Masalah Suka Atau Tidak Suka

Tradisi pengajian di kampung atau pedesaan biasanya dilaksanakan pada malam 
jum'at, kebiasaan tersebut juga telah memasuki kota-kota besar seperti Jakarta. 
Tetapi tidak semua tempat memiliki jadwal seperti itu, ada juga yang dilakukan 
pada malam lain tetapi memang jarang yang dilakukan pada malam minggu kecuali 
yang bersifat massal atau paling tidak berkelanjutan sampai qiamul lail. dan 
diteruskan dengan sholat shubuh berjama'ah. Tetapi pengajian seperti itu juga 
tidak menjadi rutinitas mingguan, mungkin hanya bulanan atau triwulan atau 
bahkan tahunan. Apapun bentuk pengajiannya, tentulah semua diperuntukan bagi 
peningkatan kualitas ilmu dan ahlak jama'ah.

Untuk masalah taddabur Qur'an kami biasanya merapat pada sisi ustadz Abbas 
setiap malam rabu, tidak banyak memang, hanya beberapa gelintir manusia yang 
terlihat, gak tahu juga kalo ada mahluk lain yang ikut serta. Kebiasaan melihat 
sebelah mata dengan hanya memilih mengaji pada ustadz-ustadz tertentu banyak 
ditemui justru pada para pemuda dan pemula. Sifat idealisme yang ada pada diri 
mereka mungkin turut andil dalam memilih ustadz yang disesuaikan  dengan 
selera, bak menu makanan cepat saji. Jika demikian halnya maka munculnya 
ustadz-ustadz instant juga tidak bisa disalahkan, karena sama-sama kita maklumi 
bahwa dimana ada permintaan disana ada penawaran. 

" gak usah kesanalah, Qur'an dan hadistnya  ditelan mentah-mentah gak di kaji 
secara mendalam" kata seorang teman  ketika kami hendak mencari alternatif 
pengajian lain diluar malam rabu. " Taunya gak dikaji secara mendalam dari 
mana?" tanya saya. Kita bisa mengukur sesuatu jika kita mengetahui standarisasi 
ukuran, jika tidak itu sama seperti bualan. " apakah kamu tahu yang lebih dalam 
dari yang mereka kaji sehingga bisa berkesimpulan seperti itu atau hanya tidak 
setuju dengan kesimpulan mereka sehingga menganggap mereka kurang dalam ?" saya 
meneruskan pertanyaan kepada rekan saya tersebut. Dia hanya cengengesan " gak 
tau juga cuma gak suka saja dengan penyampaiannya " sahut teman tersebut 
semakin memperjelas pokok permasalahannya.

Suka atau tidak suka memang sangat mempengaruhi predikat layak atau tidak layak 
seseorang dimata yang menilai. Kecintaannya terhadap pengajiannya bisa membuat 
pengajian lain tampak buruk dimatanya. Walaupun sudah sering kita dengar, 
bahkan berkali-kali kita kaji bahwa seluruh apa yang telah kita pelajari harus 
merubah ahlak kita menjadi lebih baik walaupun kita akan dianggap lebih bodoh 
oleh orang lain. Manfaat terbaik yang bisa diambil dari sebuah pohon adalah 
buah dan daunnya bukan hanya keindahan bentuknya.

Salam

David
www.sebuahtitik.blogspot.com

Kirim email ke