Dari yang pernah saya baca di Sutta Anguttara Nikaya, demikianlah kalau
tidak salah (apalagi tulisannya, sudah lupa banget), mungkin ada yang bisa
menuliskannya yang lebih benar sesuai Sutta,

Ketahuilah para bhikkhu, di Alam semesta terdapat TAK BERHINGGA BANYAKNYA
TATA SURYA, 1000 tata surya kecil disebut sebagai Culanika Lokhadatu,
1000x1000=1.000.000,- tata surya disebut Dwisahasi Culanika Lokhadatu,
1000X1000X1000=1.000.000.000,- tata surya disebut Tisahasi Culanika
Lokhadatu.  Bila Sang tathagata ingin memperdengarkan suaraNya bisa mencapai
alam ini bahkan melebihinya lagi.
Yang disebut satu tata surya, sampai sejauh sinar matahari dapat ditangkap
dengan baik, itulah disebut satu tata surya.
Dalam seribu tata surya terdapat seribu Jambudipa (kehidupan seperti di
bumi), seribu sineru (raja gunung), seribu raja sungai,......

Berarti dalam satu tata surya Cuma ada satu Jambudipa (kehidupan seperti
dibumi).
Untuk itu merkurius, venus, bumi, mars.......Cuma ada satu jambudipa yaitu
bumi kita ini.
Karena dalam setiap satu tata surya ada 1 jambudipa, Sehingga bila ingin
mengetahui adanya kehidupan harus nyebrang tata surya.

Bintang adalah pusat tata surya untuk setiap system, sedangkan bintang
terdekat dengan kita saja Alfa centauri jaraknya 4 tahun cahaya.

Dalam penemuan dibawah sungguh membuat terkejut karena tata surya Gliese
jaraknya 20.5 tahun cahaya sudah dapat diteropong, sedangkan yang terdekat
dengan bumi kita saja yang 4 tahun cahaya belum dapat dicapai.
Untuk menjelajah kesana dibutuhkan suatu materi yang mampu melebihi
kecepatan cahaya barulah dapat mencapai kesana, apalagi 20.5 tahun cahaya.

Sungguh penemuan yang luar biasa. 
Dengan semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang,
Dhamma akan semakin terbukti kebenarannya.  Karena untuk membuktikan dhamma
secara intelek, maka ilmu pengetahuan dan teknologi harus mendukung.

Semoga bermanfaat,
Salam Metta selalu,
Akwang

-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
sutedja tj
Sent: Thursday, April 26, 2007 12:03 PM
To: MABINDO; MUBI; samaggiphala; milist_buddha; Dharmajala
Subject: [MUBI] Ditemukan, Planet Pertama yang Bisa Dihuni

Namo Buddhaya,

Apa yang dikatakan Sang Buddha tentang ada begitu banyak, ribuan, jutaan,
bahkan
milyaran tata surya di luar bumi ini dalam Mahaparinibbana Sutta ternyata
terbukti oleh ilmu pengetahuan sekarang.

Apa lagi yang perlu diragukan? Semoga hal ini menambah Saddha dan merupakan
satu "Kesaksian" melampaui semua "Kesaksian" agama tetangga yang sering
mendeskritkan Umat Buddha.

Mettacitena,
Sutedja Tjandra


----- Forwarded Message ----
From: "[EMAIL PROTECTED]" <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, April 26, 2007 12:02:25 PM
Subject: Email Berita : Ditemukan, Planet Pertama yang Bisa Dihuni

Berikut kiriman berita dari teman Anda yang beralamat di:
[EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------

Rabu, 25 April 2007 14:46 WIB

Ditemukan, Planet Pertama yang Bisa Dihuni


GARCHING--MIOL: Planet pertama yang bisa dihuni dalam ukuran dan kondisi
yang sama dengan Bumi, telah ditemukan dalam satu sistem tata surya luar,
sehingga kembali memunculkan kemungkinan adanya kehidupan di planet-planet
lain, ungkap para ilmuwan, Rabu.
Planet yang belum diberi nama itu besarnya satu setengah kali bumi dan lima
kali lebih pejal, ungkap tim astronom Eropa di Observatorium Selatan Eropa
di Garching, Jerman.
"Kami sudah menaksir bahwa suhu rata-rata super-Bumi ini antara 0 hingga 40
derajat Celsius, karena itu air dalam keadaan cair," kata Stephane Udry dari
Observatorium Jenewa.
"Model-model memberi perkiraan bahwa planet itu kemungkinan berbatu-batu
seperti Bumi kita atau ditutupi samudera." katanya.
Planet itu terletak di sekitar bintang yang disebut Gliese 581, sekitar 20,5
tahun cahaya dari sistem tata surya Bumi dan termasuk 100 bintang terdekat
dari Matahari.
Walau planet itu lebih dekat ke bintangnya dibanding jarak Bumi ke Matahari,
kedua planet sama punya kondisi sama karena Gliese 581, yang disebut
'kurcaci merah', ukurannya lebih kecil dan lebih dingin.
Satu tahun planet tersebut sama dengan 13 hari di Bumi.
"Kurcaci-kurcaci merah, cocok untuk mencari planet-panet sejenis karena
mereka memancarkan cahaya lebih sedikit, dan mereka juga punya jarak yang
lebih dekat ke zona yang bisa dihuni, dibanding matahari kita," kata Xavier
Bonfils dari Universitas Lisabon.

Lebih dari 200 'eksoplanets' - planet di luar tata surya Matahari, ditemukan
dalam 12 tahun terakhir.
Kebanyakan adalah gas padat yang sangat besar mirip Jupiter.
Xavier Delfosse dari Universitas Grenoble di Prancis mengatakan planet
temuan baru itu dapat dihuni dan pasti menjadi sasaran bagi misi luar
angkasa mencari mahluk luar angkasa di masa depan.
"Air dalam bentuk cair sangat penting bagi kehidupan," katanya. "Bagai peta
harta karun, orang akan menandai planet ini dengan tanda X." (DPA/Ant/OL-06)

----------------------------------------
Sumber: Media Indonesia Online

Copyright C 2007 Media Indonesia Online. All rights reserved

Reply via email to