Gila...

Apakah oleh para mafia, banyuwangi mau dijadikan zona seks bebas terbesar 
didunia???



_______________________________________________



Thu, 6/12/12, Simpati wrote:



http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/06/325228/293/14/_Psikolog_Sesalkan_Buku_SD_Berbau_Pornografi
Psikolog Sesalkan Buku SD Berbau Pornografi Yang Diwajibkan Di Banyuwangi

MICOM: Isi empat buku yang berpotensi masuk sekolah di 
Jawa Timur dianggap tidak pantas untuk dikonsumsi sebagai bacaan anak 
oleh kalangan psikolog.











Pasalnya, buku fiksi tersebut dapat mendorong anak dalam perkembangan 
imajinasinya dengan mencobanya.











"Ini buku fiksi dan jika dibaca anak sekolah yang tengah 
mengembangkan imajinasinya, akan mendorong rasa ingin tahu anak yang 
berkembang liar. Akhirnya mereka mencobanya," tandas  Nur Ainy Fardana 
MSi, Psikolog asal Unair Surabaya kepada Media Indonesia, Sabtu (9/6).











Menurut kandidat doktor psikologi tersebut, buku fiksi yang 
menyampaikan pesan moral, tidak harus menyampaikan dalam kalimat yang 
vulgar tentang seks. 











Sebab, bukan pengetahuan ilmiah yang didapatkan, tapi justru rasa ingin tahu 
yang ditafsirkan macam-macam oleh anak.











Pendidikan untuk anak adalah pembangunan karakter. informasi 
proporsional dan seimbang. Padahal pengetahuan yang masuk ke pemikiran 
anak membentuk keyakinan dan memunculkan minat yang berlanjut pada peri 
laku anak.











"Untuk siswa SMA saja tidak boleh dibaca sembarangan, harus 
didampingi orang tua. Kalimatnya yang vulgar, tidak bisa ditelan 
mentah-mentah dan harus diolah. Sebab, kalau ditelan mentah-mentah, 
remaja akan menafsirkan itu hal yang lumrah, untuk membicarakan 
sekaligus melakukannya,? imbuhnya.











Seperti diberitakan, empat buku berbau pornografi akan masuk ke 
sekolah-sekolah di Jawa Timur. Dalam buku-buku tersebut terdapat dialog 
tentang  hubungan intim yang diperankan para tokoh.











Yang memprihatinkan, buku yang berbau porno tersebut justru 
diwajibkan oleh dinas pendidikan di daerah, seperti di Banyuwangi dalam 
sebuah tender lelang proyek. (OL-11)





_____________________________________________________________________




http://radiogayafm.blogspot.com/2012/06/buku2-porno-siap-dibagikan-untuk_06.html





Buku2 Porno Siap Dibagikan ke Perpustakaan Sekolah2 SD di Banyuwangi, Jawa Timur











Jika kita mencermati, tampaknya ada upaya sistematis untuk mengedarkan 
buku2 yang diduga bernuansa pornografi di sekolah2 SD di berbagai 
daerah. yang memprihatinkan, penyebaran buku porno ini bukan dibiayai 
oleh orang2 yang patut diduga ingin menghancurkan moral bangsa ini. Tapi
 pembelian buku2 porno ini dibiayai oleh uang negara, yakni dari APBN.






jadi si pelaku selain sukses merusak moral bangsa, juga mendapat 
keuntungan yang besar dari upaya perusakan moral bangsa melalui 
pembelian buku porno oleh uang negara dan dibagikan ke perpustakaan 
sekolah2 SD diberbagai tempat.













