fyi ajah...
endak sreg?
just delete...

==

To: "Milist DPR"  
From: "Ayatollah Antony" <[EMAIL PROTECTED]> 
Date:  Thu, 1 Jun 2006 03:30:45 -0700 (PDT)
  
Saya menerima email ini menjelang Pemilian Umum
Presiden 2004, tepatnya 20 Juli 2004. Koq ternyata
sekarang agak aktual dan mendekati kenyataan meski ada
juga yang meleset.
Apa Keinginan Amerika Bila SBY Menjadi RI-1? 

Sebuah posting dari rekan kita, Abu Nahl, di forum
situs ini mengenai seputar informasi kasak-kusuk
Pemerintah Amerika Serikat dibalik SBY layak untuk
direnungkan. Membaca isi tulisan yang berjudul
"Daftar Tuntutan Amerika Untuk SBY Bila Jadi Presiden"
menyadarkan kepada kita semua, bila informasi itu
akurat tentunya, bahwa betapa jahadnya makar yang
hendak dilakukan negara adidaya itu kepada Republik
ini. Ironisnya, rencana makar itu akan memakai tangan
putra terbaik bangsa ini sendiri, yaitu Capres SBY
bila dia terpilih sebagai pejabat RI-1. Kisah masuknya
VOC di abad 15-16 lalu ke Bumi Nusantara melalui
kolaborasi dan pengkhianatan oleh beberapa
Pangeran/Raja yang ada di waktu itu di negeri ini,
rupanya akan terulang kembali. Akankah kita kembali
dijajah oleh kekuatan Barat yang sangat merusak itu?

Inilah Daftar Tuntutan Amerika Untuk SBY Bila Jadi
Presiden

Seorang mantan Menteri di era Pemerintahan pasca
Soeharto, mengaku memperoleh banyak masukan dari
beberapa orang yang selama ini menjadi anggota Tim
Sukses SBY. Informasi itu menyangkut issue seputar
keterlibatan Amerika Serikat dibelakang kenaikan SBY
sebagai Presiden RI. Ternyata keterlibatan semacam
AIPAC, Pentagon, NSC, China perantauan, dan para
Lobbyist Indonesia di Kongres negara adidayaa itu
tidak bohong 100 persen. Keterlibatan mereka memang
ada, meski ditutup-tutupi oleh kedua belah pihak.
Menurut mantan menteri yang hobbinya mancing itu,
beberapa "tuntutan" negara adidaya itu memang masuk
akal bagi kepentingan kapitalis globalnya. Dulu ketika
dia masih menjabat di pemerintahan, daftar "keinginan"
negara adidaya itu juga pernah disodorkan Presiden
kepadanya yang menerima "pesan" itu melalui Dubes AS
di Jakarta. Tapi kondisi dalam negeri yang saat itu
sedang "chaos" akibat angin Reformasi yang berhembus
kencang, sehingga beberapa bagian tuntutan itu tak
semuanya bisa "dibayarkan" hingga dia keluar dari
kabinet karena berubahnya pemerintahan saat itu.
Menurut mantan menteri ini, mungkin saja AS masih
menagih atas daftar tuntutannya yang belum kesampaian
di negeri ini. "Nah, secara kebetulan pak SBY yang mau
menerima "syarat" itu", katanya enteng. Apa saja
sebenarnya yang diinginkan pihak Amerika untuk negeri
kita saat ini? 


Di bidang Ekonomi

Mantan Menteri itu mengatakan tuntutan negeri Paman
Sam itu masih berkisar pada izin konsesi untuk tambang
minyak dan gas bumi serta mineral lainnya. Misalnya
saja izin konsesi untuk tambang tembaga dan emas di
pulau Irian yang dikerjakan oleh PT Free Port. Mereka
minta konsesi 100 thn untuk explorasi dan produksi,
serta tambahan cakupan wilayah konsesi hingga mencapai
10 persen wilayah pulau kaya mineral itu. Sementara
untuk minyak dan gas bumi, mereka minta jaminan yang
sama untuk PT Caltex Indonesia di Riau, PT Exxon untuk
Aceh serta perluasan konsesi tambang migas untuk
perusahaan UNOCAL di Kalimantan dan lepas pantainya.
Dan diizinkan pula perusahaan AS ini membuka konsesi
baru di wilayah kepala burung pulau Irian yang kaya
itu. Sementara untuk explorasi tambang gas terbesar di
dunia, yaitu kepulauan Natuna, buah hasil kunjungan
Presiden Clinton ke Jakarta beberapa tahun lalu,
mereka juga prinsipnya meminta jaminan hukum dan
kepastian yang membuat investasi mereka kelak di
wilayah itu aman dari berbagai tuntutan rakyat
Indonesia.
 
Catatan : Konsep teknisnya dalam bentuk KPS (kontrak
production sharing) yaitu kerja sama kontak perusahaan
amerika dg pertamina (baca oknum2 pertamina) bukan
rakyat Indonesia !!!


Untuk sektor diluar pertambangan, kepentingan ekonomi
AS yang diangap penting di negeri ini adalah operasi
Lembaga Keuangan dan Perbankan Internasionalnya. Kata
pak mantan menteri itu, mereka meminta Bank Indonesia
dan Depkeu mengizinkian pembukaan cabang-cabang yang
lebih luas untuk operasi perbankan dan lembaga
keuangan asing, termasuk pasar uang dan pasar modal,
di semua ibukota propinsi dan kota-kota metropolis
lainnya di Indonesia. Selama ini memang operasi
bank-bank asing semacam Citibank, terbatas di Jakarta
dan kota besar di Jawa saja seperti Bandung dan
Surabaya.

Sementara itu mereka juga meminta SBY kelak lebih
mempererat kerjasama ekonomi dengan teman lama yaitu
IMF, WB dan forum APEC. Juga menyangkut kebijakan
Pemerintah Indonesia ke depan yang menjamin terjadinya
proses Liberasi Ekonomi yang lebih agresif dan sehat.
Termasuk melanjutkan privatisasi BUMN seperti zaman
pemerintahan Megawati. Dan diizinkannya pihak asing
menguasai asset BUMN hingga 100 persen dalam 5-10
tahun ke depan. Pesanan yang terakhir ini, kata pak
mantan menteri itu, lebih merupakan "pesanan" para
China Hoakiao yang berjasa memberikan pendanaan kepada
partai Demokrat. Mereka ini di koordinasi oleh BUMN
Singapore yang selama ini rajin memborong asset-asset
Pemerintah RI yang dilego Megawati melalui kementrian
BUMN. 

Bahkan atas titipan Singapore tampaknya, pihak AS
minta agar diizinkannya 'menyewa' dan 'mengexplorasi'
beberapa pulau kecil yang tidak berpenghuni ke pihak
asing dengan perlindungan hukum yang jelas. Juga ada
tuntutan untuk diberikannya jaminan kebebasan oleh
otoritas moneter Indonesia dalam proses transfer dana
hasil keuntungan jaringan bisnis Internasional yang
beroperasi disini tanpa ada lagi pembatasan jumlah
dana yang keluar Indonesia. Dan untuk menjamin
terlaksananya kebijakan ini, tak tanggung-tanggung
mereka menitipkan sejumlah nama calon Menteri Ekonomi
yang akan paham betul bagaimana kepentingan AS disini
antara lain: Sri Mulyani, Marie Pangestu,Iwan Jaya
Aziz, Dorojatun K Jakti, Baihaki Hakim, dan ECW Neloe.
Catatan : Mereka adalah group mafia barkley dan
antek2nya

Di bidang Militer dan Keamanan Regional

Informasi yang didapat pak Menteri menyebutkan bahwa
Pemerintah AS, khususnya Pentagon, menginginkan
Pemerintahan SBY kelak mendukung upaya AS dan negara
sekutunya untuk melakukan internasionalisi selat
Malaka dalam jangka waktu 2-3 tahun ke depan.
Sementara untuk dalam negeri, pihak AS tampaknya ingin
sekali melihat reformasi juga terjadi secara
prinsipiil dalam organisasi TNI. Mereka meminta
Pemerintahan SBY mempelopori upaya penghapusan fungsi
territorial TNI dalam kurun waktu 5 tahun
pemerintahannya. Juga mereka mendesak agar kekuatan
TNI-Laut yaitu armada timur dan barat dilebur dan
dihapuskan menjadi komando utama saja yang berpusat di
Jakarta.

Bagaimana dengan persenjataan TNI yang selama ini
diboikot AS? Mereka meminta kepada Pemerintahan SBY
kelak agar usaha modernisasi persenjataan TNI tetap
mengacu pada sistem persenjataan negara adidaya itu.
Mereka meminta pembelian senjata ex-AS dilakukan tidak
langsung dan cukup senjata bekas pakai dari negara
ketiga yaitu: Korsel, Taiwan dan Israel. Sementara itu
mereka juga meminta Pemerintah SBY membentuk badan
baru di bidang intelejen kepolisian (semacam FBI)
dengan berintikan anggota Detasemen 88 yang sebelumnya
telah dididik FBI untuk penanggulangan terrosime
global. 


