Mbah Moen: Muktamar NU di Jombang Sah dan Mengikat

Senin, 10/08/2015 05:00







[image: Mbah Moen: Muktamar NU di Jombang Sah dan Mengikat]






Magelang, *NU Online*
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang KH Maimoen Zubair
akhirnya angkat bicara terkait dinamika Muktamar NU yang masih berlanjut.
Mbah Moen, panggilan akrabnya, menegaskan bahwa Muktamar NU sah.


"Muktamar NU ke-33 di Jombang kemarin secara hukum sah dan mengikat. Tidak
perlu lagi ada yang mempertanyakan," tegasnya di hadapan ribuan peserta
Halal bi Halal Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyyah Kaafah
(P4SK), Sabtu malam (8/8).


Lanjut Mbah Moen, selaku sesepuh Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA), apa yang
sudah diputuskan dalam Muktamar, segera dilaksanakan karena semua
keputusannya merupakan produk hukum dan organisasi. "Kita tunggu, kerja Pak
Said memimpin NU ke depan," ujarnya.


Hal senada juga disampaikan KH Nurul Huda Djazuli atau yang akrab disapa
Gus Dah. Menurutnya, terpilihnya Rais Aam KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum
PBNU KH Said Agil Siroj adalah sangat ideal untuk bisa membawa NU lebih
bermanfaat bagi bangsa Indonesia.


"Sejak awal, apalagi saat rapat AHWA yang dipimpin beliau, Mbah Maimoen,
saya sudah berangan-angan dan bercita-cita, semoga saja yang terpilih Kiai
Ma'ruf Amin dan Kiai Said. Ternyata angan-angan saya dikabulkan Allah. AHWA
memilih kiai yang tepat untuk memimpin NU mendatang," katanya.


Gus Dah menambahkan, memang Muktamar kemarin cukup hangat, tetapi hanya
hangat, bukan panas. "Saya selalu hadir di setiap kali NU Muktamar. Tetapi
baru kali ini saya hadir sampai tuntas. Lima hari di Jombang. *Ming pingin
weruh *(cuma ingin tahu) Kiai Said dan Kiai Ma'ruf terpilih. Alhamdulillah,
suasana yang hangat tadi sudah dingin," tandasnya disertai gelak tawa
hadirin.


Gus Dah juga menunggu “kabinet” yang akan disusun oleh Kiai Said beserta
tim formatur. "Kita tunggu saja susunan kabinetnya, jangan diganggu,
apalagi ada pihak yang mau menggugat. Pilihan poro kiai kok digugat. Biso
kuwalat. Tadi saya tanya Kiai Said, kabinet sudah jadi?  Katanya sedang
disusun. Maka kita tunggu saja. Semoga pengurus NU diisi oleh orang-orang
NU asli NU, profesional dan berakhlakul karimah (bermoral baik)," papanya.


Sementara itu, Ketua PBNU KH Said Agil Siroj menegaskan, program dia ke
depan akan tetap mengembalikan NU ke pondok pesantren baik secara fisik
maupun realisasi pemberdayaan pondok pesantren. "NU itu ya mayoritas di
pondok pesantren. Saya paling nggak suka kegiatan NU kok di lakukan di
hotel, asrama haji. Maka sejak dari Makasar saya kembalikan lagi kegiatan
NU di Pondok Pesantren. Pleno di pondok, Munas ya di pondok, Muktamar ya di
pondok. Kita semua santri maka harus di pondok," tegasnya.


Ke depan, Kiai Said tetap mengingatkan agar NU selalu menjadi pelopor untuk
menciptakan kehidupan dan toleransi antar umat beragama. "Jangan sampai
kita bertengkar hanya gara-gara perbedaan agama, suku dan keturunan. Asal
semuanya berperilaku baik, semua umat manusia harus kita lindungi dan kita
buat nyaman kehidupannya. Saya mohon doa dan dukungan para kiai agar saya
mampu mengemban amanah ini dengan baik," pintanya.


Acara yang diggelar di Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang itu dihadiri
Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli (Gus
Dah), ketua umum  PBNU terpilih KH Said Agil Siroj, Ketua Panitia KH Muh
Yusuf Chudlori, Bupati Magelang Zainal Arifin beserta pejabat Forkompida
Magelang, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Tengah, DPRD Kabupaten
Magelang dan seluruh pengasuh pondok pesantren yang tergabung dalam P4SK.*
(Ahsan Fauzi/Mahbib)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,61504-lang,id-c,nasional-t,Mbah+Moen++Muktamar+NU+di+Jombang+Sah+dan+Mengikat-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,

mengasihi sesama..."

Kirim email ke