Rusmanto wrote:
Imho, Ballmer (MS) nampaknya sangat panik
dan ketakutan sama pergerakan open source yg luar biasa.
Ini saya kutip pernyataannya yg dikutip cnn dan bhinneka itu:
“...Tidak ada seorangpun yang tahu siapa yang membangun software
open-source.” tegas dia.
Ini sih bukan panik, ini namany
--- Akbar Kok <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Lagipula kalau Linux tidak bisa dipakai, kita pakai
> Solaris!!!
Mungkin CD distro Linuxnya kali yang rusak, jadi
enggak bisa dipake. Coba deh beli yang baru lagi atau
pinjem aja sama temen :))
Yah daripada Solaris, mendingan pake
On Mon, 29 Nov 2004, Rusmanto wrote:
> Soal paten ini masih kontroversi, Indonesia belum mengakui, kecuali
> mungkin 16 th lagi, 2020, ketika kita menerima perdagangan bebas. Itu
> pun kalau jadi kita ikut, dan kalau tidak perubahan soal paten software
> ini :-)
Negara Eropa termasuk yg keras men
Noor Azam wrote:
>Mohon maaf bila sudah pernah membaca atau pernah dibahas di sini.
>
>Berikut ulasan dari Bhineka.Com yang diambil dari CNN:
>http://www.bhineka.com/independent/thepost/postScript/index_post.asp?nid=PN0644
>
>Mungkin menarik dijadikan diskusi.
>
>-mna-
>Use GPL: Legal and Savi
-BEGIN PGP SIGNED MESSAGE-
Hash: SHA1
Kebiasaan sparring partnernya perusahaan2 gede sih,
begitu musti lawan komunitas bingung mau "nonjok" nya ke mana, ngak berujud
hehehe.
salam,
Ase
On Monday 29 November 2004 23:08, Rusmanto wrote:
> Noor Azam wrote:
> > Mungkin menarik dijadika
Noor Azam wrote:
Mungkin menarik dijadikan diskusi.
Soal paten ini masih kontroversi,
Indonesia belum mengakui, kecuali mungkin 16 th lagi,
2020, ketika kita menerima perdagangan bebas.
Itu pun kalau jadi kita ikut, dan kalau tidak perubahan
soal paten software ini :-)
Imho, Ballmer (MS) nampaknya
Mohon maaf bila sudah pernah membaca atau pernah dibahas di sini.
Berikut ulasan dari Bhineka.Com yang diambil dari CNN:
http://www.bhineka.com/independent/thepost/postScript/index_post.asp?nid=PN0644
Mungkin menarik dijadikan diskusi.
-mna-
Use GPL: Legal and Saving Our Devisa
--
Berhent
7 matches
Mail list logo