Dear All,

Sungguh luar biasa Indonesia, saya sudah selesai baca sejak 2 minggu lalu, tapi 
versi inggris, saya mengundang buku itu satu set yg terdiri atas 8 Buku, 
harganya cukup mahal, @265 Rupee (sekitar @ Rp. 54000).

perlu di catat baik-baik bahwa di bagian depan halaman depan komik itu tertera:

"This work of fiction contains characters and episodes that are not part of the 
historical record."

Jadi teman-teman sudah tahu maksud kalimat tersebut.
Banyak hal yg menurut saya kurang tepat, seperti Buddha diintruksikan untuk 
mengajar oleh Brahma (padahal Maha Brahma Sahampati yang memohon Buddha untuk 
mengajar).

kisah Angulimala juga sama sekali tak sesuai dengan catatan di Tripitaka, 
memang disebutkan bahwa Angulimala adalah pembunuh manusia untuk medapatkan 
jarinya, dan di jadikan kalung.

Kisah Devadatta juga sama sekali tak sesuai, dalam komik disebutkan bahwa 
devadata tidak ada hubungan darah dengan Siddharta, kemudian seharusnya 
Devadata hidup di kerajaan, tapi di komik tersebut dikisahkan Devadata hidup di 
hutan bersama serigala, dsb...namun beberapa hal yg berkaitan dengan niat buruk 
Devadata dikisahkan cukup sesuai, seperti melepas gajah, menyewa pemanah, dsb.

Ananda menjadi pembunuh, perampok bersekonkol dengan Angulimala untuk membunuh 
Buddha, dan Ananda dilindungi oleh sejenis makhluk yang mirip dengan Ular, dan 
makhluk itu memberi kekuatan kepada Ananda, dan yang aneh adalah Ananda juga 
tidak memiliki hubungan darah dengan Siddharta, namun akhirnya Ananda menjadi 
murid Buddha.

kalau tidak salah ingat, Hutan Jeta adalah persembahan Anathapindika, tapi di 
komik disebutkan seorang saudagara kaya bernama Sudata. saya tidak tahu persis 
apakah itu adalah nama lain Anathapindika atau bukan.

YA Asajji mati muda di komik itu, jadi pertemuan Asajji dengan Sariputra pun 
tidak terjadi, pengarang komik menceritakan Asajji muncul di dada Ananda berupa 
bayangan, sehingga menarik perhatian Sariputra. kisah sesungguhnya adalah 
ketika berpindapatta, Sariputra membuntuti YA Asajji dan akhirnya terjadi 
dialog singkat, sehingga Sariputra langsung mencapai Sotapanna.

Siddharta yang kabur dari Istana hanya bersama Asajji bertemu dengan Raja 
Bimbisara, dan Assajji pula yang meramal bahwa Raja akan dibunuh oleh Anaknya 
sendiri, YA Asajji memiliki kekuatan supranatural yang bisa melihat masa depan. 
bahkan Asajji meramalkan bahwa Sidharta akan menyerah ketika dalam menyiksa 
diri selama 6 tahun.

Kisah Mahaprajapati dan yasodhara juga sama sekali berbeda.

Vishaka juga dikisahkan sebagai orang gila yang dibantu untuk menyadarkan diri 
oleh Buddha.

Sujata jatuh cinta pada Siddharta, begitu juga Visakha

Sidharta dikisahkan sakit-sakit, padahal dalam kisah yang tercatat di berbagai 
sumber menyatakan beliau sehat, segar, dan memiliki banyak kemampuan, dari ilmu 
pengetahuan hingga seni bela diri.

Empat peristiwa juga tidak sesuai dengan deskripsi sesungguhnya.

Kassapa bersaudara juga diceritakan sangat berbeda, walaupun mereka tetap 
dikisahkan sebagai pemuja api, namun dalam Sutta Pitaka menybutkan bahwa Maha 
Kassapa adalah orang Kaya, dan sempat menikah, kemudian setelah orang tuanya 
meninggal ia kabur dari rumah dan mencari pembebasan sejati, yg akhirnya Maha 
Kassapa dan istrinya bertemu dengan Buddha, dan menjadi murid beliau.


Persekongkolah Ajatasu bersama Devatada untuk mengkudeta Raja Bimbisara, dan 
Ajatasatu sempat disekap oleh Raja Bimbisara karena ingin membunuh Buddha 
(sempat memanah ke bagian dada Buddha, tapi Buddha tetap bisa diselamatkan).

Sariputra dan Mongala berguru pada Sanjaya, dan akhirnya pergi bersama ratusan 
murid sanjaya utk menjadi Murid Buddha, dan mereka punya kelebihan seperti 
kebijaksanaan sempurna, dan kekuatan supranatural.

Devadatta juga berhasil menghasut sebagian murid Buddha utk ikut dengan 
devadatta, dan berhasil dibawa kembali oleh Sariputra dan Mongalana, ini sesuai 
dengan kisah yang tercatat di Anggutara Nikaya dan Digha Nikaya.

Rahula juga dikisahkan sangat berlainan, seluruh suku sakya diserang dan 
dijadikan budak, dan Buddha mencoba untuk menolong, dan akhirnya bertemu 
kembali dgn Ayahnya (Raja Suddhodana), maha prajapati, Yasodhara dan rahula. 
padahal dalam catatan berbagai sumber, Buddha kembali ke kapilavastu dan 
memberikan pelajaran dharma, dan meminta Sariputra untuk menahbisakan Rahula 
menjadi Samanera.

