Assalamu'alaikum wr wb,
Tanya jawab dibawah ini semoga bisa menambah wawasan kita...amin.

http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=28&func=view&id=7923&catid=7&lang=id
Nabi Muhammad SAW di alam barzah - 2007/09/29 15:05 
  Assalamu'alaikum wr.wb.
 
 Cahaya Allah semoga selalu menaungi Habib, keluarga dan jamaah MR.
 
 Saya ingin bertanya mengenai kondisi Nabi Muhammad SAW di alam barzah. Saya 
membaca sebuah buku bahwa:
 1. para Nabi itu masih hidup di alam kubur, masih beribadah dan berzikir. 
Apakah benar?
 2. Apakah benar Nabi Muhammad SAW bisa menjawab shalawat kita, meski beliau 
sudah wafat?
 3. Apakah hukumnya ziarah ke makam Nabi SAW, dan apa bacaan yang dianjurkan?
 
 Terima kasih atas penjelasan Habib.
   
  AbuAfidita
   
  Re:Nabi Muhammad SAW di alam barzah - 2007/09/30 17:09 
  Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,
 
 Cahaya Keberkahan Syuhada Badr semoga selalu menerangi hari hari anda dengan 
kebahagiaan,
 
 Saudaraku yg kumuliakan,
 Sabda Rasulullah saw : "aku melewati Musa (as) dimalam aku di Isra kan di 
Katsibil Ahmar dan Musa berdiri di kuburnya dan ia shalat" (Shahih Muslim Bab 
Fadhail), bahkan firman Allah swt : "Janganlah kalian menyangka orang yg 
terbunuh dijalan Allah itu mati, bahkan mereka hidup dan diberi rizki oleh 
Allah" (Al Imran-169), 
 saya perjelas lagi bahwa berdoa di kuburan pun adalah sunnah Rasulullah saw, 
beliau saw bersalam dan berdoa di Pekuburan Baqi’, dan berkali kali beliau saw 
melakukannya, demikian diriwayatkan dalam shahihain Bukhari dan Muslim, dan 
beliau saw bersabda : “Dulu aku pernah melarang kalian menziarahi kuburan, maka 
sekarang ziarahlah”. (Shahih Muslim hadits no.977 dan 1977)
 
 Dan Rasulullah saw memerintahkan kita untuk mengucapkan salam untuk ahli kubur 
dengan ucapan “Assalaamu alaikum Ahliddiyaar minalmu’minin walmuslimin, wa 
Innaa Insya Allah Lalaahiquun, As’alullah lana wa lakumul’aafiah..” (Salam 
sejahtera atas kalian wahai penduduk penduduk dari Mukminin dan Muslimin, 
Semoga kasih sayang Allah atas yg terdahulu dan yang akan datang, dan Sungguh 
Kami Insya Allah akan menyusul kalian, Aku memohon kepada Allah untukku dan 
kalian Afiah ) (Shahih Muslim hadits no 974, 975, 976). Hadits ini menjelaskan 
bahwa Rasulullah saw bersalam pada Ahli Kubur dan mengajak mereka 
berbincang-bincang dengan ucapan “Sungguh Kami Insya Allah akan menyusul 
kalian”. 
 
 Rasul saw berbicara kepada yg mati sebagaimana selepas perang Badr, Rasul saw 
mengunjungi mayat mayat orang kafir, lalu Rasulullah saw berkata : “wahai Abu 
Jahal bin Hisyam, wahai Umayyah bin Khalf, wahai ‘Utbah bin Rabi’, wahai 
syaibah bin rabi’ah, bukankah kalian telah dapatkan apa yg dijanjikan Allah 
pada kalian…?!, sungguh aku telah menemukan janji tuhanku benar..!”, maka 
berkatalah Umar bin Khattab ra : “wahai rasulullah.., kau berbicara pada 
bangkai, dan bagaimana mereka mendengar ucapanmu?”, Rasul saw menjawab : “Demi 
(Allah) Yang diriku dalam genggamannya, engkau tak lebih mendengar dari mereka 
(engkau dan mereka sama sama mendengarku), akan tetapi mereka tak mampu 
menjawab” (shahih Muslim hadits no.6498).
 
 Makna ayat : “Sungguh Engkau tak akan didengar oleh yg telah mati”.
 Berkata Imam Qurtubi dalam tafsirnya makna ayat ini bahwa yg dimaksud orang yg 
telah mati adalah orang kafir yg telah mati hatinya dg kekufuran, dan Imam 
Qurtubi menukil hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa Rasul saw 
berbicara dengan orang mati dari kafir Quraisy yg terbunuh di perang Badr. 
(Tafsir Qurtubi Juz 13 hal 232).
 
 Berkata Imam Attabari rahimahullah dalam tafsirnya bahwa makna ayat itu : 
bahwa engkaua wahai Muhammad tak akan bisa memberikan kefahaman kepada orang yg 
telah dikunci Allah untuk tak memahami (Tafsir Imam Attabari Juz 20 hal 12, Juz 
21 hal 55, )
 
