Pengajian : Selamat Datang Tahun Baru 1427 Hijriyah
 
Sebentar lagi kita memasuki bulan Muharram, bulan yang mengawali 
tahun baru hijriyah kita untuk tahun 1427 H. yang jatuh bertepatan 
tanggal 31 Januari 2006. Bulan yang tiba-tiba menghentak batin kita 
untuk segera mengenang peristiwa besar dalam sejarah, yaitu peristiwa 
hijrahnya Rasulullah SAW. dari kota Makkah menuju kota Madinah. 

Setiap awal tahun hijriyah seperti ini kita seharusnya sebagai umat 
Islam segera membangun semangat baru untuk meningkatkan ketakwaan 
dalam diri kita. Meningkatkan ketaatan kepada Allah. Dan kita segera 
mengucapkan pada hari-hari yang telah lewat dari tahun 1425 H. : " 
selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan 
dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah 
menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia 
maupun di akhirat ". 

Apa yang menarik dari setiap kita memasuki tahun baru adalah 
munculnya kesadaran baru dalam diri kita. Kesadaran akan beberapa 
hal : Pertama, kesadaran bahwa diakui atau tidak usia kita telah 
berkurang. Sementara investasi pahala untuk simpanan di akhirat masih 
sangat tipis, dibanding nikmat-nikmat Allah yang setiap detik selalu 
mengalir. Tiada putus-putusnya. Dari segi ini saja kita seharusnya 
merasa malu, di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi 
dalam banyak hal orientasi kita menkonsumsi nikmat-nikmat Allah dan 
lupa bersyukur kepadaNya, bahkan kita sering mengaktualisasaikan diri 
kita sebagai hamba dunia. Kita masih saja lebih banyak sibuk 
menginvestasi kepentingan dunia dari pada investasi untuk akhirat. 
Dengan datangnya tahun baru ini, semoga semangat untuk membangun 
kemegahan akhirat lebih kuat dari semangat untuk membangun kemegahan 
dunia. 

Kedua, pada tanggal 1 Muharram kita menyaksikan suatu perubahan waktu 
yang ditandai oleh pergeseran alam, yaitu munculnya bulan sabit tahun 
baru di ufuk barat. Dari sini kita menyaksikan diri kita berjalan 
seirama dengan perjalanan segala wujud di alam ini. Allah SWT yang 
menciptakan semua mahluk, selalu mengajarkan kita agar senantiasa 
memperhatikan kebesaraNya dengan menyaksikan ketaraturan dan kerapian 
ciptaanNya di alam semesta ini. 

Untuk itu kita diajarkan pula agar dalam menjalani ibadah kepadaNya 
selalu memperhatikan waktu-waktu tertentu yang sejalan dengan 
perputaran tata surya. Dalam menjalani shalat misalnya, Allah 
mengaskan dalam Al-Qur'an agar ditegakkan pada waktu-waktu tertentu 
(QS. Al-Nisa: 103). Dan kita telah tahu bahwa waktu shalat Dzuhur 
setelah tergelincir matahari, shalat maghrib, setelah terbenam 
matahari, shalat subuh setelah terbit fajar dan lain sebagainya. 
Dalam menjalani puasa Ramadhan, kita juga diajarakan oleh Rasulullah 
SAW agar memulainya setelah melihat bulan tanggal satu Ramadhan, dan 
mengakhirinya pun setelah melihat bulan akhir Ramadhan. (HR, Imam 
Muslim). Ibadah hajipun Allah mengajarkan agar dilaksanakan pada 
bulan-bulan tertentu,(QS. Al-Baqarah: 197) Syawal, Dzulqa'dah dan 
dzulhijjah. Semuanya itu sungguh menunjukkan betapa eratnya aktifitas 
ibadah kita dengan aktifitas alam. 

Dari sini terlihat dengan jelas betapa mengikuti tahun Hijriyah akan 
lebih mengakrabkan kita dengan alam, dan otomatis akan lebih 
mendekatkan kita kepada Allah Sang Pencipta Yang Maha Kuasa. 

Ketiga, bahwa tahun hijriyah berjalan seirama dengan perjalanan 
sejarah Rasulullah SAW. Sungguh banyak peristiwa besar dalam sejarah 
Islam yang hanya terekam dalam bulan-bulan hijriyah. Seperti awal 
turunnya Al-Qur'an, titik permulaan hijrah, tanggal kemenangan dalam 
perang Badar dan lain sebagainya. Hari-hari besar Islam, seperti hari 
Raya Idul Fitri dan Idul Adha, sangat terkait dengan penanggalan 
hijriyah ini. Dari sini kita akan lebih banyak belajar pada sejarah 
untuk membangun masa depan kita. Dalam arti kata lain kita akan 
menjadi pribadi yang pandai membangun masa depan dengan pijkan masa 
lampau yang kokoh dan benar. Dan kita dengan langkah ini tidak 
mengulang kesalahan dan kecelakaan masa lalu. Sebagaimana yang 
tersebut dalam sebuah riwayat: "Seorang mu'min tidak akan pernah 
terjerumus dalam jurang yang sama dua kali". ( HR Muslim)
 
Dengan demikian, adalah kesadaran yang benar jika dalam permualaan 
tahun baru hijriyah ini, kita umat Islam membangun tekad baru, untuk 
meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah, sebagaimana yang 
baru saja ditegaskan pada awal tulisan ini. Karena hanya dari tekad 
inilah segala krisis yang pernah kita lalui pada tahun-tahun 
sebelumnya akan bisa diatasi. 

Selamat memulai tahun baru hijriyah dan selamat membangun masa depan 
umat ini dengan ketakwaan yang hakiki.







Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke