Misi Terbongkar, Takut Menjadi "Target" Akhirnya Pangeran Harry Dipulangkan dari Afghan Khawatir terjadi apa-apa, pemerintah Inggris Jumat (29/2) memutuskan menarik Pangeran Harry segera keluar dari Afghanistan. Keputusan ini keluar setelah rincian penugasan rahasianya di garis depan dalam misi melawan Taliban bocor ke media. Para petinggi militer Inggris kemarin waktu setempat membuat persiapan-persiapan akhir untuk memindahkan pangeran dari garis de-pan dan menerbangkannya kembali ke Inggris. Pangeran Harry, 23 yang menghabiskan 10 pekan terakhir bertugas di provinsi Helmand, diperkirakan pulang akhir pekan ini setelah logistik untuk mengangkutnya keluar dari zona perang dirampungkan. Langkah tersebut diambil karena khawatir Harry dijadikan sasaran oleh pejuang Taliban di kawasan itu. Penugasannya tercium media dan muncul di halaman The Drudge Report di AS. Kementerian Pertahanan Inggris menilai pemberitaan tentang penugasan Harry di Afghanistan oleh media asing adalah hal yang disayangkan" tapi langkah-langkah kontingensi setelah kebocoran itu diberlakukan. Sementara Pangeran Harry, dalam wawancara yang direkam di Afganistan, mengungkapkan kebahagiannya jauh dari pers dan Inggris. "Saya tak ingin duduk di sekitar istana Windsor, karena pada dasarnya saya tak menyukai Inggris dan adalah hal menyenangkan jauh dari pers serta koran," katanya. Harry berniat ikut dalam operasi penting di Afganistan untuk menumpas pejuang Taliban. Dijelaskan Brigadir Andrew Mackay, Komandan Paukan Tugas di Helmand, Harry telah dikerahkan ke medan tempur, memimpin operasi terhadap Taliban pada saat Inggris memutuskan untuk membawanya pulang. Kepala Staf Pertahyanan dan Udara Marshal Sir Jock Stirrup, dalam konsultasi dengan pimpinan militer, Jenderal Sir Richard Dannatt, mengambil keputusan final untuk menarik Harry dari medan tempur di Afganistan. "Keputusan ini diambil atas dasar, media dunia telah meliput keberadaan Pangeran Harry di Afganistan yang bisa menimbulkan imbas atas keamanan siapa saja yang dikerahkan ke sana, juga risiko pada Harry sebagai tentara individual," nilainya. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]
Misi Pangeran Harry ke Afghanistan Terbongkar Begitu media massa mengungkap tugas yang sebenarnya dirahasiakan itu, sekarang seluruh dunia tahu di mana sang pangeran bertugas. "Kami akan membawanya pulang sesegera mungkin. Kami harus berpikir bahwa para militan yang terpisah 1.000 mil pun akan menyempatkan diri memburunya," ujar sumber di militer kepada harian The Sun di Inggris, Jumat (29/2). Para petinggi Inggris ingin merahasiakan penugasan itu sampai pemuda 23 tahun itu ditarik mundur. Namun video tentang penugasan Harry di Provinsi Helmand Afghanistan yang ditayangkan di situs Drudge Report membuat rencana itu berantakan. "Saya sampai di sini pada malam Natal. Sebagian besar orang-orang menganggur saat saya di sini karena memang tidak terjadi apa-apa. Tetapi semuanya menggeliat lagi, karena memang membosankan kalau tidak terjadi apa-apa," kata Harry dalam video itu. Harry mengaku mengetahui penugasan ke Afghanistan itu dari sang nenek, Ratu Elizabeth II. "Beliau sangat mendukung keberangkatan saya," ujarnya. Harry mengaku kerap meminta serangan udara terhadap posisi-posisi pejuang Taliban dan patroli jalan kaki. Sejak tiba di negara itu, gugus tempur itu sudah menewaskan sedikitnya 30 musuh (maksudnya pihak pejuang Taliban). Terbongkarnya misi Harry membuat pihak Kementerian Pertahanan Inggris menyalahkan pemberitaan media massa. Seperti dilansir CNN, Jumat (29/2) dalam pernyataan tertulisnya, Dephan Inggris menyatakan: "Keputusan oleh elemen media asing untuk memberitakan kehadiran Pangeran Harry di Afghanistan tanpa konsultasi dengan Kementerian Pertahanan sangat disayangkan." Pemerintah Inggris kemungkinan akan segera melakukan penarikan Harry, demi keselamatannya. Kementerian Pertahanan juga berterima kasih kepada media massa Inggris atas sikap bertanggung jawab selama penempatan Harry, dan meminta untuk tidak berspekulasi mengenai keberadaan Harry sekarang, hingga kepulangannya ke Inggris nanti. Sebelumnya, Harry pernah akan dikirim ke medan perang Iraq. Namun penempatan Pangeran asal Inggris itu ditunda. Penempatan para prajurit dari pasukan the Blues and Royals, dimana pangeran berusia 22 tahun itu bertugas batal dilaksanakan setelah para pejuang mujahidin Iraq sudah mencium kedatangannya dan sudah bergembira untuk menjadikan pemudia ini menjadi target sasaran. Terbongkarnya pengiriman Harry ke Afganistan ini boleh jadi menjadi peluang pasukan mujahidin Afghan untu memburunya kembali.