SORGA DUNIA Dalam waktu yang sedemikian singkatnya sudah dua tokoh meninggal dunia secara berturut-turut, mbah Surip & WS Rendra. Hal ini sebenarnya bisa terjadi juga dengan saya maupun Anda, maka dari itu apa salahnya mulai dari sekarang; kita memikirkan "Rumah Masa Depan" alias tempat dimana nantinya kita dimakamkan.
Di tempat pemakaman murahan pada umumnya sudah mirip seperti pasar, sebab pada saat keluarga berziarah disitu; pasti akan diganggu oleh para pedagang asongan yang berlalu-lalang, mulai dari yang nawarin bunga, makanan maupun bersih-bersih rumput. Yang lebih menyakitkan lagi apabila jenazah nantinya ditumpuk dengan jenazah-jenazah lainnya, bahkan hingga tumpuk empat jadi benar-benar sudah mirip seperti ikan sarden di dalam kaleng. Hal ini terjadi di tempat pemakaman umum (TPU) Karet Biyak, Jakarta Pusat Beda dengan tempat pemakaman elit, bukan saja tempatnya asri dan indah, disitu juga digelar konser musik klasik. Konser klasik untuk orang mati yang digelar dikuburan ini bukannya sekedar berita hoax melainkan sudah menjadi kenyataan. Konser dimulai pada malam hari, maklum roh gentayangan baru bisa keluar setelah gelap. Konser diawali dengan lagu pembuka berjudul "Serenade for Strings : Eine Kleine Nachtmusik" karya Wolfgang Amadeus Mozart yang ditampilkan oleh Lippo Karawaci Community Orchestra. Menyusul kemudian penyajian kelompok paduan suara anak-anak yang menyanyikan lagu, antara lain lagu "Everybody Has Music Inside". Harga tiketnya pun tidak murah Rp 250 ribu, bahkan dihadiri oleh CEO Lippo Group James Riady dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Miranda Gultom, tetapi bukan oleh arwah mereka, wong mereka itu hanya sekedar saksi hidup dalam acara konser tersebut. Apakah arwah Engkong atau Oma Anda tidak akan bahagia tuh. Dimana mereka masih bisa menikmat hiburan konser klasik diwaktu malam. Maklum para arwah juga masih banyak yang haus akan Dugem (Dunia Gembira) jadi bukan hanya sekedar Duduk manis sampai Gempor saja. Konser tersebut diselenggarakan tepatnya diareal kuburan San Diego Hills Memorial Park (SDH). Mana ada tuh di negara lainnya; dimana untuk para arwah masih disajikan hiburan konser di tempat pemakaman mereka. Inilah salah satu service yang disajikan oleh pihak SDH disamping hiburan atau tempat rekreasi lainnya. Mereka juga menyediakan tiga fasilitas helipad untuk kebutuhan pendaratan bagi peziarah yang menggunakan helicopter. Tidak bisa dipungkiri SDH merupakan taman pemakaman modern pertama di Indonesia yang memiliki family center (tempat hiburan keluarga) dengan fasilitas paling lengkap. Antara lain restoran kelas bintang lima, danau seluas delapan hektare, serta kolam renang. Dengan adanya fasilitas rekreasi yang serba lengkap ini, dijamin keluarga akan lebih sering datang nyekar ke kuburan; jadi tidak hanya sekedar setahun sekali saja bahkan bisa setiap weekend datang nyekar sambil berkreasi. Mengkombinasikan nyekar sambil berkujung ke Dunfan githu. Jadi tidaklah salah apabila SDH disebut sebagai Sorga Dunia. Agar adil maka sorga ini telah dikapling sesuai dengan agamanya masing-masing. Garden of Creation (bagi umat Kristiani), Heavenly Garden (bagi umat Muslim), dan Garden of Prosperity and Joy (bagi pemeluk Agama Budha). Namanya juga sorga jadi wajarlah apabila pengelola San Diego Hill (SDH) memasang tarif setinggi langit. Misalnya untuk yang termahal ditawarkan Rp. 65 juta per meter persegi (hanya sekedar harga tanah saja) maklum letaknya di tempat yang paling tinggi dari seluruh perbukitan oleh sebab itulah juga diberi nama "Peak of The Peak". Luas kavling yang ditawarkan untuk kavling tipe Super Family 16 x 4 m sedangkan untuk tipe Royal Family 32 x 48 m. Berapa miliar Rp. harganya per kavling silahkan Anda hitung sendiri ! Tidak ada salahnya mulai dari sekarang Anda memesan lahan disana, agar nantinya bisa dimakamkan barengan dengan orang-orang beken lainnya mulai dari artis Rima Melati, disainer Irwan Tirta, Gubenur DKI Fauzi Bowo, mantan menteri BUMN Tanri Abeng maupun para tokoh lainnya yang konon telah memiliki lahan disana. Memang manusia itu aneh, semasa hidupnya ingin tinggal di daerah elit, bahkan setelah matipun ingin di makamkan di daerah elit pula ! Cuma yang menjadi pertanyaan apakah Anda tega dan mau membeli lahan kuburan yang harganya setinggi langit ? Walaupun Anda nanti dimakamkan di Taman Firdaus sekalipun juga, bagi Anda yang sudah mati tidak akan dapat menikmatinya lagi keindahan alam disitu. Jadi tempat pemakaman yang semahal itu hanya sekedar untuk ajang pamer saja dan tidak ada manfaatnya. Bagaimana perasaan dari istri maupun anak yang ditinggal, apabila sebagian besar dari uang warisannya ludes habis hanya digunakan untuk membayar biaya pemakaman? Mang Ucup sendiri lebih senang dimakamkan dibawah rindangnya pohon jengkol, seperti mbah Surip, maklum selain lebih adem; jengkol juga merupakan makanan favoritnya mang Ucup Mang Ucup Email: mang.ucup<at>gmail.com Homepage: www.mangucup.org Facebook