 Berkata Imam Ibn katsir rahimahullah dalam tafsirnya : “walaupun ada perbedaan 
pendapat tentang makna ucapan Rasul saw pada mayat mayat orang kafir pada 
peristiwa Badr, namun yg paling shahih diantara pendapat para ulama adalah 
riwayat Abdullah bin Umar ra dari riwayat riwayat shahih yg masyhur dengan 
berbagai riwayat, diantaranya riwayat yg paling masyhur adalah riwayat Ibn 
Abdilbarr yg menshahihkan riwayat ini dari Ibn Abbas ra dg riwayat Marfu’ bahwa 
: “tiadalah seseorang berziarah ke makam saudara uslimnya didunia, terkecuali 
Allah datangkan ruhnya hingga menjawab salamnya”, dan hal ini dikuatkan dengan 
dalil shahih (riwayat shahihain) bahwa Rasul saw memerintahkan mengucapkan 
salam pada ahlilkubur, dan salam hanyalaha diucapkan pada yg hidup, dan salam 
hanya diucapkan pada yg hidup dan berakal dan mendengar, maka kalau bukan 
karena riwayat ini maka mereka (ahlil kubur) adalah sama dengan batu dan benda 
mati lainnya. Dan para salaf bersatu dalam satu pendapat tanpa
 ikhtilaf akan hal ini, dan telah muncul riwayat yg mutawatir (riwayat yg 
sangat banyak) dari mereka, bahwa Mayyit bergembira dengan kedatangan orang yg 
hidup ke kuburnya”. Selesai ucapan Imam Ibn Katsir (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 
3 hal 439).
 
 Rasul saw bertanya2 tentang seorang wanita yg biasa berkhidmat di masjid, 
berkata para sahabat bahwa ia telah wafat, maka rasul saw bertanya : “mengapa 
kalian tak mengabarkan padaku?, tunjukkan padaku kuburnya” seraya datang ke 
kuburnya dan menyolatkannya, lalu beliau saw bersabda : “Pemakaman ini penuh 
dengan kegelapan (siksaan), lalu Allah menerangi pekuburan ini dengan shalatku 
pada mereka” (shahih Muslim hadits no.956)
 
 Abdullah bin Umar ra bila datang dari perjalanan dan tiba di Madinah maka ia 
segera masuk masjid dan mendatangi Kubur Nabi saw seraya berucap : 
Assalamualaika Yaa Rasulallah, Assalamualaika Yaa Ababakar, Assalamualaika Ya 
Abataah (wahai ayahku)”. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.10051)
 
 Berkata Abdullah bin Dinar ra : Kulihat Abdullah bin Umar ra berdiri di kubur 
Nabi saw dan bersalam pada Nabi saw lalu berdoa, lalu bersalam pada Abubakar 
dan Umar ra” (Sunan Imam Baihaqiy ALkubra hadits no.10052)
 l
 Sabda Rasulullah saw : Barangsiapa yg pergi haji, lalu menziarahi kuburku 
setelah aku wafat, maka sama saja dengan mengunjungiku saat aku hidup (Sunan 
Imam Baihaqiy Alkubra hadits no.10054).
 
 Dan masih banyak lagi kejelasan dan memang tak pernah ada yg mengingkari 
ziarah kubur sejak Zaman Rasul saw hingga kini selama 14 abad (seribu empat 
ratus tahun lebih semua muslimin berziarah kubur, berdoa, bertawassul, bersalam 
dll tanpa ada yg mengharamkannya apalagi mengatakan musyrik kepada yg 
berziarah, hanya kini saja muncul dari kejahilan dan kerendahan pemahaman atas 
syariah, munculnya pengingkaran atas hal hal mulia ini yg hanya akan menipu 
orang awam, karena hujjah hujjah mereka Batil dan lemah.
 
 Dan mengenai berdoa dikuburan sungguh hal ini adalah perbuatan sahabat 
radhiyallahu’anhu sebagaimana riwayat diatas bahwa Ibn Umar ra berdoa dimakam 
Rasul saw, dan memang seluruh permukaan Bumi adalah milik Allah swt, boleh 
berdoa kepada Allah dimanapun, bahkan di toilet sekalipun boleh berdoa, lalu 
dimanakah dalilnya yg mengharamkan doa di kuburan?, sungguh yg mengharamkan doa 
dikuburan adalah orang yg dangkal pemahamannya, karena doa boleh saja diseluruh 
muka bumi ini tanpa kecuali.
 
 Berkata Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar :
 Bahwa para syuhada hidup dengan Nash Alqur'an, dan para Nabi lebih afdhal dari 
para Syuhada, sebagaimana buktinya adalah hadits yg dikeluarkan oleh Abu Dawud 
dari Abu Hurairah ra : "Dan bershalawatlah kalian kepadaku, sungguh shalawat 
kalian disampaikan padaku dimanapun kalian berada", dan sanadnya shahih, dan 
berkata Abu Syeikh dalam kitab Attsawab dengan sanad Jayyid dengan lafadh : 
"Barangsiapa yg bershalawat kepadaku dikuburku, aku mendengarnya, dan 
barangsiapa yg bershalawat padaku dimanapun, maka disampaikan padaku", dan juga 
riwayat Abu Dawud dan Nasa'I yg dishahihkan oleh Ibn Khuzaimah dari Aus bin Aus 
dalam keutamaan hari Jumat : "Maka perbanyaklah shalawat padaku dihari itu 
karena shalawat kalian ditunjukkan padaku, mereka berkata : Wahai Rasulullah, 
bagaimana diperlihatkan shalawat padamu jika engkau telah musnah?, maka Rasul 
saw bersabda : "Allah mengharamkan permukaan Bumi untuk memakan Jasad para 
Nabi".
 selesai ucapan Imam Ibn Hajar 
 (Fathul Baari bi Syarah Shahihul Bukhari hadits no.3185 Bab Ahaditsul Anbiya)
 
 Bacaan yg dianjurkan saat berziarah ke makam beliau saw tentunya memperbanyak 
doa, sebagaimana para sahabatpun demikian, dan tentunya bersalam kepada Rasul 
saw, Khalifaj Abubakar Asshiddiq ra dan Khalifah Umar bin Khattab ra ygsama 
sama dimakamkan di tempat tersebut secara berdekatan.
 
 Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu,
 
 Wallahu a'lam
  


       
---------------------------------
Looking for a deal? Find great prices on flights and hotels with Yahoo! 
FareChase.

Kirim email ke