Ini namanya Bencana
Karena pendidikan adalah mempersiapkan masa depan umat manusia
Bukan hanya agar peserta didik pandai, tapi juga agar punya manfaat bagi 
masyarakatnya, bangsanya, negaranya, lingkungannya dll
Untuk
 itu... Hayoo, semampu kita, marilah bersama membangun dunia pendidikan 
Indonesia, demi masa depan masyarakat kita dan umat manusia yang lebih 
baik... meskipun dengan resiko harus siap menghadapi gebukan & 
keserakahan mafia pendidikan. Karena ini demi anak cucu kita sendiri 
yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia di masa depan
======================

Dari: Simpati
 <........@yahoo.com>
Tanggal: Minggu, 6 November, 2011, 8:42 AM








 



  


    
      
      
      Intisari dari 3 berita pada link dibawah ini, yakni:



1. Menurut lembaga UNDP, peringkat pendidikan Indonesia merosot drastis. 
berkaitan dg merosotnya peringkat Index Pembangunan Manusia, dari peringkat
 111 pada tahun 2010 melorot jadi peringkat 124 pada tahun 2011 (rekasi dari 
pejabat, bahkan DPR seperti
 biasa, yakni membantah pengumuman UNDP tadi & mencari2 pembenaran)



2.
 Adanya dugaan korupsi dalam dunia pendidikan yang tampaknya sangat 
terstruktur, melibatkan DPR, pemerintah dan mafia [bercermin dari 
berita: Anas & Nazarudin (DPR), bersama Keluarga Wimpi Ibrahim 
pemilik PT. Bintang Ilmu group & Indah Jaya Group, bersama Fasli 
Jalal (Birokrat/ eks Dirjen, sekarang Wakil
 Menteri Pendidikan): korupsi dana pendidikan sebesar 6,4 trilyun]



3. karena korupsi gila2-an yang sangat terstruktur itu,
 maka dunia pendidikan akhirnya mendapat sarana dan prasarana yang 
sangat buruk. Sedangkan dana dan sumber daya yang demikian besar 
ternyata bukan untuk membangun dunia pendidikan Indonesia, tapi patut diduga 
masuk 
kantong oknum pejabat, oknum anggota DPR dan makin membesarkan kekuatan 
keluarga 
mafia (yang entah sengaja atau tidak) menyebabkan hancurnya negara ini dengan 
adanya kehancuran dunia pendidikan. 



Apakah bisa diambil kesimpulan?

Bahwa
 dunia pendidikan Indonesia hancur lebur (mungkin nantinya bisa 
peringkat terakhir di dunia), karena dana yang sebenarnya untuk 
mengembangkan dunia pendidikan, ternyata masuk kantong oknum pejabat, 
oknum DPR (Nazarudin cs) dan mafia (keluarga don Wimpy)

Atau, keluarga mafia (memakai/memanfaatkan oknum pejabat & oknum DPR dll)
 menghancurkan dunia pendidikan Indonesia untuk menghancurkan RI



Simpati

(Sarasehan Mandiri Pemberantas Korupsi)

================================





http://www.mediaindonesia.com/read/2011/11/03/273550/293/14/Indeks-Pembangunan-Manusia-Indonesia-Anjlok-Drastis





Kamis, 03 November 2011 21:25 WIB   


Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Anjlok Drastis




JAKARTA--MICOM: Peringkat Human Development Index (Indeks
Pembangunan Manusia - IPM) Indonesia pada 2011 melorot drastis dari posisi
peringkat ke-111 dari 182 negara ke posisi 124 dari 187 negara.




IPM adalah alat untuk mengklasifikasikan negara menjadi
katagori maju, berkembang, atau terbelakang. Dengan cara cara mengukur 3
indikator suatu negara yaitu, bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan
ekonomi.




”Bidang pendidikan yang terus landai grafiknya pada
2010-2011 menjadi salah satu penyebab turunnya peringkat IPM Indonesia,” sebut
Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengomentari hasil
laporan IPM 2011 yang dirilis oleh UNDP pada Kamis (3/11).




Dijelaskan UNDP mengukur peringkat pendidikan suatu negara
berdasarkan lama waktu sekolah. Pada laporan IPM kali ini, lembaga tersebut
mencatat rata-rata lama sekolah di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 5,8
tahun (tidak lulus SD).


