---------- Forwarded message ----------
From: kaifa12
Subject: [ploso] SUMPAH PEMUDA 281028 (5) Sebuah Upaya menggali dan menumbuhkan kembali Pusaka Sakti BHINNEKA TUNGGAL IKA
To: [EMAIL PROTECTED]
SUMPAH PEMUDA 281028 (5) Sebuah Upaya menggali dan menumbuhkan kembali Pusaka BHINNEKA TUNGGAL IKA
Dalam Sejarah, persatuan Indonesia pernah mengalami pasang surut sebanyak beberapa kali. Pertamakali, Persatuan didalam kedatuan Sriwijaya pada sekitar abad 7 Masehi, Kedua : Persatuan Indonesia diera Keprabuan Majapahit pada sekitar abad 14 Masehi, pada masa inilah Mpu Tantular menyusun sebuah Kitab Maha Karya yang dinamakan Sutasoma. Didalam Kitab inilah tercuplik kalimat : BHINNEKA TUNGGAL IKA, yang artinya : BERBEDA-BEDA TAPI SATU, ungkapan filosofis ini menggambarkan suasana Majapahit dimasa keemasannya saat itu. Namun karena ketamakan dan keserakahan, juga karena lupa dengan prinsip BHINNEKA TUNGGAL IKA, Majapahit akhirnya mengalami kemuduran demi kemunduran hingga akhirnya kembali terpecah manjadi kerajaan-kerajaan kecil, hal ini diperparah lagi dengan kedatangan Bangsa penjajah yang datang silih berganti sejak tahun 1511 M., Persatuan Indonesia benar-benar hancur berkeping-keping, BHINNEKA TUNGGAL IKA yang menjadi Ruh dari Persatuan Majapahit menjadi redup tidak berbekas.
Hingga 4 Abad kemudian, tepatnya pada 28 Oktober 1928 bertempat di Jalan Kramat Raya 106 Jakarta, para Pemuda Pemudi Bangsa ini kembali menggelorakan semangat persatuan yang dulu pernah ada, yakni melalui IKRAR PERSATUAN yang lebih dikenal dengan sebutan SUMPAH PEMUDA. meski berasal dari daerah, suku dan agama yang berbeda-beda, mereka para Pemuda-pemudi Bangsa waktu itu sepakat untuk bertumpah darah yang satu, berbangsa yang satu, serta menjunjung tinggi Bahasa Persatuan yaitu INDONESIA.
Hal ini terasa sangat istimewa karena Indonesia saat itu masih dalam cengkraman penjajah, namun itu ternyata tidak menyurutkan niat mereka untuk kembali bersatu, karena sangat disadari bahwa hanya dengan Persatuanlah, kemerdekaan yang telah lama dicita-citakan itu akan terengkuh.
Jadi Sumpah Pemuda adalah merupakan sebuah upaya dari segenap anak Bangsa untuk menggali dan menumbuhkan kembali sebuah konsep besar yang pernah menjadi identitas dari para Pendahulu Bangsa, yakni Konsep BHINNEKA TUNGGAL IKA, inilah Pusaka peninggalan Pendahulu yang waktu itu dipandang paling ampuh dalam menghadapi kaum penjajah. Dan memang benar Sumpah Pemuda yang terinspirasi dari BHINNEKA TUNGGAL IKA itu benar-benar menjadi pelecut semangat, menjelma menjadi satu kekuatan besar dari Rakyat Indonesisa untuk segera mewujudkan keinginan menjadi Bangsa yang merdeka, hingga tibalah saat yang ditunggu itu tiba, pada 17 Agustus 1945 Indonesia benar-benar menjadi Negara yang merdeka. Jadi Persatuan didalam NKRI saat ini adalah Persatuan Indonesia yang ketiga, setelah Persatuan era Sriwijaya dan Majapahit.
Melihat hal ini, sebagai bangsa yang tidak ingin terperosok 3 kali kejurang yang sama, maka hendaknya kita betul-betul menyadari makna dari Sumpah Pemuda tahun 1928, sangat mengerti apa yang dimaksud dari BHINNEKA TUNGGAL IKA, apalagi sekarang BHINNEKA TUNGGAL IKA telah diabadikan dalam Lambang Negara Republik Indonesia.
Janganlah perbedaan yang ada disekitar kita, menjadi alasan pembenar untuk mengorbankan Persatuan yang telah susah payah dibangun oleh para pendahulu kita.
Jadi dapatlah kita fahami betapa Hari SUMPAH PEMUDA itu begitu memiliki arti penting bagi Bangsa Indonesia.
Berpijak pada persoalan inilah Hari SUMPAH PEMUDA sudah sepatutnya untuk ditasyakuri oleh Bangsa Indonesia.
Dan akhirnya pada tahun 2003 Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Bapak kyai M. Muchtar Mu'thi yang juga Dewan Pemelihara Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah memerintahkan kepada ORGANISASI PEMUDA SHIDDIQIYYAH baik dipusat maupun daerah agar melaksanakan Tasyakuran Hari SUMPAH PEMUDA yang ditandai dengan pelaksanaan santunan, sehingga tahun ini adalah penyelenggaraan tahun keempat.
Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.
| Single family home | Family home finance | Family home mortgage |
| Family home business | Dan |
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
