Bismillahirrahmaanirrahiim.
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakaatuhu.

Sekarang, mari sama kita mencoba meneliti sebab-sebab
turun ayat ini.

Bila ingin jelas, mana hadist shahih dan hadist dha’if
dalam ayat ini, silahkan lihat dibuku “ Al Istii’ab fi
bayaanilasbaab “ Oleh Sulaim Bin Hilaali dan Muhammad
Musa Al Anshaari. Penerbit Dar Ibnu Azzauji:

Saya akan mengutip hadist yang shahih saja.

Pada jilid 3 halaman 495-497. Hadist-hadist ini juga
terdapat diberbagai tafsir sebagaimana keterangan yang
saya terjemahkan dari berbagai referensi seperti
tafsir Attabbari, Tafsir AlQuranul adziim oleh Imam
Ibnu Abi Hatim, kedua tafsir diatas terkenal dengan
penafsiran ayat memakai  hadist, juga  tafsir Al
Muniir, tafsir Al Ahkaam olem Imam Qurthubi, Kitab
Nudzumuddurar persesuaian (munaasabaat) antara ayat
dengan ayat dan atau surah dengan surah dalam AlQuran,
juga i’rab AlQuran dsbgnya, cukup banyak referensi
dalam tulisan ini.

Diriwayatkan dari Siti ‘Aisyah ia berkata : “ Tatkala
turun ayat Abasa watawalla” dalam cerita Ibnu Ummu
Maktum al ‘A’maa, tatkala beliau datang kepada
Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam, ia berkata “
Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku”, dan Ibnu Ummu
Maktum yang buta, tentunya tidak tahu bahwa Rasulullah
saat itu sedang disibukkan dengan beberapa pembesar
Quraish seperti  Utbah, Syaibah Ibnu Rabi’ah, Abu
Jahal bin Hisham, Ummiyah bin Khalaf dan lainnya.
Rasulullah berharap dengan Islamnya para pembesar
Quraish ini, maka akan banyaklah yang akan masuk
Islam.

(H.R Attirmidzi dan Tabbari dalam kitabnya “ Jami’ul
bayaan”, Abu Yu’la Ibnu Hibban di shahihnya, Hakim
mengatakan : “ Hadist ini shahih atas syarat bukhari
dan Muslim, meski keduanya tidak mengeluarkan hadist
tersebut”Dan ‘Hafidz Al ‘Iraqi mengatakan dalam
bukunya Al Mughni ‘an hamlil asfaar”,perawinya adalah
perawi yang shahih.

Nb: Untuk kita ketahui hadist-hadist shahih tidak
hanya terdapat di kitab Bukhari dan Muslim saja,
dikitab lain juga ada. Dan Apabila dikatakan hadist
ini shahih atas syarat Syaikhani(Bukhari dan Muslim),
maksudnya bahwa hadist tersebut shahih menurut
criteria hadist shahih yang telah ditetapkan oleh Imam
Bukhari dan Muslim. Karena memang dalam menetapkan
hadist itu shahih atau tidaknya, kita harus melihat
dulu kriterianya. Begitulah telitinya ulama hadist
dahulu dalam menetapkan suatu hadist.Syarat-syaratnya
sangat ketat sekali. 

Kembali kepada penafsiran ayat. 

Dalam hal nama-nama diatas, maksudnya nama Umayyah,
Walid bin Mughirah,  Imam Qurthubi menyangkal tidak
benar, itu dikarenakan Ummiyah bin Khalaf dan walid
keduanya ada di Mekkah, sedangkan saat itu Ibnu Ummi
Maktum ada di Medinah, keduanya tidak hadir tatkala
Ummi Maktum ada disana, dan keduanya mati dalam
keadaan kafir, satu sebelum hijrah, satunya lagi saat
perang Badr.

Kemudian pernyataan Imam Qurthubi ini disangkal oleh
Ibnu Hayyan(salah seorang mufassir juga). Salah ada
pada Qurthubi, bagaimana beliau menyangkal kehadiran
Ummu Maktum bersama keduanya, sementara ia (Qurthubi
sendiri) ragu yang dimaksud Ummiyah itu siapa. Semua
mereka adalah orang Quraish, dan Ibnu Ummu Maktum
termasuk salah satu diantaranya. Dan Ayat ini semuanya
Makkiyah secara ijma’(kesepakatan ulama), Ummu Maktum
mulanya memang di Mekkah, kemudian pindah ke Medinah,
dan semua mereka yang tertera namanya, berada di
Mekkah tatkala turun ayat ini.

