCHR (The Palestinian Centre for Human Rights),
yang dipaparkan dalam pernyataan PCHR yang salinannya diterima
koresponden Infopalestina. Hasil investigasi ini menjelaskan, sebuah
pesawat tempur Israel memperkuat operasi militer pasukan darat Israel
yang melakukan infiltrasi masuk di Beit Hanun, Senin pagi, dan
melepaskan sebuah rudal tepat pukul 08.15 ke arah sekelompok pejuang
perlawanan di dekat masjid Abdullah Azzam di Beit Hanun, berjarak 1000
meter dari lokasi operasi militer Israel.
 
PCHR menjelaskan rudal yang ditembakan pesawat tempur Israel jatuh
sekitar 10 meter dari rumah Abu Mu'tiq dan melukai salah seorang pejuang
perlawanan. Kurang dari semenit kemudian dua rudal menghantam lokasi
yang sama dan langsung jatuh di gerbang masuk rumah. Aksi ini menewaskan
seorang pejuang perlawanan Palestina dari Brigade al Quds, sayap militer
gerakan Jihad Islam, Ibrahim Salim Sulaiman (20).
 
PCHR menjelaskan pecahan rudal menghancurkan pintu rumah dan berhamburan
di dalamnya. Saat itu Maisar Muthaliq Abu Mu'tiq (40) bersama 6 anaknya
tengah sarapan pagi di tempat yang berjarak 2 meter dari pintu rumah.
Akibatnya, Maisar bersama 4 anaknya gugur. Mereka dalah Mus'id (1), Hana
(3), Shaleh (5) dan Radina (4). Sementara itu dua orang anaknya yang
lain terluka. Serangan ini juga mengakibatkan 10 orang warga lainnya
terluka.
 
PCHR mengungkapkan, anggota tubuh korban berserakan dan darah mereka
berceceran di antara sisa-sisa makanan yang hendak mereka makan.
Pemandangan ini menggambarkan betapa biadab pembantaian berdarah yang
dilakukan penjajah Zionis Israel terhadap keluarga Abu Mu'tiq di Beit
Hanun.
 
Dalam kondisi yang sangat berbahaya, para tetangga korban mengevakuasi
potongan tubuh dan jasad korban dengan gerobak ke rumah sakit terdekat
sebab mobil-mobil tidak bisa digunakan karena tidak ada bahan bakar
akibat blokade yang diberlakukan penjajah Zionis Israel terhadap Jalur
Gaza sejak lebih 10 bulan lalu.
 
Setelah para wartawan bisa sampai ke lokasi yang mengambarkan realitas
kejahatan Israel ini, salah seorang tetangga korban di lokasi di mana
ayam-ayam bergelimpangan di tanah berlumuran darah mengatakan, "Mereka
(korban) saat itu sedang makan ketika serangan menerjang mereka dan
serpihan rudal penjajah menyerbu tanpa peringatan merubah jasad mereka
menjadi potongan-potongan yang tercabik-cabik."
 
Catatan Lembaran Hitam 
 
Kejahatan pembantaian yang dialami keluarga Ahmad Abu Mu'tiq oleh
tangan-tangan pasukan penjajah Israel adalah satu dari rangkaian catatan
lembaran hitam penjajah Israel dalam menghabisi dan menumpas
keluarga-keluarga Palestina. Berikut ini contoh catatan hitam tersebut.
 
Keluarga Atha Allah (6 Syuhada) 
 
Arsip intifadhah al Aqsha memuat sejumlah kejahatan penjajah Zionis
Israel terhadap keluarga-keluarga Palestina. Terakhir terjadi pada awal
Maret lalu. Ketika pesawat pembunuh Israel menembakan 3 buah rudal kea
rah rumah warga Palestina Abdul Rahman Muhammad Ali Atha Allah (62),
dekat masjid al Bukhari di timur kotaGaza.
 
Serangan ini menghancurkan total rumah korban dan menewaskan 6 anggota
keluarga, 3 di antaranya wanita. Sementara itu 6 anggota keluarga
lainnya terluka dan 2 lainnya dari kerabat korban, termasuk di dalamnya
4 orang bocah yang salah satunya baru berusia 2 hari.
 
Keluarga Galia (7 Syuhada) 
 
Ini adalah pembantaian berdarah di pantai Gaza yang terjadi pada 9 Juni
2006 lalu. Ketika kapal perang Israel melancarkan pembantaian terhadap
keluarga seorang bocah Huda Galia saat keluarga ini tengah berlibur di
pantai Gaza. Aksi ini menewaskan seluruh anggota keluarga (7 syuhada)
kecuali seorang gadis kecil yang berhasil semalat, Huda Galia.
 
Keluarga Abu Salamia (9 Syuhada) 
 
Pembantaian keluarga Abu Salamia terjadi pada 12 Juli 2006. Ketika itu
pesawat pembunuh Israel F 16 menjatuhkan bom seberat satu ton ke rumah
keluarga Dr. Nabiel Abu Salamia, di kampong Syaikh Ridwan di kotaGaza.
Aksi ini membunuh 9 anggota keluarga Dr. Nabiel Abu Salamia. Mereka
adalah ayah, ibu dan ketujuh anaknya.
 
Keluarga Abu Mathar (7 Syuhada) 
 
Pembantaian keluarga Abu Mathar terjadi dalam operasi pembunuhan
terhadap Komandan Umum Al Qassam, Syaikh Shalah Syahadah, pada 22 Juli
2002 lalu. Saat itu pesawat tempur Israel menjatuhkan bom seberat sato
ton ke rumah Syaikh Shalah Syahadah dan mengakibatkan 19 orang gugur,
termasuk 7 anggota keluarga Abu Mathar yang tengah berkunjung ke rumah
korban. Aksi ini berhasil menewaskan Komandan Umum al Qassam Syaikh
Shalah Syahadah. Puluhan orang lainnya terluka.
 
Dan akhirnya, keluarga Abu Mu'tiq dan keluarga-keluarga Palestina
lainnya adalah contoh kebiadaban terorisme sistematis yang dilakukan
penjajah Zionis Israel terhadap bangsa Palestina, yang anak-anak, kaum
wanita, orang tua dan para pejuangnya senantiasa mengatakan "kami tidak
akan mengampuni dan tidak akan melupakan". (seto)
 
<http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=15337060/grpspId=1705038064/
msgId=23937/stime=1210300849/nc1=3848581/nc2=4990220/nc3=5170406> 
 

Reply via email to