===============================================



http://warta-online.com/2011/09/warta-online-jaringan-mafia-nazarudin.html

Jumat, 09 September 2011
Jaringan Mafia Nazarudin yg
 menjadikan PT.
 Bintang Ilmu Group Sebagai Distributor Tunggal Kementrian Pendidikan 
Nasional???



Apakah konspirasi yang ada dibalik
 berita menurut link dibawah ini, yang menjadikan PT. Bintang Ilmu, PT. Indah 
Jaya, PT 
Mapan dll group perusahaan milik keluarga Wimpy Ibrahim sebagai 
Distributor Tunggal Departemen Pendidikan Nasional untuk pengadaan buku,
 alat peraga pendidikan dll kebutuhan peningkatan mutu pendidikan untuk 
sekolah2 di seluruh Indonesia, yang 
dibiayai oleh uang negara.




Dan meskipun
 pengadaan buku, alat peraga pendidikan dll kebutuhan peningkatan mutu 
pendidikan, yang disediakan oleh group 
perusahaan keluarga mafia hongkong itu tidak sesuai spesifikasi, kurikulum dan
 mutu
 pendidikan yang ditetapkan, karena sering kali yang disediakan adalah 
buku lama/bekas/ out of date, alat peraga yang jelek, murahan, tidak berfungsi 
sebagai alat pembelajaran dll tapi dibayar 
mahal, tidak pernah disentuh oleh aparat hukum, bahkan mereka berani 
meng-klaim bahwa aparat hukum ada dalam kendali atau patuh pada mereka. 
Apakah karena aparat hukum merupakan anak buah para mafia itu?





Sampai
 sekarang belum pernah ada bantahan resmi dari kementrian pendidikan 
nasional, meskipun nama wakil menteri juga disebut sebagaimana berita 
dibawah ini. Maka bisa ditebak bahwa hal ini patut diduga adalah benar. sebab 
jika tidak 
benar, tentunya sudah ada bantahan.





Sampai sekarang belum ada 
tindakan aparat hukum, meskipun sudah sering dan ramai diberitakan media
 massa 
tentang korupsi, konspirasi, kong kalikong dll yang dilakukan oleh 
jaringan mafia asing itu diseluruh wilayah Indonesia selama bertahun2.





Jadi masyarakat hanya bisa menonton 
pembodohan bangsa secara sistematis melalui yang dilakukan orang lain yang 
diback-up oleh aparat 
negara. Tapi sumber dana pembodohan bangsa adalah dari uang rakyat/ uang negara


==============================================




http://m.tribunnews.com/2011/07/07/bbm-nazaruddin-anas-urbaningrum-main-proyek-di-kemendiknas





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa tak lagi dibela oleh teman-temannya, 
mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin terus buka 
suara. Nazaruddin kembali melemparkan bola panas melalui layanan 
blackberry masangger ke beberapa wartawan, Kamis (7/7/2011). Kali ini 
Nazaruddin mengungkap, sang Ketua umum Demokrat, Anas Urbaningrum 
bermain berbagai proyek di Kemendiknas.







"PT Anugrah Nusantara digunakan untuk main proyek di Kementerian 
Pendidikan Nasional. PT tersebut bermain dengan penerbit Bintang Ilmu 
yang dimiliki oleh Wimpy Ibrahim," kata Nazaruddin.







Dikatakan, semua anggaran pengadaan buku sekolah dan alat peraga senilai Rp 6,4 
triliun dipegang oleh Wimpy Ibrahim. Wimpy 
rutin memberi setoran pada Anas Urbaningrum. "Proyek yang dimainkan oleh
 Wimpy itu adalah proyek pengadaan buku  senilai Rp 6,4 
triliun," ujarnya.







Selain itu, Nazaruddin menuturkan, Anas juga bermain pada proyek 
pengadaan jaringan computer pun untuk program e learning. Permainan itu 
bisa terlihat karena jaringan sudah lebih dulu diadakan, meskipun 
computer untuk program tersebut belum diadakan.







"Permainan ini bisa lancar dilakukan karena melibatkan Fasli Jalal, 
mantan dirjen di Kemendiknas yang kini menjabat wakil menteri," tuturnya



http://m.tribunnews.com/2011/07/07/b...di-kemendiknas

Kirim email ke