Ibnu Ummu Maktum adalah Abdullah bin Syuraih bin Malik
bin Abi Rabi’ah Al Fihri dari Bani Amir bin Lukyi Al
Qursyi. Dan Ummu maktum itu sendiri adalah Ibu ayahnya
Atikah yaitu anak bibi dari Siti Kahdijah
Radhiallhu’anha.

Riwayat yang lain : “ Dari Anas bin malik
radhiallhuanhu, pada ayat “ Abasa watawalla”, datang
saat itu Ibnu Ummu Maktum kepada nabi Muhammad,
sedangkan saat itu beliau sedang berbicara pada dengan
Ubay bin Khalaf  kemudian Rasulullah merasa kurang
suka pembicaraannya diganggu, dan sedikit memalingkan
wajah beliau, maka turunlah ayat ini, untuk menegur
nabi Muhammad Shalllallahu’alaihiwasallam, setelah
turun ayat itu, nabi Muhammad selalu memuliakannya”
(H. R Abdurrazzaq, dan Abu Yu’la, dengan derajat
hadist shahih). Dan hal yang senada juga diriwayatkan
oleh Qatadah.

Kita lihat lagi munasabaat(persesuaian antara surah
sebelumnya). Betapa ayat-ayat dan surah-surah yang ada
dalam AlQuran selain memiliki sastra yang tinggi,
persesuaian kata dan surat, dimana kaum orientalis
selalu memojokkan ummat Islam dengan mengatakan “ Ayat
yang ada dalam AlQuran sering tidak sesuai, setelah
membicarakan suatu masalah, lari kemasalah yang lain,
tidak ada hubungannya sama sekali”

Itu kata mereka, kata orientalis, kata orang-orang
yang tidak atau belum memahami firman Allah secara
keseluruhan. Memang secara dzahir, kalau kita
perhatikan sepertinya semacam itu, lihat saja dalam
surah Al Baqarah, setelah Allah berbicara masalah 
hukum Qisas pada ayat 178, setelah itu berbicara
masalah wasiat untuk kedua orang tua bagi yang
sakratul maut, apa hubungan kedua ayat tersebut? Bagi
orientalis hal ini dijadikan alas an untuk mencela
AlQuran, amat disayangkan karena kedangkalan ilmu
merekalah sampai mereka mengatakan hal tersebut.,
tetapi coba kita teliti lebih dalam lagi, ternyata
ilmu kitalah yang masih dangkal dalam hal memahami
firman-firman Allah tersebut. MasyaAllah.

 Bagi kita bila ingin mengetahui hubungan satu ayat
dengan ayat lain, atau satu surah dengan surah yang
lainnya, mari sama-sama kita memulai diri untuk
menelaah, meneliti firman Allah Ta’ala, jangan hanya
kita sekedar membacanya saja, cobalah kita teliti
dengan baik-baik, wajar Allah berfirman : “Apabila
dibacakan kepada kamu akan AlQuran, maka dengarkanlah
dengan memperhatikan”. Allah memakai kata “
“Fastamii’uulahu” ( ISTAMA’A) bukan memakai  kata “
Fasmaauu”, ( SAMI’A),artinya sama sama mendengarkan. 

Tetapi mendengarkan yang pertama dengan perhatian,
sementara “mendengarkan” kedua sekedar mendengarkan
saja. Yang disuruh pada kita adalah mendengarkan yang
pertama, yaitu dengan memperhatikan. Lihat lagi
keindahan dan kesesuaian, kedalaman redaksi dalam
AlQuran. Maha benar Firman Allah : “ Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, apabila disebutkan pada
mereka  akan naman Allah bergetar hati mereka ,
dibacakan kepada mereka akan ayat-ayat Allah, maka
akan bertambahlah keimanan mereka, dan hanya pada
Allahlah mereka bertawakkal”.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke