Suguhan Dari PDIP dan Pemerintah Jokowi Kepada Rakyat
 

 JAKARTA (voa-islam.com) - Sepuluh hari pemerintahan Jokowi sudah memberikan 
hadiah, dan menjadi berita di berbagai media massa secara masif. Belum seratus 
hari rakyat sudah mendapat suguhan dari pemerintahan baru yang sangat menarik.
 

 Suguhan pertama, rakyat sangat terperangah dengan ditangkapnya seorang yang 
dituduh menghina Presiden Jokowi. Tukang sate melalui facebooknya dituduh 
menghina Presiden Jokowi. Langsung digelandang oleh polisi. Inilah awal 
pemerintahan Presiden Jokowi.
 

 Dibandingkan dengan SBY, waktu itu, baru saja dilantik fotonya sudah 
diinjak-injak dan dibakar. Bahkan ada aksi demo di Bunderan HI yang membawa 
kerbau, dan pantat kerbau itu ditulisi "Si Bu Ya". Tapi, SBY tidak 
memerintahkan aparat kepolisian menangkap para demonstran yang sudah 
menghinanya.
 

 Suguhan kedua, perpecahan PPP yang sungsang sengkarut, dan langsung pemerintah 
mengesahkan hasil Muktamar PPP di Surabaya. Ini modusnya persis di zaman Orba. 
Dibikin pecah. Kemudian, kelompok yang mendukung pemerintah menang, dan 
selanjutnya diakui sebagai yang legal.
 

 Untung Golkar berhasil diselamatkan oleh Aburizal Bakri. Meskipun, sudah ada 
unsur-unsur 'pengkhianat' di dalam Golkar, tapi langsung dipecat. Kemudian, 
mati angin dan tidak melanjutkan gerakannya.
 

 Tapi, pemerintah Jokowi-JK, pasti mempunyai tujuan yang bersifat strategis, 
bagaimana melemahkan Koalisi Merah Putih, pasti strategis sama yang sekarang 
dijalani oleh PPP.
 

 Suguhan ketiga, lahirnya DPR tandingan, yang dikomandani oleh Koalisi 
Indonesia Hebat, dan sebagai promotornya PDIP. Karena, tidak mendapatkan jatah 
pimpinan DPR, MPR, dan Komisi-Komisi di DPR. Koalisi Indonesia Hebat, membuat 
mosi kepada DPR yang sekarang di kuasai oleh Koalisi Merah Putih.
 

 Mereka tidak bisa terima dengan dikuasai DPR, MPR, dan Komisi-Komisi, dan 
terus mengumangkan isu, bahwa Koalisi Merah Putih, mau menjegal dan menjatuhkan 
Presiden Jokowi. Bahkan, Koalisi Indonesia Hebat, meminta Presiden Jokowi 
mengeluarkan Perpu.
 

 Padahal, landasan penyusunan pimpinan DPR, MPR, Komisi-Komisi yang dimenangkan 
oleh Koalilsi Merah Putih itu MD3. MD3 pun sudah diuji oleh Mahkamah Konstitusi 
(MK), tidak ada yang melanggar konstitusi. Artinya, MD3 sah sebagai landasan 
undang-undang di DPR.
 

 Suguhan yang keempat dari pemerintahan Jokowi, awal Januari, begitu rakyat 
Indonesia bangun, harga BBM sudah naik. Kenaikan BBM itu, sudah sejak awal 
menjadi perhatian Jokowi dan JK. Bahkan, ketika Jokowi bertemu SBY di Bali, 
pertama-tama yang diminta Jokowi, agar SBY menaikan BBM. Inilah empat suguhan 
yang ada dari pemerintah Jokowi.
 

 Tentu, suguhan yang sangat menarik lagi dari Presiden Jokowi, mengangkat 
menteri maritim, yang gemar merokok, badannya di 'tato', dan yang menarik lagi, 
konon memiliki suami lebih dari satu. Sungguh sangat menakjubkan hadiahnya 
kepada rakyat.
 

 Memang, semua yang disangka baik itu, belum tentu baik, dan sekarang rakyat 
menikmati pemerintahan baru, entah sedih entah bahagia. Nikmati saja. Hidup di 
dunia tidak terlalu lama. Bersabarlah dengan segala kesulitan dan penderitaan, 
nanti aka ada kemudahan. [dimas]
 
 

 

Kirim email ke