Di bidang Politik dan Diplomasi

Mereka meminta agar Pelembagaan KPU dilakukan secara
tetap untuk masa jabatan 5 tahun yad, melalui
mekanisme hukum yang tegas dan lebih kuat sehingga tak
mudah di intervensi dan digoyang DPR. Sementara di
bidang otonomi daerah, mereka juga mengusulkan revisi
UU Otonomi Daerah yang menjamin tiap Propinsi di
Indonesia bisa lebih luwes dalam berhubungan secara
langsung dgn pihak luar negeri, terutama dalam arus
modal, tanpa menunggu Jakarta. Mereka juga
berkeinginan melalu revisi UU Otoda itu, kelak
propinsi-propinsi diIndonesia bisa mandiri sehingga
suatu saat nanti akan mengarahkan NKRI menjadi negara
Federal. Di bidang kepartaian, mereka meminta SBY agar
bisa memikirkan sistem Multi Partai yang ada sekarang
ini mulai dibatasi sehingga tersisa sekitar 2-3 parpol
saja di masa depan seperti di AS.

Dalam diplomasi Internasional, pihak AS minta bantuan
Pemerintahan SBY sebagai negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia ikut aktif membantu kebijakan AS di
Timur Tengah. Indonesia diminta untuk mendekati
negeri-negeri Arab garis keras untuk bersikap moderat
dan membantu Israel untuk merumuskan formula
perdamainnya sendiri di Palestina. Indonesia
diharapkan AS berperan aktif pula dalam kampanye
melawan terrorisme internasional yang menjadikan Islam
sebagai tameng.
Catatan : Klausul ini bertentangan dg Pembukaan UU
Dasar 1945

Islam Fundamentalis dan Dunia Kampus

Sementara itu untuk mencegah munculnya Islam
Fundamentalisme dalam pendidikan di ponpes-ponpes di
seluruh Indonesia, mereka mendesak Pemerintahan SBY
kelak memiliki kewenangan mengatur ponpes-ponpes itu
seperti Departemen Pendidikan mengatur sekolah-sekolah
swasta. Pengaturan dan intervensi Pemrintah itu
meliputi sistem pembelajarannya dan terutama
kurikulum. Dan untuk mengimbangi perkembangan paham
fundamentalisme di Indonesia, mereka mendesak agar
Pemerintahan SBY kelak mendorong tumbuh-berkembangnya
kajian-kajian Keislaman Moderat semacam Lembaga Kajian
yang ada di negara-negara maju saat ini. Mungkin yang
mereka maksud adalah semacam Jaringan Islam Liberal
(JIL) yang sudah mereka danai selama ini. 
 
Catatan : No Comment pikir sendiri !!! this is moslem
caracter assasination !!!

Bagaimana dengan dinamika kampus-kampus di Indonesia
yang selama ini menjadi sumber perubahan di Republik
ini? Ternyata Pemerintah AS berencana akan
meyekolahkan ratusan pemuda Indonesia kembali setiap
tahunnya seperti di masa lalu, dengan program bea
siswa yang didanai oleh Deplu AS dan Lembaga Donasi
lainnya di AS. Maksud program itu intinya agar mereka
memiliki persepsi yang pas tentang Amerika Modern
dewasa ini. Pihak AS juga sudah akan membuka
pusat-pusat layanan Informasi di berbagai kampus di
seluruh Indonesia (sebuah sudah di bangun AS di Univ.
Muhammadiyah Malang tahun ini), menyangkut informasi
seputar kehidupan bangsa Amerika. Hal sama akan mereka
lakukan melalui badan penyiaran Internasional AS yaitu
"Voice of America (VoA)" yang akan merintis lebih
banyak lagi unit-unit siaran mereka di Indonesia dalam
bentuk kerjasama dalam materi pemberitaan dan siaran
untuk radio maupun televisi di sluruh Indonesia. 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


Quotes : 
" Spirituality is essentially a journey within. You need no preparations, no 
luggage to carry - nothing absolutely. What you need is just : LOVE ! And this 
Love, can only come as an after effect of self-actualization, achieved though 
the practice of meditative way of life."
- Anand Krishna - 

 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://asia.groups.yahoo.com/group/mayapadaprana/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://asia.docs.yahoo.com/info/terms
 



Kirim email ke