Di komik itu dikisahkan bahwa Devadata dalam niat buruknya utk membunuh Buddha, 
akhirnya ia terkena racun dan mati, menurut kisah yang ada, bahwa devadatta 
ditelan oleh bumi dan terlahir ke neraka avicci.

setelah Devadatta meninggal, Raja Ajatasatu sangat stress, dan muncul penyakit 
aneh berupa jendulan di kepala, berkat Buddha penyakit itu sembuh kembali, dan 
akhirnya Raja Ajatasatu menjadi murid Buddha dan banyak membantu dalam berbagai 
hal, kisah ini juga sesuai dengan catatan sutta.

Sariputra memang masuk parinirvana duluan, dalam komik itu, hal ini sesuai 
dengan catatan sutta.

Chunda yang memberi persembahan makan kepada Buddha juga mirip dengan catatan 
sutta, Chunda dan istrinya memasak sejenis jamur dan hanya dipesembahkan kepada 
Buddha, dan makan lain dipersembahkan kepada muridnya. Buddha juga berpesan 
bahwa bukan makan sejenis jamur itu yang beracun, dan tidak boleh ada yg 
menuduh Chunda dalam hal itu.

beginilah komentar singkat tentang komik itu.
Mereka yang sudah familiar dengan kisah Siddharta hingga mencapai penerangan 
sempurna, maka akan bisa melihat dengan jelas, hal apa yang telah dimodifikasi, 
dan hal apa yang masih sesuai.

Jika anda termasuk orang yang tidak familiar dengan kisah2 itu, mohon 
bertanyalah di milis ini, saya rasa pasti banyak teman2 yang mau sharing idea 
dan pengetahuan, sangat bagus kalau kita bisa terinspirasi oleh komik itu, dan 
mencari tahu catatan yang masih tersedia hingga saat ini, bukan dengan cara 
mempertentangan atau demi debat, namun dengan niat bahwa kita menerima 
inspirasi besar yang Buddha tunjukkan kepada kita.

selamat membaca dan silakan menilai sendiri, secara pribadi saya cukup "kecewa" 
dengan komik ini, alangkah baiknya kalau menulis dengan benar sesuai dengan 
'history' yang tercatat, maka karya ini akan menjadi karya yang sungguh indah 
dan sangat layak dijadikan koleksi di perpus maupun koleksi personal.


Salam dari Dharamsala, India


PS: Ini hanya opini pribadi, kita perlu saling crosscheck juga....


--- In [EMAIL PROTECTED], sutedja tj <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Sent: Tuesday, April 17,:00:54 PM
> Subject: Fwd: FW: Komik Buddha
> 
> Dear all,
> 
> Ada yang berminat baca buku Komik "Buddha"?
> 
> Gramedia menerbitkan buku komik 8 jilid. Harganya Rp.30.000,- kalu di toko
> buku Gramedia.
> Kalu berlangganan, bisa hemat 25% dan bebas ongkos kirim untuk Jakarta.
> Total hanya Rp. 180.000 (hemat Rp.60.000 dan ongkos kirim).
> Kalu berminat, telepon aja ke: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
>,
> Thanks ya.
> 
> Buddha I : Kapilawastu 
> ISBN: 
> Kode Produk 
> 
> Harga Toko buku Rp30.000 
> Harga untuk Anda Rp26.000 (hemat Rp4.000) 
> Penulis Osamu Tezuka 
> Penerjemah: Asha Fortuna 
> 
> (Embedded image moved to file: pic17437.jpg) 
> 
> 19.5 x 14.5 cm 
> 400 gram 
> 404 hlm 
> komik 
> Jilid pertama seri ini melukiskan situasi sosial di India menjelang 
> kelahiran Siddharta Gautama. Di sana keturunan paling totok sedang 
> kuat-kuatnya mencengkeram masyarakat. Mereka menamai dirinya kaum Brahmana 
> dan membagi-bagi masyarakat selebihnya ke dalam kelompok yang dibuat lebih 
> rendah statusnya : Ksatria, Waisya, dan Sudra. Dalam situasi masyarakat 
> semacam itulah lahir Siddharta Gautama. 
> Melalui perkenalan dengan beberapa tokoh imajiner--Chapra si budak, Tatta 
> si paria, dab banyak lagi--Tezuka melukiskan dengan kocak-getir kebrutalan 
> sistem kasta yang menindas bangsa itu bertahun-tahun lamanya. 
> 
> Jilid berikutnya 
> Jilid 2 : Empat Perjumpaan (1 Mei 2007) 
> Jilid 3 : Devadatta (1 Juni 2007) 
> Jilid 4 : Hutan Uruvela (1 Juli 2007) 
> Jilid 5 : Taman Rusa (1 Agustus 2007) 
> Jilid 6 : Ananda (1 September 2007) 
> Jilid 7 : Pangeran Ajatasattu (1 Oktober 2007) 
> Jilid 8 : Jetawana (1 November 2007) 
> 
> Siapakah Osamu Tezuka? 
> 

deleted.............




Nyanabhadra
Tibetan Language & Buddhist Philosophy

Library of Tibetan Works & Archives
Centre for Tibetan Studies & Researches
Gangchen Kyishong Dharamsala - 176215
Himachal Pradesh - I n d i a

"May I become at all times, both now and forever; a protector for those without 
protection; a guide for those who have lost their way; a ship for those with 
oceans to cross; a bridge for those with rivers to cross; a sanctuary for those 
in danger; a lamp for those without light; a place of refuge for those who lack 
of shelter; and a servant to all in need"-- H.H. The 14th Dalai Lama, Tenzin 
Gyatso -- Bodhicharyavatara [Tib. 
J'ang.chub.sem.pa'i.c'od.pa.nyid.jug.pa.zhug.so; Ing. Guide to the 
Bodhisattva's Way of Life, Chapter III, Verse 18-19]~ Shantideva
       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke