Kalau itu yang anda katakan tentang pendapat para Imam Ahlu Sunnah mengenai masalah maulid kami khawatir anda termasuk salah satu dari firman Allah .dalam surat annahl ayat 105 "sesungguhnya yang mengada adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah dan mereka itulah orang-orang pendusta" Anda tidak jujur dan tidak obyektif dalam mengutip pendapat para Imam. Dan bahkan anda telah melakukan pengkhianatan intelektual terhadap para imam dengan memutus kata-kata mereka demi mempertahankan keyakinan anda yang fanatik. Sehingga terkesan bukan untuk mencari kebenaran. jawaban guru mulia mengenai sanggahan sdr fatih : Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, Cahaya Keluhuran semoga selalu menerangi hari hari anda, Berikut ini pendapat para imam ahlu sunnah tentang masalah maulid yg anda kirimkan pada saya, telah terdapat pemotongan atas kata-kata ibnu hajar, bukankah anda hanya mengutip pendapatibnu hajar hanya sampai pada kata-kata Fatwa Abu Fahdal Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqolanytentang hukum maulid yang dinukil oleh As Suyuthy dalam kitabnya Husnul maqsadfi ˜amalil maulid disitu Ia katakan: asal perbuatan maulid adalah bid'ah, tidakseorang pun dari generasi salafus sholeh yangmelakukannya dalam tiga abadpertama Anda mengguntingnya sampai disini padahal ibnu Hajar masih meneruskan dengan kata-kata : "Akan tetapi dalam perbuatan itu memuat hal-hal baik dan bisa juga buruk, Apabila hanya menjaga hal-hal yang baik dan menjahui yang buruk, maka itu termasuk bid'ah hasanah. Dan bahkan menurut pendapatku, hal itu ada dasar hukumnya, yaitu disaat Rasulullah SAW hijrah dan beliau menemukan orang-orang yahudi berpuasa hari Asyura beliau saw bertanya pada mereka, orang-orang yahudi menjawab "hari ini hari ditenggelamkannya Fir'aun dan Allah menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai tanda syukur pada Allah swt". dari kata-kata ini memberi pengertian bahwa pekerjaan bersyukur pada Allah itu dilakukan pada setiap kenikamatan yang Allah berikan atau terjaga daribala' dihari-hari tertentu. Dan nikmat apa yang lebih afdhol dari kebangkitan Nabi ini saw?, Inilah hal yang berkaitan dengan dasar pekerjaan maulid tersebut, sedangkan masalah praktek dalam memperingatinya maka hendaknya hanya membatasi pada hal-hal yang bersifat tasyakkur pada Allah seperti membaca al-Quran, memberi makan orang-orang fakir dan bersadaqah atau membaca syair syair pujian pada nabi atau syair zuhud yang menggerakkan hati untuk melakukan kebajikan dan amal akhirat". (Begitu komentar Ima Alhafidh Ibnu hajar). Anda juga telah mengurangi dan menambahi kata2 ibn taimiyah : "Sebenarnya beliau berkata dalam kitabnya : "Iqtida' Ashshiratulmustaqim" cetakan Darullhadisthal 266 baris ke 5 dari bawah yg tertulis :"Dan begitu pula yg diada adakan oleh sebagian orang, baik hanya karena meniru niru orang Nasrani sehubungan dg kelahiran Nabi Isa as atau hanya semata mata karena cinta kepada Nabi saw danmengagungkannya, dan kadangkala Allah memberi pahala atas kecintaan ini dan ijtihadnya. Kemudian ia meneruskan : "Meskipun perbuatan ini tdk dilakukan oleh salaf, dg disertai adanya tuntutan untuk melaksanakannya, namun tidak adapula pelarangan untukmelakukannya". Dan juga beliau berkata dalam kitab yg sama : "dan pengagungan maulid dan menjadikannya kebiasaan banyak di lakukan khalayak muslimin, dan mereka mendapatkan pahala karena kebaikan niat mereka dalam mengagungkan Rasul saw". selesai kalam ibn taimiyah. Kalimat ini biasanya ditinggalkan krn fanatisme kaum wahabi. Lagi, pendapat para Imam Ahlussunnah tentang maulid 1. Imam Al hafidh Al Muhaddits Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthiy dalam kitab Al Hawii li fatawa, bab husnul maqsod fi amalil maulid hal 189 :"Terjadi soal masalah pelaksanaan maulid di bulan rabi'ul awal apa hukumnya dlm syariat?, apakah perbuatan terpuji atau buruk?, dan apakah yg melaksanakannya mendapat pahala atau tdk?, Berkata Imam Assuyuti: "Sesungguhnya dasar dasar perbuatan maulid yg merupakan perkumpulan muslimin, dan pembacaan ayat2 alqur'an serta riwayat khabar tentang Nabi saw dari mulai lahir dan kejadian kejadian diwaktu kelahiranbeliau saw, kemudian dihidangkan makanan kepada mereka, kemudian selesai/bubar tidak lebih dari itu, maka perbuatan itu termasuk bid'ah hasanah yg diberi pahala yg melaksanakannya karena didlmnya merupakan pengagungan terhadap Nabisaw dan ungkapan rasa senang dg kelahiran beliau". 2. Imam Al Hafidh Assakhawiy dalam kitab Sirah Al Halabiyah berkata "tidak dilaksanakan maulid oleh salaf hingga abad ke tiga, tapi dilaksanakan setelahnya, dan tetap melaksanakannya umat islam di seluruh pelosok dunia dan bersedekah pd malamnya dg berbagai macam sedekah dan memperhatikan pembacaan maulid, dan berlimpah terhadap mereka keberkahan yg sangat besar". 3. Imam Al hafidh Ibn Abidinrahimahullah dalam syarahnya maulid ibn hajar berkata : "ketahuilah salah satu bid'ah hasanah adalah pelaksanaan maulid di bulan kelahiran nabi saw" 4. Imam Al Hafidh Ibnul Jauzi rahimahullah dengan karangan maulidnya yg terkenal "al aruus" juga beliau berkatatentang pembacaan maulid, "Sesungguhnya membawa keselamatan tahun itu, danberita gembira dg tercapai semua maksud dan keinginan bagi siapa yg membacanyaserta merayakannya". 5. Imam Al Hafidh Al Qasthalaniy rahimahullah dalam kitabnya Al Mawahibulladunniyyah juz 1 hal 148 cetakan al maktab alislami berkata: "Maka Allah akan menurukan rahmat Nya kpd orang ygmenjadikan hari kelahiran Nabi saw sebagai hari besar". 6. Imam Al hafidh Al Muhaddis Abulkhattab Umar binAli bin Muhammad yg terkenal dg Ibn Dihyah alkalbi dg karangan maulidnya yg bernama "Attanwir fi maulid basyir an nadzir" 7. Imam Al Hafidh Al Muhaddits Syamsuddin Muhammadbin Abdullah Aljuzri dg maulidnya "urfu at ta'rif bi maulid assyarif" 8. Imam al Hafidh Ibn Katsir yg karangan kitab maulidnya dikenal dg nama : "maulid ibn katsir" 9. Imam Al Hafidh Al 'Iraqy dg maulidnya "maurid al hana fi maulid assana" 10. Imam Al Hafidh Nasruddin Addimasyqiy telah mengarang beberapa maulid : Jaami' al astar fi maulid nabi al mukhtar3 jilid, Al lafad arra'iq fi maulid khair al khalaiq, Maurud asshadi fi maulidal hadi. 11.Imam assyakhawiy dg maulidnya al fajr al ulwi fi maulid an nabawi 12. Al allamah al faqih Ali zainal Abidin As syamhudi dg maulidnya al mawarid al haniah fi maulid khoir al bariyyah 13. Al Hafidz Wajihuddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad As syaibaniy yg terkenal dg ibn diba' dg maulidnya addiba'i 14. Imam ibn hajar al haitsami dg maulidnya itmam anni'mah alal alam bi maulid syayidi waladu adam 15. Imam Ibrahim Baajuri mengarang hasiah atas maulid ibn hajar dg nama tuhfa al basyar ala maulidibn hajar 16. Al Allamah Ali Al Qari' dg maulidnya maurud arrowi fi maulid nabawi 17. Al Allamah al Muhaddits Ja'far bin Hasan Albarzanji dg maulidnya yg terkenal maulidbarzanji 18. Al Imam Al Muhaddis Muhammad bin Jakfar al Kattani dg maulid Al yaman wal is'ad bimaulid khair al ibad 19. Al Allamah Syeikh Yusufbin ismail An Nabhaniy dg maulid jawahir an nadmu albadi' fi maulid as syafi' 20. Imam Ibrahim Assyaibaniy dg maulid al maulid mustofaadnaani 21. Imam Abdulghaniy Annanablisiy dg maulid Al Alam Al Ahmadi fimaulid muhammadi" 22. Syihabuddin Al Halwani dg maulid fath al latif fi syarahmaulid assyarif 23. Imam Ahmad bin Muhammad Addimyati dg maulid Al Kaukab al azhar alal`iqdu al jauhar fi maulid nadi al azhar 24. Asyeikh Ali Attanthowiy dg maulid nur as shofa' fi maulidal mustofa 25. As syeikh Muhammad Almaghribi dg maulid at tajaliat al khifiah fi maulidkhoir al bariah. Wahai saudaraku, apakah dari semua ulama' ummat yg telah mengatakan dan mengarang tentang maulid itu orang2 bodoh yg tidak mengerti hukum agama dan meniru2 org nasrani?, kalau memang anda ingin kebenaran dan jalan lurus inilah jalan dan jejak mereka. (selesai jawaban dari guru mulia). Cuma wahabi aja yg anti maulid, ucapan anda dengan gunting tambal itu menunjukkan mental licik wahabi, berani mendustakan ucapan imam imam asalkan aswaja benci maulid, inilah kelcikan wahabi. wasssalam