Setelah kejadian di Jawa Tengah, maka kalau kita mencermati di website 
LPSE kabupaten Banyuwangi, disana saat ini diadakan pengadaan buku untuk
 SD yang bernilai sekitar Rp. 7 Milyar. Dalam dokumen pengadaan (RKS) 
telah disebutkan judul buku yang harus ditawarkan oleh peserta yang akan
 mengikuti pelelangan pengadaan tersebut. Jadi peserta lelang harus 
menawarkan buku yang sudah disebut judulnya oleh dinas pendidikan dan 
panitia pengadaan. Jadi tidak boleh menawarkan judul buku yang lain,












Judul2 buku yang disebutkan itu beberapa diantaranya adalah mengandung 
pornografi sebagaimana berita media, dimana buku2 itu sempat beredar di 
Jawa Tengah. Dinas pendidikan, panitia pengadaan, maupun pejabat2 di 
Banyuwangi, ketika ditanya oleh masyarakat kenapa menutup pintu bagi 
judul buku yang lain untuk dibagikan ke perpustakaan sekolah2 SD di 
Banyuwangi, mereka selalu menjawab bahwa itu adalah merupakan hasil dari
 proses kajian, penelitian dan survey yang mendalam dll. Kalau mereka 
bersikukuh dengan argumentasi itu, artinya para pejabat di banyuwangi 
berpendapat 
bahwa buku2 porno itu adalah buku yang cocok untuk dibagikan di sekolah2
 SD di Banyuwangi.













Tentu saja ini mengejutkan dan sekaligus membongkar kebohongan serta 
kuat adanya dugaan rekayasa dalam pengadaan buku untuk perpustakaan 
sekolah2 SD di Banyuwangi. karena dari berita dibawah ini, penerbit buku 
itu sendiri kaget ketika tahu bahwa buku itu beredar untuk anak2 SD, karena 
memang sebenarnya untuk konsumsi remaja dan dewasa (pada sampul buku tertulis 
untuk remaja). Maka bagaimana bisa 
dinas pendidikan dan para pejabat di Banyuwangi menyatakan bahwa dari 
kajian dan proses pemilihan yang mendalam, akhirnya buku2 porno itu 
adalah yang dipilih untuk dibeli dan dibagikan untuk anak2 SD di 
Banyuwangi. Ada apa ini???













Kenyataan ini memperkuat dugaan adanya rekayasa yang melibatkan mafia 
pendidikan dan bekerjasama dengan pejabat2 di Banyuwangi, selain dugaan 
untuk mengeruk uang negara, ada misi tersembunyi dari para mafia 
pendidikan yang tidak disadari oleh para pejabat di Banyuwangi karena 
terdorong pikiran asal dapat bagian, yakni penghancuran moral anak2 
Indonesia sejak usia dini.













Dugaan ini belum tentu benar, maka ada baiknya masyarakat yang peduli 
pada pendidikan bisa melakukan cek kebenaran informasi pada orang yang 
diduga mengatur pengadaan buku perpustakaan SD di Banyuwangi, yang 
sering disebut2 sebagai mafia pendidikan di Jawa Timur yang merupakan 
agen dari sebuah konsorsium PT Darma Bhakti , yang diduga juga jadi dalang 
suplai buku porno 
untuk anak2 SD di kabupaten Kebumen Jawa Tengah, kabupaten Kuningan Jawa Barat 
dll. maupun kepada 
pejabat di 
Banyuwangi yang berwenang. Cek informasi bisa dilakukan kepada:






1. Rudy Budiman HP: 0811371218






2. Aka (operator dari Rudy Budiman) HP: 081357738393






3. Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi (Bpk. Sulihtiyono) HP: 085336580059






_________________________________________________________________






http://www.mediaindonesia.com/read/2012/06/01/323218/289/101/Berbau-Pornografi-Tiga-Judul-Buku-SD-Ditarik










Berbau Pornografi, Tiga Judul Buku SD Ditarik.





















KEBUMEN--MICOM: Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dinpora) 
Kebumen, Jawa Tengah (Jateng), menarik sejumlah buku bacaan untuk 
sekolah dasar (SD) di kabupaten setempat. 























Penarikan sejumlah buku itu dilakukan karena isinya ada yang 
menjurus pornografi. Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar 
Dinpora Kebumen Bambang Sardjono menyatakan ada tiga judul buku yang 
ditarik dari perpustakaan di SD seluruh Kebumen. 























Buku tersebut yakni Ada Duka di Wibeng, Tambelo Kembalinya Si Burung Camar, dan 
Tidak Hilang Sebuah Nama terbitan PT Era Adi Citra Intermedia Solo. 























"Ketiga judul buku tersebut tidak diperbolehkan lagi ada di 
perpustakaan-perpustakaan SD. Isinya tidak pantas dibaca siswa SD," kata
 Bambang, Kamis (31/5).























Dari kajian yang dilakukan tim Dinpora, pada bacaan yang ada di 
dalam buku tersebut, ada kata-kata yang cenderung vulgar. Bahkan, kalau 
dibaca sepotong-sepotong menjurus ke pornografi. 























"Atas hasil kajian itulah, Dinpora menarik ketiga judul buku. Hal 
ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau 
anak yang membaca, akan berdampak negatif," ujarnya.























Yang paling menjurus ke pornografi adalah Ada Duka di Wibeng. Dalam buku ini 
menyinggung soal hubungan intim yang didialogkan tokoh-tokohnya. 























Dalam cerita di buku tersebut juga terucap mengenai trik berhubungan
 seks yang aman agar tidak hamil dan menceritakan cara KB kalender.























Buku-buku tersebut, lanjut Bambang, termasuk dalam bantuan melalui 
dana alokasi khusus (DAK) perpustakaan tahun 2010 dan dinyatakan telah 
lolos seleksi. 























Keputusan lolos seleksi dinyatakan dalam Keputusan Kepala Perbukuan Depdiknas 
no 1715/A.8.2/LL/tahun 2009. (LD/OL-5) 






__________________________________________________






http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/06/01/120090/Buku-Pelajaran-Diduga-Benuansa-Pornografi-Penerbit-Siap-Tanggung-Jawab






  Buku Pelajaran Diduga Benuansa Pornografi, 






  Penerbit Siap Tanggung Jawab






  







  SOLO, suaramerdeka.com – Penerbit buku "Ada Duka di Wibeng" yang 
diduga mengarah ke pornografi PT Era Adicitra Intermedia Solo siap 
bertanggung jawab. Termasuk merevisi isu buku yang dikeluhkan 
masyarakat.






  






  Menurut Direktur PT Era Adicitra Intermedia, Heri
 Sulistyanto, tanggung jawab tersebut sebagai bentuk profesionalisme. 
Pihaknya pun dengan terang-terangan akan membuka pembicaraan dengan 
elemen di Kabupaten Kebumen yang notabene mengeluhkan isi buku tersebut.
 "Ini artinya koreksi bagi kami. Namun apa yang kami terbitkan sesuai 
dengan kaidah-kaidahnya," ungkapnya pada Suara Merdeka, saat ditemui di 
Jalan Slamet Riyadi 485 Kelurahan Pajang, Laweyan, Solo Jumat (1/6).






  







  Dikatakan Heri, buku jenis fiksi atau novel remaja tersebut telah 
sesuai dengan Panitia Penelitian Buku Non-Teks Pelajaran (PPBNP). Yakni 
melalui keputusan Kepala Pusat Pembukuan Kemendiknas Nomor 1715/ 
ab.2/ll2001 tahun 2009 tertanggal 19 Mei, sehingga layak beredar di 
masayarakat. Apalagi isi buku tersebut tentang akhlakul karimah dan budi
 pekerti. "Kemudian yang tidak tepat itu bacanya sepenggal. Soalnya 
halaman 1 hingga 93 itu contoh pergaulan buruk. Kemudian di halaman 
selanjutnya itu hal pokok. Kami ajak pembaca atau remaja jangan sampai 
menirunya," tandas dia.






  






  Dia membantah, buku "Ada Duka di 
Wibeng"  tidak menjurus ke pornografi seperti yang memanas akhir-akhir 
ini. Menurutnya tidak ada bahasa fulgar. Namun lebih pada bahasa gaul 
anak remaja. Apalagi maksud di dalam buku yang sudah dicetak dua kali 
pada 2008 dan 2012 sangat jelas jika dibaca secara utuh. Mengingat 
dewasa ini, pergaulan anak zaman sekarang sudah mengkhawatirkan. "Tapi 
kami tetap akan menelusuri, kenapa bisa sampai pada anak SD. Soalnya kan
 kami hanya menerbitkan, kemudian ada agen-agennya sendiri yang 
mendistribusikan buku tersebut," jelasnya.

Kirim email ke