Andi Deris ======== Sungguh jauh improvement yang dicapai Andi semenjak album High Live direkam di tahun 1996. Andi yang 11 Februari lalu saya lihat di Ancol adalah sosok vokalis yang amat cerdik dalam menyiasati semua aset yang dimilikinya. Andi sadar betul bagaimana mesti menyiasati bagian-bagian sulit dari repertoar era Hansen/Kiske sehingga bisa tetap enak didengar. Dia juga pintar sekali mengatur stamina dalam keseluruhan pertunjukan berlimpah adrenalin tersebut. Ditambah lagi dengan kemampuan berkomunikasi yang sangat baik dengan penonton, ditunjang pula oleh gaya yang sangat simpatik dan bersahabat. Bonus lain adalah penampilan fisiknya yang juga enak dilihat, hal yang tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu aset bagi seorang frontman. Oh ya, tambahan lagi. Bahasa Inggrisnya juga jauh lebih baik dan lebih tipis aksen Jermannya ketimbang Michael Kiske :)
Michael Weikath ============ Sang pentolan Helloween ini tampil kalem, seolah tanpa ekspresi seperti biasa. Dan asiknya tampang tak peduliannya ini dikombinasikan dengan berbagai pose lucu. Namun di balik kekonyolan ini, nyata benar bahwa dengan sorot mata tajam dan dingin itu Weiki-lah yang mengendalikan keseluruhan aliran show. Sebagai gitaris, Weiki lebih banyak mengambil posisi sedikit ke belakang dan secara umum membiarkan si anak baru Sascha Gerstner take the spotlight. Sangat dewasa sekali. Permainannya sendiri cukup solid, sedikit sekali selip. Ada licks yang sedikit diubah di sana-sini, namun menurut saya itu lebih karena bosen aja. Toh dia sudah melakukannya hampir 20 tahun. Sascha Gerstner =========== Sebagai pendatang baru, gitaris pula, layak bahwa keseluruhan rangkaian tur pasca rilis album Rabbit menjadikan posisi Sascha bagaikan berada di bawah mikroskop. Seperti halnya dilaporkan dari Surabaya, di Jakarta pun Sascha membuktikan bahwa dirinya amat layak berada di posisi shredder Helloween mengikuti jejak Kai Hansen dan Roland Grapow. Dengan basis musik yang tampak tidak se-neoclassical-mania seperti Grapow, Sascha memberi sentuhan segar buat Helloween. Tekniknya pun baik, dengan fretting hand yang amat kuat. Beberapa tapping dan arpeggiated licks juga mulus disajikan Sascha. Ditambah bonus besar berupa bodi jangkung dan tampang ganteng, mudah sekali bagi dia untuk menarik simpati penonton. Markus Grosskopf ============= Sebagai salah satu personil bangkotan Helloween yang tersisa, malam itu Markus tampil amat sangat solid, energik, atraktif, namun tetap disiplin. Berselang-seling antara gaya bermain bass dengan plucking ala Steve Harris maupun menggunakan pick, berganti-ganti bass senar 4 dan 5, Markus benar-benar sukses menjadi tulang punggung rhythm section Helloween malam itu, apalagi berhubung partner rhythm-nya agak "berbahaya" (lihat catatan berikutnya). Interlude tapping dalam Eagle Fly Free ditampilkan begitu perfect, bahkan lebih ganas dan berenergi ketimbang versi rekamannya. Stefan Schwarzmann ============== Nah, di sinilah letak cacat dalam penampilan Helloween malam itu. Saya cukup heran bahwa sebagai drummer yang cukup senior dan seumur dengan personil lainnya (kecuali Sascha yang jauh lebih muda), ditambah lagi dengan curriculum vitae yang mencakup band-band lawas seperti Accept, malam itu justru Stefan tampil seperti drummer yang masih hijau. Power gebukannya yang sesungguhnya amat kuat itu tersimak tidak begitu stabil. Sesekali pula dia kehilangan ketukan atau salah dalam mengikuti groove pattern yang semestinya. Untung Markus dibantu Weiki sangat disiplin mengawalnya, ditambah anggota lain yang sibuk menjelajahi panggung sehingga kesalahan-kesalahan tadi cepat mencapai titik recovery tanpa mengganggu jalannya konser. Terus terang, rasanya Weiki perlu mengevaluasi keberadaan Stefan lebih lanjut dalam Helloween, mumpung belum terlanjur. Tapi secara keseluruhan band, Helloween sangat berhasil menyajikan MAGIC IN THE AIR! ... and you SCREAAAAAMMMM on Halloween ......................... cheers, ---sgt--- np Save Us --------------------------------------------------------------------- Ingin berhenti diskusi? e-mail: [EMAIL PROTECTED] Milis www.Gitaris.com didukung oleh Komunitas Gitar Indonesia. Lihat ARSIP MILIS ini via web di: http://milis.gitaris.com Brought to you by #1 DotCom Company: www.TechScape.co.id